Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bagian 4 - Perubahan Ketinggian

Keringat bercucuran hingga ke dagu. Kemilau cahaya terpantul di manik mata Qiluo. Dia mengusap wajah dengan lengan bajunya. Beberapa hari lagi adalah hari yang penting bagi dia dan Youran. Untuk memberi kejutan pada Youran, Qiluo menaruh ayunan di bawah pohon beringin.

Qiluo Kecil: "Kuharap, dia menyukainya."

Dia memerhatikan ayunan yang terayun-ayun oleh angin. Wajahnya penuh kepuasan dan antisipasi. Burung elang hitam terbang melayang di ladang gandum. Bulir-bulir biji gandum gemerisik berayun di antara angin.

Qiluo Kecil: "Lebih cepat!"

Qiluo menggandeng tangan Youran. Mereka melewati gang dengan tak sabar, menuju tempat rahasia mereka.

Youran: "Kok buru-buru sekali?"

Anak perempuan itu mengerucutkan bibir, tampak tidak senang. Namun, matanya menyipit seakan tersenyum. Youran melirik mangkok ikan kecil di tangan. Ikan mas di sana tampak menggoyangkan ekor dengan gembira.

Youran: "Ikan Kecil, hari ini kau akan bebas!"

Qiluo: "Kita .... "

Sebelum Qiluo menyelesaikan kalimatnya, sekelebat bayangan hitam tiba-tiba muncul di depan mereka. Cahaya dingin berkilat menerjang. Qiluo menyadari ini dan melompat maju demi menghalangi terjangan itu.

Qiluo: "Awas!"

Sayangnya, Qiluo terlambat selangkah. Belati telah terayun janggal di udara, menggoreskan luka berdarah-darah di bahu Youran.

Mangkok ikan di tangannya jatuh lalu pecah berkeping-keping. Air menciprat ke mana-mana. Ikan mas menggeletar-geletar kesakitan di tanah.

Jerit melengking menggema di seantero gang, menakutkan orang-orang di sekitar.

Qiluo mendorong Youran ke samping dengan segenap kekuatannya. Segera, cipratan darah menodai wajahnya. Qiluo kehilangan keseimbangan lalu roboh ke tanah. Pecahan mangkok ikan melukai kulitnya dan menusuk masuk ke dalam bahunya.

Qiluo Kecil: "Youran .... "

Sesuatu merasuk ke dalam mata kiri Qiluo, membakar netra anak itu hingga berubah warna menjadi emas. Kekuatan besar melibasnya, mendatangkan rasa sakit berlipat ganda.

Gelombang emosi juga datang berlipat-lipat menerjang ....

Ketidak berdayaan ...

Ketakutan ...

Kesakitan ...

Kemarahan ...

Keputus asaan.

Qiluo mengertakkan jari, berusaha melawan balik. Namun, kekuatan penghancur itu terus menghantamnya.

"Aku ingin melindungi Youran .... "

Pandangannya memburam. Sebelum kehilangan kesadaran, hanya tersisa satu pemikiran itu di dalam hatinya.

Di dalam ruangan gelap terkunci, seorang anak lelaki berambut perak membuka mata perlahan.

Manik mata birunya berkilau redup dalam kegelapan. Dia tak tahu di mana dia berada. Dia juga tak tahu sudah berapa lama dia tertidur.

Satu sosok yang berada dalam kegelapan menampakkan diri pelan-pelan. Suara yang rendah terdengar dalam keheningan.

Seseorang: "Ikutlah denganku!"

Udara memekat penuh ancaman bahaya. Bau anyir darah bercampur aduk, terasa dingin dan gaham. Dia mengikuti pria berbaju hitam itu turun ke koridor gelap. Tak lama kemudian, terdengarlah suara-suara pembantaian dari jendela yang terkunci dari sisi lain.

Mereka berhenti di depan pintu besi hitam yang terkunci rapat. Pintu itu ternoda oleh bercak-bercak darah. Pria berbaju hitam menunduk lalu pandangannya memindai si anak lelaki.

Seseorang: "Biar kulihat ... kekuatanmu."

Pintu pun terbuka.

Bau busuk seperti besi berkarat segera menerjang keluar.

Anak itu berjalan masuk. Lusinan mata bersamaan memandangnya. Semua berlumuran darah, liar bak hewan buas yang siap menyerbu.

Dan pintu besi itu kemudian tertutup.

Ini adalah ... neraka di muka bumi.

Sepedupaan kemudian, si anak lelaki muncul di pintu. Dia bahkan tidak sadar ada belati tergenggam di tangannya. Mata kirinya kini berkilat keemasan.

(Catatan:
Dupa biasa digunakan untuk mengukur waktu di masa lalu. Kebanyakan dupa menyala dalam waktu 20-30 menit, tergantung ketebalan dan ukurannya).

Seseorang: "Selamat datang di Paviliun Lueying."

Lelaki berpakaian hitam berkata. Alisnya melengkung ke atas, pandangan matanya berkilat licik.

Anak lelaki itu bertarung hari ini, bukan karena ada keinginan hidup ataupun ketakutan akan kematian. Dia hanya mengingat kenangan buram tentang seseorang yang hilang dan dia ingin seseorang itu kembali.

Namun setelahnya, dia semakin sulit mengingat ini.

Dia bahkan tak lagi mampu mengingat namanya sendiri. Meski dia sebenarnya tak memerlukan itu. di sini, dia hanya punya satu nama: Hei Ling.

Ketika dia keluar dari kamar gelap hari itu, dia mendapatkan tasnya kembali. Di dalam tas itu, hanya ada satu cincin berdebu.

Emosi aneh berkelebat dalam hatinya. Namun, kemudian, dia menekannya segera. Pembunuh bayaran hanya bertugas membunuh Master Gaib Kerajaan. Baginya, seseorang dengan mata sakti raja akhirat, ini bukanlah tugas yang sulit.

Dan begitulah, dia menjadi pembunuh masyhur di Paviliun Lueying. Setiap misi yang diberikan padanya dipastikan berhasil. Kecuali, di waktu itu ....

Dalam satu lompatan, dia mendarat di atas cabang pohon. Dia tadinya hendak menerobos jendela, tapi, mendadak dia merasakan tubuhnya menjadi tak berbobot, seperti ketika dia berdiri di atas udara tipis. Dia bahkan hampir terjatuh.

Dia segera mundur dari misi. Dia kembali ke penginapan di mana dia tertidur pulas.

Ketika terbangun, dia merasa seakan-akan dia telah kehilangan sebagian dari hatinya.

Tak lama kemudian, dia mendengar kalau Cenayang Kerajaan terjun dari Anjungan Yinling. Itu terjadi tepat di hari yang sama dengan saat dia nyaris terjatuh.

Pemuda itu punya kebiasaan menganti warna rambutnya menjadi keemasan lalu berjalan di jalan-jalan. Hal ini memberinya lebih banyak kebebasan. Matanya menyipit mengamat-amati setiap sudut jalan, ada perasaan akrab yang tak mampu dia lukiskan.

Di dekat stan bakpao, ada seorang anak jalanan berbaju tipis dan dekil. Anak itu menoleh ke kiri-kanan. Ketika merasa tak diperhatikan, anak itu mengulurkan tangan hendak mengambil bakpao.

Pemuda Misterius: "Tunggu!"

Pemuda itu menarik tangan si anak lelaki. Kekuatan di tangannya membuat anak itu mengertakkan gigi kesakitan.

Anak Lelaki: "Apa ... apa yang kau lakukan?"

Pemuda Misterius: "Kalau kau ingin bertahan hidup, ada pekerjaan di Wisma Tiga Mimpi. Kalau kau mau bekerja keras, kau bisa mengandalkan itu. Jika kau melewati jalan kecil di depan, di arah timur, kau bisa menemukan gubuk tua. Di malam hari, kau bisa tidur di sana."

Kehadiran pemuda itu seakan memancarkan aura dingin yang membuat anak lelaki tadi seketika gemetaran.

Anak Lelaki: "Siapa ... siapa kau?"

Mengabaikan perkataan anak itu. si pemuda berbalik untuk pergi. Sebelum benar-benar pergi, sesuatu perkataan muncul di kepalanya dan dia tak sengaja mengeluarkan perkataan itu –

Pemuda Misterius: "Tanganmu itu tidak diciptakan untuk mencuri."

Pikirannya mendadak melayang-layang. Kata-kata itu sepertinya pernah dikatakan oleh seseorang sebelumnya ....

Tiba-tiba, perasaan aneh bergulung-gulung di dalam dirinya, pupil matanya membelalak lebar. Ketika anak lelaki itu mengalihkan pandangan sesaat, si pemuda telah bersembunyi di lorong terdekat, mencoba mengatur napasnya.

Perasaan ini ... sama seperti perasaan tiga tahun lalu saat dia nyaris terjatuh.

Mata kirinya terasa terbakar. Dia menggeram penuh kesakitan. Netra biru menghilang, tergantikan warna emas menyala.

Sementara di tempat lain, di sebuah kamar dalam wisma, gadis yang dikenal sebagai cenayang kerajaan membuka mata setelah tiga tahun berbaring tertidur.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro