Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 02 Serigala kembar (part 1)

Akhirnya... Ika-nee bisa menyelasaikan chapter 02 ini, ya! Walau harus di tunda dulu karena masih fokus dengan cerita. "Promise, Vampire Prince" tapi, saya berusaha untuk menyelasaikan cerita ini awal agak lama..

Ket:

"..." bicara langsung

"..." bicara telepati

'...' bicara dalam hati

"..." bicara monster

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[Berita duka datang.. dari artis yang tengah naik daun ini..]

[Menurut para saksi mata, korban di buntuti oleh dua orang tak di kenal. Sejak sang diva meninggalkan konsernya malam tadi]

[Polisi belum, bisa menentapkan seseorang sebagai tersangka. Karena belum cukup bukti tentang pembunuhan sang diva]

.

.

****

Terlihat seorang gadis berambut tosca tengah menonton tv, di ruang tamu sambil memakan negi miliknya dengan tenang. Mata aqua miliknya menatap tak percaya berita yang baru saja ia lihat barusan

Padahal tadi malam, ia dan sahabat tunanya (Luka). Menonton konser artis yang di bicarakan di tv tadi

Yuuma, artis muda yang dikabarkan tewas dibunuh secara sadis oleh dua orang tak di kenal. Dengan tubuh bagian atas terbelah dua bagian, kepala artis muda itu yang digantungkan kelangit-langit, dengan jari-jari yang menghilang entah kemana. Bagian bawahnya belum ditemukan oleh tim penyindik.

Setelah di temukan oleh polisi, bagian paha dan kakinya di temukan di lemari sang korban. Belum ada keterangan dengan jelas apa motif pembunuhan artis muda ini.

Ya, kecuali sang pembunuh dan sang author yang tau..

"Mengerikan sekali..?"gumam gadis manis itu, saat melihat kabar meninggalnya sang diva yang menghebohkan masyarakat

Hari ini adalah, hari sabtu yang dimana Sekolahnya libur pas untuk bermalas-malas di rumah. Tak ada pr, tak ada tugas yang menupuk, tak ada guru killer berdada besar yang lalu menyiksa murid-murid dan dia.

Dia menghelang nafas sesaat, mengingat bahan-bahan di dalam kulkasnya berkurang karena dirinya tak sempat berbelanja.

Well, karena dirinya tak punya siapa-siapa lagi. Semua keluarganya telah meninggal akibat kecelakan berapa tahun yang lalu yang telah merengut kedua orang tuanya dan calon adiknya yang meninggal di tempat kejadian tragis itu.

Mata aqua memiliknya terpenjam sesaat, melihat bingkai photo keluarganya itu dengan senyum sayu.

"Tousan.. kaasan..! Miku rindu kalian"ucap gadis itu dengan sayu sambil menyentuh bingkai itu

"Kalian tak perlu sedih, aku disini baik-baik saja.."ucapnya gadis itu yang tak lain adalah Miku sambil tersenyum kecil

Miku segera menempuk-nempuk pipinya, ia harus semangat tentang hidupnya sekarang dirinya tak boleh mengingat kejadiaan waktu.

"... saatnya belanja, mungkin saja ada disckion negi yang akan ku beli.."gumam Miku sambil meletakan bingkai itu kembali, dia tak lupa mematikan tv nya sebelum pergi

"... dimana kuncinya?"tanya Miku pada dirinya sendiri

Bodoh sekali, dirinya itu karena melupahkan menaruh kunci miliknya itu tapi dirinya tak menyandari bawah ada sesuatu mahluk yang mengintipnya sejak tadi yang berwarna biru azure menatapnya polos..

Pluk...

Sosok itu, muncul dari dalam bayangan dan memperlihatkan wujudnya sesungguhnya. Seorang anak kecil bersurai pirang dengan pita putih besar, yang di hiasi telinga yang runcing. berwarna cokalat sebagai mahkota mengiasi kepalanya.

Sedang menaruh sebuah kunci berwarna, tosca yang di taruh di atas meja agar gadis yang sedang sibuk mencari kunci itu menemukannya

"ini! Kuncinya, nona Miku" suara itu tidak dapat di dengar oleh manusia, mata biru miliknya menatap seorang gadis berusia 16 tahun. Yang sibuk mencari kunci rumahnya, perlahan anak serigala itu menyembuyikan dirinya saat Miku menoleh.

"Sepertinya tadi ada orang?"tanya Miku sambil melihat sekitarnya dengan heran.

Apa cuman perasaan Miku, apa dari tadi dirinya! Sedang diawasi seseorang namun dia tak menemukan siapa-siapa.

"Mana mungkin... aku kan tinggal sendiri!"gumam Miku pada dirinya sendiri

Miku menghelang nafas, merasa kesepiaan sendiri di rumah peninggalan orang tuannya. Mata aqua miliknya melirik ke arah meja dan melihat sebuah kunci tergeletak manis di atas meja. Membuatnya terkejut.

".... Kunci?"

"Tadi kan ngk ada!"ucap Miku heran sekaligus takut pasalnya, kunci yang tadi menghilang muncul tiba-tiba begitu saja.

'Berpikirlah postif.. Miku! Hantu itu tidak ada..'batin Miku sambil mengambil kunci itu dengan ragu

"Dari pada aku memikirkan yang ngk-ngk? Aku pergi saja.."gumam Miku sambil mengambil jaketnya dan membuka pintu rumahnya

"... aku pergi!"ucap Miku namun dia tau, tidak ada yang akan menyautnya kalau dirinya akan pergi belanja

.

.

Setelah Miku, munculah seorang anak perempuan keluar dari balik bayangan. Anak itu memiliki surai pirang dengan pita putih besar menatap pintu itu dengan senyuman hangat.

"Hati.. hati dijalan! Nona Miku..?"ucap anak itu saat melihat kepergiaan Miku

"Anda salah! Karena ada tak akan sendirian lagi, ada aku dan Len yang akan menjaga anda.." lanjut anak itu

Anak perempuan dari bangsa serigala itu, yang bernama Rin kagami berserta adik kembarnya. Len kagamine yang tengah mengawasi nona Miku diluar sana! Rin, melihat rumah dari tuannya yang tidak terlalu besar ataupun kecil. Begitu berantakan karena sang pemilik sibuk tugas sekolahnya dan tidak ada waktu untuk membersihkan rumah.

".... rumah! Ojouchan berantakan sekali, tapi jangan khawatir karena ada Rin disini. Pasti akan bersih.." ucap anak itu dengan pedennya

"... waktunya beres-beres.."pekiknya dengan semangat

Rin segera menyingiskan lengan kecilnya dan mulai membereskan rumah Miku, mulai dari mengepel, mencuci piring, membereskan semuanya dan lain-lain. Rin tersenyum puas melihat rumah itu jadi bersih dan mengkilap.

"Huwaaa... kan enak kalau dilihat kayak gini ya!"celetuknya dengan senyuman sambil mengelap peluhnya dengan lengannya

Dan berlari-lari kecil, sambil mengamati dapur bernuasa hijau muda.

"... apa Len bisa menjaga nona Miku! Tidak-tidak, Len pasti bisa menjagannya dia kan hebat..."ucapnya pada dirinya sendiri, tentang adik kembarnya yang menjalankan tugasnya melindungi Ojouchannya saat diluar rumah.

Tapi....!

Kryuuuuuk!!!!!!!

Rin memengangi perut kecilnya, dengan mata berkaca-kaca menahan lapar dia lupa belum makan sejak pergi dari rumah.

Kaito-sama, yang menyuruh dirinya dan adik kembarnya menjaga Oujochan mulai sekarang

".. hiks! Rin lapar... Q^Q"ucap Rin sambil terduduk sambil memengangi perut

"Apa! Ojouchan punya makanan.."gumam Rin berdiri sambil berjalan menuju kulkas yang berdiri di depannya

"T-tapi.. kata Kaito-sama, Rin ngk boleh mengambil barang yang bukan milik Rin.."

"... Hiks.. huweeee... Rin lapar.. Q^Q"

Rin mencium bau yang harum, membuat telinga miliknya berdiri tegak dan melompat ke atas meja. Dan mata besar miliknya menangkap sesuatu berwarna oranges..

Itu!!!!

Buah kesukaaannya...

"Huweeee..... teman ku jeruk!!!"pekik Rin girang melihat buah kesukaannya bergelatak manis di atas meja

"Sudah lama tidak bertemu denganmu.. *Q*"ucap Rin senang sambil mengibas-ngibas ekornya dengan gembira

"Jerukkkk... >~< "

Saat itulah, Rin mengubah wujudnya menjadi manusia sambil mengambil berapa jeruk dan memakannya dengan semangat

.

.

Hei, Rin nanti kau dimarah loh jika memakan buah itu tanpa izin..

Ya, ku harap kau ingat janjimu pada sang pangeran dan juga adik kembar mu yang agak shota itu.

.

.

《Flackback On》

Rin berlari kecil sambil menyeret tangan adik kembarnya, memasuki ruangan sang pangeran sementara sang adik kembarnya masih mengumpulkan nyawanya entah kemana..

Oh, aku lupa bilang bawa mereka di panggil oleh pangeran maniak es krim menuju ruangan sang pangeran berada di dalam istana

"Ne, Len"panggil Rin mencoba membangunkan saudarannya yang masih tertidur

"..."

Sementara sang adik kembarnya, masih enggan bangun memilih tertidur kembali sambil memeluk lengan Rin yang disangkannya guling pisang kesayangannya

"Hehehe.. pisang.."ucap Len sambil mengingau tentang pisang di mimpinya

Rin menghelang nafas melihatnya memilih menyeret masuk Len dengan paksa, menghiraukan tatap si Gakupo menatapnya sweatdrop yang hendak keluar.

"Ohayou... Rin-chan.."sapa Gakupo pada anak serigala itu

Rin melihatnya sambil tersenyum lebar. "Ohayou mou.. Gaku-nii.."sapa Rin balik

"Mau ketemu.. Kaito-sama.."tanya Gakupo sambil menyamakan tingginya dengan anak itu

Rin mengangguk pelan, sambil mencoba menarik tangan Len yang hampir terjatuh

"hai.. tapi Len ngk mau bangun dari tadi.."balas Rin sambil menujuk Len yang masih tidur dengan posisi berdiri

"Ya, coba bangunkan dia pakai ini saja.."usul Gakupo sambil menjertikan jarinya lalu muncul sepiring banana cokolate yang masih hangat

"Ehh.. itu kan pisang.."seru Rin bingung

Gakupo menangguk kepala lalu memberikannya pada Rin, dan anak itu menarima nya. "Saudaramu itu kan.. maniak pisang mungkin lebih ampuh untuk membangunkanya.."ucap Gakupo sambil mengelus kepala Rin

"Uhm.. nanti akan Rin coba.."ucap Rin

...

Dan tinggalah, Rin dan Len yang masih tidur dengan wajah imutnya tak lupa ilernya entah kemana-mana

"Ne, Len!"ucap Rin sambil mengoyakan bahu adik kembarnya dengan pelan

"Uhmm.. lima menit lagi.."balas Len

"Kalau ngk bangun.. jatah banana cokalatemu akan ku makan ya.."ancam Rin sambil mendekatkan makanan kesukaan Len kehidung bocah shota itu, sontak membuat Len membuka matannya guna merampas makananya

"Enak aja.. ini kan punyaku"ucap Len galak sambil memeluk makanan itu

Sementara sang saudari, Rin. Terkekeh geli melihat tingkah Len yang begitu mengilai buah kesukaannya

(Ika-nee: hei.. Rin, kau sama saja kayak Len

Rin: biarin.. *njulurkan lidah*

Len:  tau nih.. *ikutan julurkan lidah*

Ika-nee: ok, ngk ada jatah buat kalian setalah ff ini selasai.. *buang semua jeruk dan pisang*

RinLen: huweee... jangan *nangis)

Oke.. abaikan yang ada di atas, kembali ke cerita.

"Habisnya kau susah di bangunin tau.."omel Rin sambil menatap sang adik kembar dengan cemberut

"Uhh.. biarin ini kan hari minggu tau?"ucap Len kesal sambil menyantap makanan kesukaannya, menatap Rin kesal

"Dasar baka... kita di panggil Kaito-sama tau.."pekik Rin sambil menjitak kepala Len dengan keras

Sebentar sang adik kembar menganduh kesakitaan, sambil mengusap kepalanya karena dapatkan jitakan kasih sayang dari Rin

"Ittai..."ringis Len sambil mengusap kepala

Rin mengeleng kepalannya, kembali menyeret lengan sang adik menuju ruangan Kaito. Sang pangeran.

.

.

Ruangan pribadi, Kaito Shion

Kini sang pangeran memandang, kedua makhluk mungil tengah menuduk hormat padannya.

"Apa kalian tau.. mengapa kalian ada di sini.."tanya sang pangeran pada duo kembar itu

Sontak membuat makhluk mungil itu mengangguk serentak, sang pangeran tersenyum kecil

"Bagus.."

"Dan ini pertama kalinnya, kalian mendapatkan tugas untuk menjaga seseorang.."lanjut sang pangeran sambil bersandar dengan tenang

Di antara dua makhluk itu ada yang mengangkat tangannya dengan ragu, dan membawa sang pangeran membuka suara. "Ya.. ada apa! Rin.."tanya sang pangeran

"Ano.. apa ini tentang Ojouchan.."tanya Rin sambil menatap ke arah sang pangeran

Sang pangeran mengangguk kepalannya, lalu meranjak dari tempatnya. "Kau.. benar..! Ini tentang Ojouchan, tak mungkin aku mengirim penjaga lain yang tidak tau apa-apa tentangnya!"jawab sang pangeran

"Tapi bukankah.. ada Luka-neesan yang menjaga Ojouchan"kini makhluk berwajah shota mengangkat bicara menatap sang pangeran

Sang pangeran aka Kaito, mengeleng kepala lalu mengatakannya

"Tidak! Luka-san tidak akan slalu ada di dekatnya, maka dari itu aku memanggil kalian kemari..." Kaito sambil menatap mereka

"Lagi pula, aku mengerti kalian bosan terus-menerus berada disini.. jadi ku putuskan untuk menjadikan kalian pengawal dari Hatsune Miku.."jeda Kaito melihat reaksi kedua pengawal mungilnya yang masih berumur 8 tahun, tampak bahagia mendengarnya

"Ku yakin kalian senangkan!"ucap Kaito menahan senyumannya, melihat tingkah keduannya yang menurutnya mengemaskan

"Iyaa.."ucap kedua makhluk itu dengan kompak

"Terima kasih.. karena! Kaito-sama sudah mau percaya pada kami.."seru Rin sambil memeluk Kaito dengan erat juga Len ikut memeluk Kaito.

Hei jangan salah, Kaito sudah menganggap keduannya saudara kandungnya. Apa lagi sisi baik Kaito tak terlihat sama sekali! Jadi wajar aja mereka berdua berani memeluk sang pangeran yang terkenal tak berhati

Kaito tersenyum mendengarnya

"Jadi! Len.. tidak perlu memakai dress lagi ya!"celetuk Len bernafas lega, mengingat dirinya slalu memakai dress yang di sering dipakaikan oleh adik kandung Kaito

Rin tertawa mendengarnya, membuat Len cemberut.

"Hahaha... aku akan merindukan Len yang memakai dress the lost memory"tawa Rin sambil memengangi perut kecilnya

"Nee-chan! Itu ngk lucu tau.."gerutu Len sambil mengembukan pipinya kesal

"Ahh.. ada berapa beraturan khususnya untukmu Rin"ucapan Kaito membuat LenRin menoleh pada Kaito yang menyamakan tingginya dengan mereka

"Apa itu!"tanya Rin yang sudah menyadari aura gelap di belakang tubuh Kaito

"Jangan sekali-kali, mengacau apa lagi membuat Ojochan pusing dengan tingkah kalian.. dan jangan membuka sesuatu yang bukan pemilik kalian.. mengerti!"jelas Kaito sambil memasang wajah mengerikan

"Atau.. tak ada jatah untuk kalian selama berapa bulan.."ancam Kaito

"B.. baik! K.. kami mengerti?"ucap kedua bersaudara itu dengan gugup, yang mau bagimana lagi kan! Ucapan sang pangeran muhtalk kalau tidak ucapan selamat tinggal kepada berapa barang kesayangan mereka

"Bagus.. mulai besok kalian boleh berangkat.."

"Baik..."ucap mereka berdua kompak

"Jika terjadi sesuatu panggil saja aku!"ucap Kaito sambil menempuk kepala kedua bocah itu

"Jaga diri kalian ya?"

"Baik Nii-san..?"

《Flackback》

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro