Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

─3─


"[Surname]-san, saya duluan, ya."

[Name] tersenyum menanggapi rekan kerjanya yang beranjak keluar ruangan. Merapikan meja agar terlihat lebih rapi, mata [Name] tertuju pada sebuah notes kecil yang tertempel di layar komputernya.

"Astaga, " keluhnya tanpa sadar dan mengambil bungkusan miliknya. [Name] melupakan janji makan siang bersama sepupunya, di mana akan dilakukan hari ini. Dia beranjak menuju toilet wanita terlebih dahulu.

Setelah dirasa cukup memperbaiki penampilan, [Name] mengirim pesan kepada Haru bahwa ia akan sedikit terlambat. Jumlah customer yang datang hari ini membuat [Name] tidak bisa duduk di tempatnya lebih dari 5 menit. Walau sejujurnya itu hal yang bagus bagi [Name].

[Name] melangkah, menuju cafetaria kantor yang ramai. Jam makan siang sudah berjalan, toh makanan cafetaria memang terbaik bagi pegawai disini. Sudah sehat dan lezat, harganya juga pas bagi dompet.

Lambaian tangan terlihat ketika [Name] mengedarkan pandangan. Dia memantapkan diri melangkah lalu duduk di hadapan seorang pria berambut hijau bersetelan sama dengannya.

"Selamat siang, [Surname]-san. "

[Name] tersenyum, "selamat siang juga, Yayoi-san. "

Yayoi Haru, customer vip perusahaan [Name]. Pria berkacamata berumur 26 tahun, seorang mantan idol terkenal dan sekarang menjadi CEO sebuah perusahaan yang juga sepupu Yotsuba [Name].

"Jadi, Yayoi-san datang besok? " tanya [Name] membuka percakapan sambil membuka bungkusan bentonya.

"Ya, besok aku akan melihat-lihat. Hari ini, ku hanya ingin makan bersama [Name]-chan," tutur Haru lembut.

Acara makan mereka cukup menjadi pusat perhatian cafetaria, di mana Haru yang memesan set meal sedangkan [Name] memakan bento buatannya. Tak hanya itu, paras tampan seorang Haru Yayoi memang tak bisa dipungkiri menarik perhatian kaum hawa.

"Ngomong-ngomong, [Name]-chan, apa kau membawa bento setiap hari? " [Name] mengangguk. Dia memutuskan menghilangkan formalitas juga.

"Sekalian berhemat, Haru-nii. " Haru menyunggingkan senyum.

"Boleh aku juga buatkan bento untuk besok? "

[Name] mengangguk cepat, kemudian tersedak. Dengan cepat, dia minum sebotol air mineral yang ditawarkan Haru.

"[Name]-chan, kau tak apa-apa? " tanya Haru khawatir. Name mengangguk pelan, tangannya mengibas sesaat.

"Aku hanya sedikit kaget. Bento untuk Haru-nii hanya besok, kan? "

Satu-dua kali tak apa, lah. Tamaki-kun takkan melarang, juga.

Haru mengangguk dan tersenyum kembali.

Jadi, kenapa malah kebiasaan?

Di taman yang berada antara dua kantor terkenal, terlihat sepasang manusia sedang menikmati makan siang. Suasana taman ini cukup sepi, entah mengapa.

"Masakan milik [Name]-chan memang paling enak," puji Haru tulus. Name tersenyum kecil lalu melahap bento miliknya sendiri.

"Terima kasih, Haru-nii. "

[Name] mengira-ngira, mungkin sudah beberapa minggu ini dia sangat sering bertemu dengan Haru. Keheningan terjadi selang beberapa saat sebelum [Name] berbicara.

"Haru-nii, boleh aku bercerita? "

Tamaki membuka pintu apartemen karena melihat istrinya bersama seseorang yang tidak ia kenal.

"Tamaki-kun, aku pulang, " sapa [Name] dengan sunggingan manis. Tamaki tak menggubrisnya melainkan menarik [Name] mendekatinya.

"Maaf, anda siapa, ya? "

Haru tersenyum, mengulurkan tangannya. Berbalik dengan sambutan Tamaki yang tidak ada ramahnya sama sekali.

"Perkenalkan, saya Yayoi Haru. CEO Honey Product, sekaligus sepupu [Name]. "

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro