Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6

.
.
.
.
.

"Happy birthday! Tsukasa-kun / Kasa-kun / Tsukasa-chan / Suu-chan / Suou!!!"

Yang lainnya berseru hampir agak bersamaan sembari melemparkan tepung--entah darimana mereka dapatkan--juga menyipratkan sirup yang dibuat tadi. Bahkan Leo datang dari pintu keluar dengan membawa cake.

Tsukasa menutup matanya ketika dilemparkan benda serbuk berwarna putih juga sirup. Entah, faedahnya apa. Kuker memang.

"W-what ...? Wait, apa yang sedang terjadi?" tanyanya kebingungan.

[Name] terkekeh pelan, "Rencananya berjalan lancar yah, minna."

"H-ha? Tunggu, jangan bilang kalian ... mengerjaiku?!"

"Kau bisa lihat sendiri 'kan, Kasa-kun." Izumi sedikit memutar irisnya malas. Beruntunglah, [Name] satu klub dengan si surai hitam mantan teman kelasnya itu, klub drama.

Leo mengangguk semangat, memamerkan cengiran tak bersalah. Pasalnya ia adalah orang yang mengusulkan ide gila ini pada [Name]. Dan lebih gilanya lagi, [Name] menyetujuinya, berkata bahwa rencana tersebut akan sukses--tentunya dengan rasa percaya diri yang tinggi.

Entah darimana rasa itu didapatkan, mungkin karena sudah ketularan dengan pikiran Leo juga manusia-manusia aneh lainnya sewaktu SMA jadi begitu. Toh, anak Yumenosaki Gakuen tidak ada yang beres 'kan.

Tsukasa mengusap wajahnya yang dilumuri oleh tepung, terutama rambutnya yang berganti warna menjadi seputih albino.

"Aku kira kalian berdua ... benar-benar berselingkuh. Haha, aku bahkan tidak ingat ini tanggal berapa. Maafkan aku, mina-sama."

Yang lain hanya tertawa, memaklumi member termuda di antara mereka itu. Tentu saja, siapa yang tidak akan panik jika dikerjai seperti itu, terlebih lagi ini mengenai ikatan pernikahan mereka.

Hanya saja, rasa gelisah Tsukasa masih tidak hilang. "T-tapi aku penasaran, soal kecupan tiga hari yang lalu," ucapnya yang mulai mengeluarkan uneg-unegnya.

Kali ini, Leo dan [Name] yang kebingungan--sebenarnya yang lain ikut kebingungan, tapi peran mereka disini sebagai tokoh pendamping sekaligus penonton. Jadi, abaikan saja.

"Kecupan yang mana, Tsukasa-kun? Perasaan tidak pernah deh ...."

"Ada--itu yang ... waktu tanganku berdarah."

Leo dan [Name] saling melirik, melemparkan tatapan bingung satu sama lain. Ok, mereka sekarang jadi kebingungan sendiri. Bersyukurlah, karena beberapa menit kemudian mereka memproses, Leo ber-oh ria dengan suara keras.

"Oh~☆! Jangan bilang waktu aku membisikkan sesuatu pada [Name]~?"

"Berbisik?"

[Name] ikut ber-oh ria, sesuai dengan tingkah Leo tadi, mengerti akan kode Leo. "Jangan-jangan Tsukasa-kun salah posisi sehingga kami berdua terlihat seperti itu," ujarnya dengan kekehan kecil.

"B-begitu yah ...."

Akhirnya, Tsukasa bisa bernafas lega dan bermimpi indah untuk malam ini. Tapi sebelum itu, ia harus membersihkan dirinya terlebih dahulu. Sudah ia duga, harusnya ia tetap berpikit positif dari kemarin.

Hm, kalau begitu, apakah mungkin saja rencana [Name] akan gagal dan kesalahpahaman ini tidak akan selesai-selesai? Tsukasa juga bertanya-tanya kenapa timing-nya sangat pas. Sesaat, ia kagum pada skill acting milik istrinya itu.

Yah, tetap saja, hubungan mereka berdua naik tingkat bukan? Dengan Tsukasa yang merasakan perasaan baru--ah, lupakan saja.

"[Name]! Ayo pelukan!"

"TUNGGU--Jangan main seenaknya, leader!"

"Haha, dasar kalian. Walau sudah berumur seperti ini, masih saja terlihat kekanakan."

Yah ... Intinya selama ke depan, hubungan mereka masih berjalan dan tidak akan putus--yah, mungkin ... saja. Siapa yang tau kedepannya akan seperti apa 'kan?

.
.
.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro