Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Epilog (Author's note)

   Ia sudah tiada. Ia pergi tanpa tahu satu fakta yang sangat ia harapkan dahulu.

Ia ingin disayangi

Ia ingin diperhatikan

Ia ingin dipedulikan

Hanya 3 permintaan sederhana itu saja.

Ia tak butuh pujian

Ia tak butuh kata-kata manis

Ia tak butuh kepura-puraan

Yang ia butuhkan adalah kejujuran. Bukan kepura-puraan. Jika memang orang lain menganggap hasil karyanya jelek, maka katakan saja jelek! Jika memang bagus, katakan saja bagus!

Ia hanya butuh kejujuran. Itu saja.

Jika memang kau tak suka berada didekatnya, katakan! Ia akan menjauh darimu tanpa perlu kau suruh.

Karena ia butuh yang jujur. Yang benar-benar ingin berada di sampingnya.

Ia  tak butuh 1000 teman sekalipun. Yang ia  butuhkan hanya 1 teman sejati. Yang bersedia menjadi tempat mengeluarkan segala keluh kesahnya.

Sayangnya, selama ia hidup, ia tak pernah sadar. Bahwa masih ada beberapa orang temannya yang tulus mengatakan bahwa mereka menyayanginya. Mungkin kalau ia masih hidup, ia akan bertanya 2 hal ini :

"Mengapa kalian begitu bahagia saat aku berada di dekat kalian?"

"Mengapa kalian akan merasa sangat sedih jika aku menghilang dari hidup kalian?"

Dan aku tau apa yang akan mereka jawab.

"Sederhana saja. Karena kamu begitu berharga bagi kami. Kami tak ingin kehilanganmu."

Andai ia masih kuat menghadapi segala rintangan hidupnya, ia pasti akan tertawa bahagia bersama mereka yang setia dengannya. Tapi pasti kini ia hanya bisa mendengar suara tangisan mereka dari atas sana. Suara tangisan yang begitu memilukan. Suara tangisan yang begitu mendalam sehingga menusuk jiwanya disana.

Oleh karena itu, apapun yang terjadi, apapun masalah yang kau hadapi, seberapa berat pun rintangan yang kau lalui, percayalah. Setidaknya pasti ada satu dari sekian banyak orang yang berkata bahwa menyayangimu itu tulus. Yakinlah, bahwa nantinya ialah yang akan menguatkanmu. Karena aku tahu, sesungguhnya pada asalnya semua manusia itu lemah. Termasuk aku sendiri.

Mereka yang menyayangimu dengan tulus tak hanya berasal dari mereka yang dekat denganmu. Tapi bisa jadi mereka yang jauh darimu itulah yang justru sangat menyayangimu.

Mata bisa menipu, tapi hati tidak.

Aku ingatkan, jangan pernah menindas orang lain. Karena bisa jadi orang yang ditindas itulah yang paling mengkhawatirkanmu. Dan pada saatnya nanti, kau akan menyesal telah menindasnya.

Jangan pernah kau berharap terlalu tinggi.

Cita-cita tak apa terlalu tinggi.

Tapi jangan sekali-kali kau berharap terlalu tinggi.

Karena jika harapan terlalu tinggi, dan harapan tersebut tak tercapai, maka kau akan merasa kecewa.

Dan aku tak ingin melihatmu kecewa. Aku tak ingin orang lain merasakan pengalaman pahitku. Untuk itulah aku membuat cerita ini. Ini juga adalah motivasi bagi kalian yang memiliki nasib yang sama sepertiku.

Ingat ini, meski aku tak tahu dimana kalian berada, tapi aku menyayangi kalian. Jangan sia-siakan hidupmu untuk terus tenggelam dalam kegelapan. Bangkitlah, bangkitlah sesulit apapun kau menggapai asal cahaya itu!

Mungkin aku terlalu muda untuk mengatakan semua kata-kata ini. Tapi tak ada salahnya bukan, aku memberikan dorongan untuk kalian bangkit dari kegelapan?

Mulailah kalian tersenyum. Biasakan tersenyum. Perbanyaklah tertawa. Karena tertawa bisa membuatmu bahagia dikala kau sedih.

Jujur saja, aku tak pernah menceritakan semua ini kepada siapapun. Termasuk kepada teman dekatku ataupun orang tuaku. Mereka tak tahu bahwa aku juga pernah melakukan usaha untuk bunuh diri. Tapi, aku bangkit dari kegelapan dengan caraku sendiri.

Yaitu "membuat" teman yang bisa kupercaya. Dan teman itu adalah diriku sendiri. Aku selalu bercerita kepadanya tentang masalahku. Dan aku berhasil bangkit.

Kini, aku bisa tersenyum dengan leluasa karena aku sudah percaya. Aku percaya. Pasti ada satu dari sekian banyaknya orang di dunia ini yang benar-benar menyayangiku. Jika memang kau tak yakin akan hal itu, maka yakinlah bahwa sekalipun tak ada yang menyayangimu, Tuhanmu masih menyayangimu. Ia masih selalu memperhatikan segala yang kau lakukan. Ia akan selalu bersamamu.

Itulah kenapa, aku ingin berkata sekali lagi bahwa..

Aku menyayangimu, kawan!

-Mizu-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro