Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bagian 1 - Berburu Qilin

Ada legenda yang mengatakan: Qilin merupakan makhluk pembawa keberuntungan. Kalau engkau memperoleh Qilin, semua kesialan akan tersapu bersih.

Youran: "Apakah Qilin itu benar-benar ada?"

Di belakangku, gunung menjulang tinggi. Aku telah berjalan selama empat hari empat malam hingga mencapai tempat ini.

Tetua kuil telah menunjukkan gunung ini di peta. Beliau memberi tahuku kalau aku melewati jalan ini, aku akan bisa menemukan Qilin.

Youran: "Semoga para dewa memberkatiku. Dengan demikian, aku akan segera menemukan Qilin. Kalau tidak .... "

Setelah menarik napas panjang. kumasuki gunung mistis legendaris ini.

Gunung ini begitu tenang. Begitu dalam. Dan sepertinya, belum pernah dikunjungi siapa pun.

Walau mengerahkan segenap tenaga, aku hanya mampu mendaki separuh jalan. Aku bersandar di pohon, terengah-engah. Kutepuk perut yang menggerutu.

Youran: "Lapar sekali ... sayang sekali, makanan yang kubawa sudah kuhabiskan semua."

Saat kuangkat kepala, kulihat sesuatu yang berkilau-kilau. Tak terlalu jauh. Penasaran, aku akhirnya berjalan mendekat.

Youran: Itu sebuah kolam!

Di dalam air yang jernih, sekelompok ikan mas tampak berenang, tak tergesa-gesa.

Youran: "Syukurlah! Aku tak perlu lagi khawatir lapar sekarang!"

Aku pun menggulung rokku. Dengan bertelanjang kaki, aku melangkah ke sungai.

Dulu, ada sungai kecil di desa. Tempatku sering memancing. Keterampilanku itu akhirnya bisa berguna juga.

Sinar matahari membayangi pohon-pohon. Di air yang sejuk itu, aku menghela napas lalu membungkuk. Diam-diam, kudekati ikan yang berenang perlahan.

Plung~

Sebuah batu kecil melesat di udara, meluncur ke kedalaman air. Ikan itu pun menghilang dalam sekejap.

Youran: "Oh! Dari mana batu itu berasal?"

Aku memindai sekeliling, tapi, sayang ... aku gagal menemukan kejanggalan.

Karena tidak terlalu memikirkan keanehan tertentu, aku sekali lagi berfokus pada usahaku menangkap ikan.

Ikan mas merah lainnya berenang ke kakiku dengan malas. Mungkin karena jumlah pengunjung yang jarang, ikan ini tidak terlalu waspada terhadap manusia.

Youran: "Karena kamu sendiri yang menghampiriku, kamu tidak bisa menyalahkanku!"

Aku mengulurkan tangan dengan riang. Rasanya, ujung hidungku nyaris mencium aroma ikan bakar.

Plung~

Lagi-lagi, sebuah batu jatuh dengan suara lembut. Batu yang jatuh di dekat kakiku itu menguarkan riak gelombang.

Ikan mas merah itu pun kembali berenang menjauh.

Youran: "Siapa itu?!"

Aku berbalik dengan marah. Aku yakin, seseorang sedang mencari gara-gara denganku!

Pepohonan di gunung begitu rimbun. Semuanya tenang ... sunyi. Bahkan suara daun gugur pun bisa terdengar jelas.

Youran: "Lebih baik, kautunjukkan dirimu baik-baik! Kalau aku sampai menangkapmu, nasibmu akan berakhir!"

Saking jengkelnya, kusingsingkan lengan baju. Aku bersiap menuju tepian. Namun, aku akhirnya menapak lumpur.

Youran: "Oh!"

Tubuhku melesak ke depan. Di tengah kepanikan, kulihat sosok putih berkelebat di antara hijaunya pegunungan dan hutan.

Hutan bambu seakan bergoyang. Jubah lembut menyapu pipiku. Pinggangku terpegang erat oleh sepasang lengan.

Rasanya pencerapan kelima indraku menguat. Air mengalir di bawah kakiku. Aku mencium napas yang jernih dan dingin. Aku berkedip seraya memindahkan lengan baju dari wajahku.

Dan pandanganku pun bertemu dengan sepasang mata amber itu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro