2 - 180 Derajat
Awalnya, aku tidak menyangka bisa menjadi Ca yang sekarang.
Padahal, dulunya Ca bukanlah orang yang sangat berinisiatif untuk melakukan perubahan. Namun, setelah menerima tawaran sebagai salah satu pengurus harian, rasanya banyak yang berubah dari diriku sendiri.
"Sudah sampai mana ya perjalananku? Tak terasa sudah tiga atau empat bulan aku sudah membersamai anak-anakku."
Meskipun aku sendiri tergabung dalam beberapa organisasi, tetap saja organisasi seperti Keluarga Mahasiswa Muslim Farmasi (KMMF) adalah satu organisasi yang seringkali terpikirkan di benakku. Mengapa? Karena KMMF adalah organisasi pertama yang kuikuti dan dari situ aku mendapat banyak pelajaran terkait hal-hal yang tidak kuketahui sebelumnya, terutama soal tanggung jawab dan leadership.
Teringat sebelum Ramadan tiba, aku memberikan sedikit oleh-oleh kepada anak-anakku, sebut saja namanya Adiba dan Zahra.
"Aku bersyukur banget bisa kenal dan dipertemukan dengan Mbak Ca. Berada di lingkungan sekretaris umum membuatku banyak belajar lagi, terlebih lagi dari sosok Mbak Ca sendiri. Sejak awal aku tahu banget Mbak Ca punya banyak sekali kegiatan. Di mataku, Mbak Ca adalah sosok yang ceria dan ekspresif, punya banyak kegiatan juga, tetapi herannya di setiap kali langkah Mbak Ca, malahan Mbak Ca selalu bersyukur dan mengambil hikmah dari apapun itu. Hingga nilai apapun itu sampai ke aku Mbak. Teruskan ya Mbak. Aku selalu suka lihat snapgram Mbak Ca.
"Makasih banget sudah selalu mengingatkan untuk selalu ingat Allah dimana pun dan bagaimana keadaannya, semoga ikatan ini bisa till jannah ya Mbak. Makasih banyak sudah menjadi kakak sekaligus teman yang sangat friendly dan baik! Semoga apa yang Mbak Ca lakukan dan kita semua bisa menjadi amalan yang bisa kita pertanggung jawabkan nanti di akhirat," tutur Zahra.
Lagi-lagi aku pun sedih ketika membaca chat dari Zahra, karena seolah-olah dapat membangkitkan semangatku yang mulai pudar dalam membimbing mereka ke arah yang lebih baik.
"Makasih banyak Mbak Ca, aku juga bersyukur banget bisa ketemu Mbak Ca, yang insyaa Allah menuntunku ke arah yang lebih baik. Aku juga tahu kadang Mbak Ca capek, boleh banget Mbak Ca minta bantuan aku dan Zahra, karena memang itu tugasnya kita juga," balas Adiba.
Aku pun menangis, lagi, ketika beralih membuka chat dari Adiba waktu itu.
"Aku bersyukur banget bisa ketemu kalian. Semoga semangatnya dijaga sampai akhir ya, meski aku tahu kalian bakal capek sama tugas yang mungkin diembankan dari aku kepada kalian berdua."
To be Continued.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro