─4─
"Ini cafe yang bagus, " gumam Tamaki setelah mengamati tempat yang direkomendasikan Aya. Dia sengaja datang lebih awal untuk mencoba sesuatu.
Apa lagi kalau tidak Ousama Pudding.
Puding favoritnya dan [Name] itu katanya menjadi salah satu menu kreasi spesial disini. Termasuk dalam promo dan merchandise gratis, katanya. Tamaki berniat memakannya lebih dari satu dan tak ingin adiknya melarang.
Untuk sekarang, tidak ada yang bisa menghalangiku menikmati Ousama Pudding.
Pesanannya datang, Tamaki berterima kasih sebelum melahapnya dengan tenang. Pekerjaan selanjutnya masih beberapa jam mendatang, tak ada salahnya menikmatinya surga dunia baginya itu.
Menu kreasi ini enak, lain kali ku ajak [Name] ke sini.
Matanya melirik, mendapati sebuah tempat yang bagus untuk berkencan. Namun, juga menangkap sesosok yang tak asing sedang bersama seseorang yang sebatas tahu nama dan popularitasnya dulu.
Perempuan yang sekarang berstatus istri dari seorang Yotsuba Tamaki terlihat bersama mantan idol dari unit terkenal. Berada di sebuah taman seberang, mereka saling bertatapan dan berbincang.
Pria yang berkedudukan anak bibi [Name] dan wanita itu ceritakan beberapa minggu lalu. [Name] terlihat bagai gadis yang kasmaran bersama Haru.
Tamaki tahu, [Name] tidak mungkin meninggalkannya bersama pria yang berumur 26 tahun tersebut.
Tapi, kenapa hatinya terasa sakit?
─
"Hati-hati, Aya. "
"Iya. Sampai jumpa, onii-chan. "
Mobil hitam itu berjalan menjauh. Tamaki tersenyum tipis, mengingat betapa susah usahanya saat Idolish7 baru terbentuk hanya untuk bertemu Aya.
Tuhan memang adil, kan?
Tamaki berbalik, memasuki studio pemotretan. Pandangannya sesaat kabur, namun kembali jelas setelah berkedip. Mata Tamaki menghangat, dia tidak tahu mengapa. Sougo menungguinya di ujung lorong tempatnya melangkah, Tamaki meyakini bahwa dirinya pasti baik-baik saja.
Perhatiannya teralih, melihat sepasang manusia yang berada jauh di luar lewat jendela.
Tunggu, pria itu memeluk istrinya, dan melakukan sesuatu yang tidak bisa Tamaki lihat karena [Name] membelakanginya.
Tangannya mengepal erat, ingin berjalan ke luar untuk menghampiri jika kepalanya tidak terasa sangat berat.
"Tamaki-kun? Astaga, Tamaki-kun, kau baik-baik saja?! Manajer! "
Tamaki merasa tubuhnya sangat lemas.
Sougo menangkap dirinya yang tiba-tiba rubuh dan Tsumugi ikut mengkhawatirkannya.
Hanya itu yang bisa dia lihat, sebelum kegelapan menyelimuti pandangannya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro