5 - Keputusan
Aula istana yang panjang dihiasi dengan lentera-lentera menawan dan ada orang-orang dari Kementrian Ritual yang membentuk dua barisan. Aku melangkah ke tengah balairung agung dengan langkah-langkah besar, mengamati sekeliling dari sudut mataku.
Youran: Hamba memiliki masalah militer yang penting untuk didiskusikan dengan Baginda.
Li Zeyan melambai ke kerumunan saat tatapannya turun.
Li Zeyan: Mari kita undurkan pertemuan ini untuk sekarang. Kita akan mendiskusikan upacara menyembah langit di hari lain.
Saat kerumunan bubar—— dengan derit panjang, gerbang aula istana juga ditutup. Di balairung agung, hanya dua orang yang tersisa: Li Zeyan dan aku.
Dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya berdiri dan menatapku tajam.
Saat aku melangkah maju dalam langkah besar, sepatu bot militerku menginjak karpet merah terang dalam setiap dua atau tiga langkah, dan aku berjalan lurus ke arah Li Zeyan.
Li Zeyan mengangkat ujung matanya, dan cahaya lilin yang berkelap-kelip memantulkan senyum di manik matanya, seolah-olah dia sudah yakin dengan tujuan kedatanganku.
Aku menghunus pedangku dan menggunakan ujung pedang untuk mengangkat sabuknya. Jubah naga merah segera dibebaskan dari pengekang, meluncur ke sisi pinggangnya dan menyibakkan sebidang kulit dadanya.
Aku mendorongnya kembali ke singgasana, dan menancapkan bilah pedangku ke celah kecil di belakang kursi. Kemudian, aku melangkah ke atas, aku duduk di pangkuannya, menahannya sepenuhnya di depanku.
Dia akhirnya tidak bisa menahan tawa, lalu dia dengan santai mengambil beberapa helai rambut panjangku dan memainkannya di antara bantalan jarinya.
Li Zeyan: Jenderal, ini sedang sepertiga malam dan embun sedang menderas. Anda tampaknya telah berlari jauh ke sini, ujung-ujung rambutmu basah.
Youran: Li Zeyan.
Aku membisikkan namanya dengan lembut, bersandar lebih dekat padanya.
Youran: Anda memiliki pertalian dengan saya, dan saya tidak berkenan untuk melepaskannya.
Dia menegakkan punggung bawahnya dan lebih mendekat lagi, jumbai gioknya membuat suara saat terbentur satu sama lain.
Li Zeyan: Lalu menurutmu bagaimana?
Dia masih memainkan helaian rambutku, matanya yang jenaka menyapu setiap perubahan halus dalam ekspresiku.
Li Zeyan: Rela meninggalkanku seorang diri?
Aku sengaja tidak menjawab kata-katanya. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku, dan mengambil sebuah gulungan memorandum pemerintahan dari atas meja untuk diperlihatkan kepadaku.
Li Zeyan: Aku sudah memberitahumu tadi malam bahwa orang-orang dari Kementerian Ritual bertanya kepadaku bagaimana mereka harus mempersiapkan pakaian kebesaran Permaisuri. Sebenarnya, yang mereka tanyakan kepadaku adalah: bagaimana mereka harus mempersiapkan pakaian upacara untuk jenderal.
Setengah percaya, setengah ragu, aku melirik isi memorandum itu.... dan ternyata memang seperti yang dia katakan.
Li Zeyan: Meskipun kau dan aku diam-diam saling mengerti, tetapi hubungan antara kita ini.... siapa yang tidak bisa melihatnya? Hanya saja, perang sebelumnya sangat hebat, dan itu bukan waktu yang tepat untuk mengadakan acara bahagia itu.
Li Zeyan: Sekarang setelah kerajaan stabil dan teratur, peristiwa besar seumur hidup kita juga harus dimunculkan ke permukaan.
Dia tiba-tiba mengeluarkan kotak giok putih yang terselip di dalam lengan bajunya, dan memberikannya kepadaku.
Youran: Apa ini?
Li Zeyan: Tanda ikrar.
Tanpa sadar, aku merenggut kotak itu, tetapi kotak itu tidak bergerak sedikit pun. Li Zeyan memegang kotak itu, tangannya sekokoh Gunung Tai.
Youran: Saya belum bilang ya.
Tatapan Li Zeyan terkulai, dan dia mendorong kotak itu hingga terbuka dengan ibu jarinya.
Youran: Tanda Perintah Harimau?
[Trivia]: Tanda Perintah Harimau ("虎符" (hǔfú) adalah dua potong benda yang dibuat dalam bentuk harimau. Ini digunakan di Tiongkok kuno sebagai bukti otoritas. Setengahnya dapat diberikan kepada perwira militer dan ini akan dicocokkan dengan setengah lainnya ketika verifikasi diperlukan.
[Trivia]: Sebentar lagi, Li Zeyan secara pribadi akan mengatakan arti Tanda Perintah Harimau– itu berarti pijakan yang sama. Yin ke yáng, separuh lainnya melengkapi yang lain (ini merupakan teknik pembuatan Tanda Perintah Harimau itu sendiri).
–
Nyala lilin bergoyang, dan Tanda Perintah Harimau emas diselimuti bintik-bintik cahaya. Mata perunggu harimau ganas itu menatap ke depan, memancarkan aura nan agung.
Li Zeyan mengambil setengah bagian dari Tanda Perintah Harimau dari kotak, dan meletakkannya di telapak tanganku.
Li Zeyan: Kalau kau tidak menyukai istana, janganlah terjebak di pintu istana.
Li Zeyan: Aku menawarkanmu Tanda Perintah Harimau sebagai hadiah pertunangan, dan menjanjikanmu otoritas atas 500.000 pasukan militer di Daze. Tanpa perintahmu, tidak ada yang bisa mengirim tiga angkatan bersenjata.
Li Zeyan: Jika kau suka pacuan kuda, aku akan membawamu ke pacuan kuda—— ayahmu melawan suku Shatou, dan meninggalkan kuda terbaik dan padang rumput terluas di Daze. Aku akan memberikan semuanya kepadamu.
Li Zeyan: Mulai hari ini, kau dan aku akan berada pada pijakan yang sama. Permaisuri dan Kaisar akan dihormati bersama.
–
[T/N]: Oke, saya hanya harus berhenti di sini. Dia mengatakan semua kata-kata ini dengan AKSHSDHD yang sangat serius. Tapi, satu hal yang saya telah melihat orang mengatakan, dan telah memperhatikan diri saya juga– bagaimana dia SELALU menempatkan "kamu" sebelum "aku" dalam kalimatnya, bahkan di sini, dia menggunakan "Permaisuri" sebelum "Kaisar", begitulah BANYAK cinta dan rasa hormat yang dia miliki untukmu. T^T
–
Melihatnya berbicara dengan ketulusan seperti itu, aku menyembunyikan senyum dan aku sengaja cemberut.
Youran: Sayang sekali tidak ada penasihat di sini saat ini.... jika tidak, kita seharusnya benar-benar membiarkan mereka mendengarkan. Apakah kata-kata ini yang seharusnya dikatakan oleh seorang pria yang berbudi luhur dan Kaisar yang bijak?
Li Zeyan merendahkan suaranya, bibirnya menyentuh telingaku.
Li Zeyan: Jika bisa menikahi kekasih dengan menyerahkan tanah air, mengapa tidak?
Li Zeyan tiba-tiba merebut gagang pedang dari tanganku, melepaskan pedang itu dari tanganku, dan membawa seluruh diriku ke dalam pelukannya.
Li Zeyan: Menikahlah denganku.
Youran: ....
–
[T/N]: Li Zeyan tidak menggunakan kalimat lamaran "你愿意嫁给我?" tradisional yang merupakan kalimat pertanyaan. Dia menggunakan kalimat yang lebih intim "嫁给我吧。", sama seperti penerjemah Inggris, saya juga setuju kalau kalimat ini lebih mengena dalam wujud kalimat pernyataan.
Telapak tangannya dengan lembut menekan kelima jari tanganku, dan dahinya perlahan bersandar di bahuku.
Li Zeyan: Sejak zaman dahulu, konon Kaisar selalu kesepian, dan aku tidak ingin menjadi salah satu dari mereka.
Memegang Tanda Perintah Harimau di tanganku, aku melihat ke arah depan aula istana, seolah-olah aku mampu melewati pintu aula istana, melewati paviliun istana dan melihat seluruh tanah air Daze dari kejauhan, mengamati pergeseran bintang selang berlalunya waktu.
Youran: Ayahku mengatakan kalau kau pergi berperang, meskipun kau berjuang untuk hidup Anda, Anda berjuang dengan senjata yang nyata.
Youran: Tapi ketika kau duduk di ketinggian kursi pemerintahan, akan ada musuh di semua sisi. Dan jika kau sedikit ceroboh, kau akan kehilangan semua milikmu.
Youran: Li Zeyan, aku tidak suka bertarung dalam pertempuran tersembunyi seperti ini, tetapi aku tidak rela melepaskanmu lebih jauh lagi.
Youran: Dalam pertempuran ini.... Aku akan menemanimu.
Bibirnya mendarat di tengkukku disertai dengan sebuah gigitan kecil dan pelukan yang kian erat.
Li Zeyan: Denganmu di sisiku, aku takkan pernah kalah.
Aku berbalik, menekankan ujung jariku ke dagunya, lalu duduk di singgasana menghadap dirinya. Dia lalu mundur dan bersandar di sandaran singgasana untuk memberiku ruang bergerak lebih bebas.
Saat dia bangkit sedikit, jubahnya yang sudah longgar terbuka sepenuhnya di depanku.
Kain sutra itu kini basah oleh suhu panas. Setiap tempat yang disentuh oleh bantalan jariku, terasa panas.
Hanya cincin ibu jari di jarinya yang kokoh terasa dingin. Tangannya begitu erat melingkari pinggangku, menahanku dengan kuat dalam rengkuhannya.
Youran: Ketika aku datang ke sini, aku meraih dua embun beku yang jatuh dari langit.... sekarang, mungkin di luar sana sudah turun salju lebat.
Li Zeyan mengulurkan tangan dan memegang ujung jariku yang agak dingin.
Li Zeyan: Ketika salju telah menumpuk, aku akan membawamu ke belakang gunung untuk pacuan kuda. Bunga plum selalu mekar penuh di belakang gunung pada titik balik matahari musim dingin, dan jika kau mendekat sedikit, kau dapat mencium aroma yang lembut.
Li Zeyan: "Feiyun" telah menganggur selama beberapa hari sekarang, dan ia jadi lebih sering melampiaskan kemarahannya padaku, jadi ini saat yang tepat untuk membawanya berburu kelinci di belakang gunung.
Aku bersandar di bahunya, mencium aroma hangat cendana di sisi lehernya.
Youran: Lalu?
Tangan Li Zeyan ada di punggungku, ujung jarinya menelusuri bekas luka lama yang ditinggalkan panah.
Li Zeyan: Kalau begitu, ini jelang Tahun Baru.
Li Zeyan: Menurut hukum Daze, upacara penobatan Permaisuri harus diadakan sebelum Malam Tahun Baru Imlek.
Li Zeyan menyelipkan helaian rambut panjangku ke sisi bahuku, dan bibirnya jatuh di depan bahuku.
Li Zeyan: Mulai sekarang dan seterusnya, kau akan tidur di sisi bantalku, dan aku bisa memegang tanganmu begitu aku menyentuh selimut.
Li Zeyan: Dengan begitu, kau bisa tertidur dengan tenang, dan saat kau memejamkan mata, kau bisa bermimpi indah—— malam demi malam, selama sisa hidup kita.
.
—
[T/N]: Ini sesuatu yang ingin saya sebutkan yang saya sukai secara khusus, cara YOURAN dengan santai memanggilnya "Li Zeyan" HAHAHA. Dia hanya menggunakan sopan santun "Yang Mulia (sebagai Raja Liang)/Yang Mulia (sebagai Kaisar) ketika di depan orang lain. Dan, dia memanggilnya dengan namanya dalam keadaan setengah mabuk di depan orang lain. Ini mungkin tampak seperti hal yang sepele untuk ditunjukkan di antara semua hal lain— tetapi, INI sendiri menggambarkan rasa kesetaraan, saling pengertian, chemistry, keintiman, dan saling menghormati dalam dinamika mereka. :>
Tambahan: Saya juga setuju panggilan ini sangat spesial. Jadi, saya menggunakan 3 ganti orang pertama: aku, saya, dan hamba yang dipergunakan dalam situasi berbeda.
Semoga kalian menikmati ceritanya, ya. Kalau mau lihat videonya, silakan lihat di sini:
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro