Aku..

Benci diriku sendiri

Tetapi..

Aku juga mencintai diriku sendiri

Lalu, mana yang benar?

   Aku benci diriku yang sensitif, bungkam tentang masalah realita, sok kuat, mudah iri, sok berbuat baik, sok bisa membahagiakan orang lain.

Padahal pada kenyataan, aku tidak mengetahui apa arti kebahagiaan itu sendiri.

Lihat? Bagaimana aku bisa membahagiakan orang lain jika membahagiakan diri sendiri saja tidak mampu?

Memang, otakku itu tidak logis. Itu juga salah satu yang kubenci. Otakku itu tidak logis, oleh karena itu otakku naif.

   Tapi aku cinta diriku yang masih punya kekuatan untuk tetap berusaha menyelesaikan permasalahan sendiri, bertanggung jawab, dan mudah bersosialisasi.

Tapi aku lebih banyak membenci diriku sendiri. Karena, aku selalu berusaha untuk berbuat baik. Padahal ujung ujungnya nanti akan selalu sama. Tetap saja dianggap pengganggu. Apa aku tidak usah berkomentar saja ya?

Ah, aku tidak pernah menyalahkan mulutku.

Aku tidak pernah pula menyalahkan jariku yang biasa berkomentar.

Aku hanya menyalahkan diriku yang mungkin belum pandai untuk menuliskan sesuatu tanpa menimbulkan suatu masalah.

Ah, tulisan ini juga membuatku khawatir bahwa ada orang yang tersinggung nanti.

Apa.. aku berhenti menulis saja ya?

Berhenti untuk menonton anime, sudah.

Berhenti untuk terlalu banyak bicara, sudah.

Berhenti untuk berharap, sudah.

Lantas, apa aku harus berhenti melakukan hobiku yang berupa menulis?

Jika kalian memang menginginkannya, baiklah. Aku turuti. Aku.. tidak suka membuat orang lain menangis. Aku tidak suka membuat orang lain kecewa. Aku.. tidak suka.

Namun mengapa aku sendiri seringkali membuat diriku menangis?

Aku ingin berhenti.

Jika nyawa itu berharga, baiklah.

Bagaimana jika aku hidup bagaikan boneka saja? Tidak perlu berharap, tidak perlu bicara, tidak perlu berpikir, tidak perlu melakukan apa-apa. Mungkin jika seperti itu aku tidak akan menjadi seperti ini.

Dibenci secara diam.

Aku tau, aku dibenci. Aku sangat tau hal itu. Bahkan aku sendiri membenci diriku sendiri. Aku ingin mengakhiri hidupku, tapi aku ingat bahwa banyak diluar sana yang ingin hidup lebih lama namun tidak tercapai.

Ya, aku tahu.

Aku sudah mengalami ini lebih dari lima kali.

Aku sangat paham kondisiku saat ini. Oleh karena itu..

Sebenarnya, alasanku akan lama tidak aktif di sosmed selain karena belajar adalah..

Kau.

Tapi bukan karena aku membencimu. Melainkan karena aku menghindari untuk membuatmu jengkel. Biarkan aku.. menenangkan diriku, ya?

-The End-

Oh syid, kenapa saia ngetik ini? Unpub bole ga? :"D

Asahina Mizu

373 words

Senin, 6 Mei 2019