Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

01. Betrayed but found a beautiful fiance

"Kenapa?"

"Diam! Kau tidak akan pernah mengerti betapa aku membencimu, betapa inginnya aku menghancurkanmu. Membuatmu terus berada di dekatku saja sudah membuatku mual!" Rachel berteriak, dia menendang Baam menjauh. Wajahnya penuh amarah disertai tawa gila.

Baam terdiam, dia menunduk menahan sakit. Apa ini nyata? Bukan mimpi? Dimana Rachel yang selalu tersenyum dan baik padanya?

Selama bertahun-tahun dia selalu berjuang keras untuk menjadi pria yang layak bagi sang blonde. Karena dari lubuk hatinya dia begitu menyukai dan menyayanginya.

Tapi lihatlah sekarang, ternyata semua kerja kerasnya dalam hidup musnah tanpa sisa karena wanita pirang itu membencinya setengah mati. Awalnya dia tidak percaya, tapi setelah diikat dengan rantai dengan Rachel yang tengah membawa senjata seolah siap membunuhnya. Baam tersadar.

Heh, Baam tertawa getir. Kandas sudah semua perasaannya pada Rachel.

"Aku membencimu! Kenapa?! Kenapa semua hal baik selalu jatuh padamu? Kenapa semua orang selalu membanggakanmu? Apa yang bagus dari dirimu? Kau hanyalah pria bodoh yang mudah percaya bahkan tak sadar jika semua kehidupanmu aku kendalikan sepenuhnya!!"

"Tapi kenapa?! Kenapa?! Kenapa tidak ada yang mempedulikanku?!"

Baam memperhatikan Rachel yang sudah meracau tak jelas, sorot matanya menggelap dengan tawa gila. Tangannya mencengkram pistol dan mengarahkannya tepat ke kepalanya.

"Mati! Hilanglah dari hidupku Baam sialan!"

Dor!

.

.

.

Baam terbangun perlahan, dia melihat langit-langit kamar asing di atasnya. Dilihat darimana pun ini bukan rumah sakit. Ia masih ingat kalau kepalanya ditembak oleh Rachel, seharusnya dia mati atau jika hidup dia ada di rumah sakit.

Menyentuh dahinya yang mulus tanpa luka, ia mengernyit heran. Lukanya hilang...

Sesaat kemudian kepala Baam berdenyut dengan tak wajar, berbagai kenangan muncul dibenaknya bagai film rusak...

Apa ini...

Di dalam 'film' itu Baam melihat ingatan 'dirinya'. Sebagai seorang aktor yang cukup terkenal. Di sini 'dia' memiliki Ayah angkat bernama Ha Jinsung serta sepupu berambut merah Hwa Ryun.

Ternyata ini bukan dunianya, ini dunia lain yang persis sama dengan dunia asalnya. Sebagai tambahan di sini ada yang disebut dengan Alpha, Beta dan Omega. Manusia disini dibagi menjadi enam jenis. Bahkan toilet pun ada enam.

Dalam ingatannya ada juga yang disebut mate, feromon, heat, rut dan sebagainya--membuat dia pusing karena sama sekali tidak mengerti akan pecahan memori yang terlalu cepat dan membingungkan.

Karirnya sebagai model dan aktor bisa dibilang sangat bersinar. Mengingat status'nya' sebagai Alpha. Ya, sepertinya Alpha adalah tipe manusia yang lebih superior dari yang lain? Beta orang normal? Dan Omega?

Uh, Baam melihat jika Omega lelaki juga bisa melahirkan. Wow.

Ingatan yang mengalir di kepalanya berputar lagi dan menggambarkan berbagai selingan gambar berupa dirinya yang bernama lengkap Jyu Viole Grace. Mengenai sifatnya yang pendiam dan tidak suka bersosialisasi serta cinta obsesinya pada perempuan tertentu...

Wait! Rachel lagi?!

Stupid! Bodoh! Dumbass! Baam merutuk dalam hati saat ia melihat betapa gilanya 'dia' pada sang blonde. Tiba-tiba perutnya bermasalah hingga ia ingin mual.

Why?! Dunia memang persis sama dengan beberapa perubahan. Tapi kenapa kegilaannya pada wanita satu itu sama saja?!

Baam tidak mau tahu, pokoknya seberapapun 'ingatan' ini memperlihatkannya betapa 'dia' menyukai Rachel yang kebetulan adalah omega. Ia tidak mau memikirkannya atau mendekati gadis laknat itu. Tidak, terima kasih.

Kebanyakan dari memori, Baam hanya melihat Rachel. Sial!

Lalu, saat memori itu hampir habis. Baam melihat ingatan tipis mengenai tunangan kontrak yang disetujui atas kedua orang tua mereka untuk jangka waktu tertentu demi persatuan politik di negaranya.

OmO)!!!

Astaga Jyu Viole Grace! Kamu memiliki tunangan dan masih menggila dengan Rachel?

Saat ingatannya berakhir, Baam memijit dahinya sambil menghela napas panjang. Setelah agak tenang, ia memperhatikan ruangan yang merupakan kamarnya. Dia berjalan ke arah cermin sambil melihat pantulan dirinya.

Wajahnya persis sama dengan di dunianya, mungkin yang membedakan 'Viole' masih muda sekitar 20/21 tahun sedangkan di dunianya dulu ia sudah berusia sekitar 25 tahun. Tangannya menyentuh helaian cokelat panjang sepunggung, Baam juga merasa bahwa ia lebih tinggi dari aslinya.

Ia menundukkan wajahnya, rasanya seperti mimpi. Dia hanyalah seorang anak yatim piatu tanpa keluarga bernama Baam. Mati oleh Rachel, bangun di dunia aneh dan memiliki nama baru.

Mengenai jiwa Viole, mungkin sudah menghilang ke alam lain. Mengingat Viole nekat bunuh diri karena Rachel yang masih menolaknya. Sial, Baam tidak ingin memikirkan ingatan menjijikan itu.

Dipastikan jika Viole di dunia ini mati. Jiwa Baam yang mati di dunia aslinya, bukannya ikut ke alam kematian malah tersesat dan memasuki tubuh Viole. Padahal Baam sudah mempersiapkan diri untuk mati, setidaknya itu lebih baik daripada rasa sakit akan penghianatan Rachel yang masih terasa menusuk di hati.

Terlalu banyak berpikir bisa membuatnya gila. Baam pun memilih untuk melupakan penyebab dia hidup kembali di dunia lain. Perutnya sudah berteriak ingin diisi makan. Mengganti piyama dengan sebuah kaos santai. Baam membuka pintu kamar dan berjalan ke arah dapur sesuai dari apa yang ada diingatannya.

Membuka kulkas dan melihat bahwa isinya penuh, ia menaikan alisnya lalu memilih untuk membuat sarapan--makan siang--sederhana. Berhubung dia selalu tinggal sendirian, Baam sangat pandai memasak sesuatu. Sampai rekan di kantor selalu bercanda bahwa dia akan menjadi seorang chef yang terkenal.

Saat Baam selesai membuat makanan, pintu terbuka hingga membuatnya berjengit terkejut. Ia lupa jika saat ini dirinya tinggal bersama tunangannya. Dari ingatan Viole. Meski status mereka tunangan, Viole tidak pernah memperhatikan pemuda biru yang jarang terlihat di apartemen mereka.

Well, Viole sendiri juga jarang ada di sini (apartemen mereka berdua). Hanya saja dia tidak tahu kenapa setelah bangun Baam ada disini bukan di apartemen pribadi Viole.

Baam menoleh dan melihat seorang pemuda dengan rambut biru muda berkulit putih. Mata birunya sedikit melebar ketika melihatnya berdiri di dapur memakai apron.

Oops, Baam lupa jika Viole tidak pernah menginjakkan diri di dapur untuk memasak. Viole kan pemuda kaya raya yang cukup terkenal.

Mereka berdua saling menatap dalam hening, keduanya terlonjak saat suara perut Baam berbunyi memecah keheningan.

Baam pertama kali memalingkan wajahnya yang telah merona, perutnya memalukan sekali. Mau bagaimana lagi, dia sudah tidur selama dua hari dan belum makan apapun.

Tunangannya hendak mengatakan sesuatu, alisnya mengerut tanda heran. Akan tetapi, sang Omega berbalik tanpa mengatakan apapun.

Baam menghela napas lega, dirinya bukan Viole. Ia tak tahu harus bersikap apa. Memberitahu bahwa dia bukan Viole atau berpura-pura menjadi Viole.

Ini hidup barunya, berapa kali pun Baam menolak. Ia tak akan pernah bisa kembali ke dunianya. Lagipula apa yang ada di dunia aslinya? Satu-satunya orang yang dia sayangi menghancurkan, mengkhianati bahkan menghabisi nyawanya.

Dia tidak ingin hidup sebagai Viole, dirinya tak ingin berhubungan dengan wanita pirang sial itu. Meski Baam tahu jika Rachel disini kemungkinan berbeda dengan Rachel di dunianya. Hatinya tak bisa menanggung rasa sakit berlebih jika melihat wajah berbintik itu.

Kalau tidak salah, tunangannya dengan Khun itu hanyalah tunangan kontrak. Akan berakhir sekitar 3 bulan lagi. Baam mulai berpikir sambil memakan makanannya. Kehidupan barunya sangat rumit, ia tak pernah berharap untuk kembali hidup. Namun, takdir sepertinya tak mengijinkannya untuk memasuki peristirahatan kekal.

Untuk saat ini Baam memilih untuk mempelajari sistem tipe manusia di dunia ini. Ia memiliki beberapa ingatan jelek mengenai banyaknya kasus pemerkosaan Alpha pada Omega yang sedang heat.

Feromon Omega dalam heat akan mengundang semua Alpha di dekatnya untuk memasuki proses mating. Jika Alpha kurang dalam pengendalian diri, Alpha tersebut akan memaksa Omega yang melemah tak bisa melawan saat heat untuk melakukan seks.

Feromon, Baam merenung dengan pandangan serius. Sepertinya dia juga harus melatih diri untuk mengendalikan diri. Ia tak ingin memaksa Omega lain tanpa sekeinginannya.

Ugh, dia baru sadar jika tunangannya juga seorang Omega. Mengerutkan kening tak mengerti, Baam menyangga dagunya di atas meja makan. Perasaannya saja atau bukan, ia sama sekali tidak mencium bau Omega Khun saat tadi mereka bertemu pandang.

Apakah karena terlalu jauh? Atau harus pada kondisi tertentu?

Baam mengambil ponsel milik Viole dan membuka kuncinya. Dia hampir saja melempar ponsel itu saat melihat layar wallpaper, tema bahkan ikon ponsel tersebut semua bergambar wanita pirang gila.

Menghela napas panjang, Baam segera mengaktifkan fitur pengembalian ponsel ke pengaturan sistem dan menghapus semua hal berbau Rachel di ponselnya.

Jemarinya menyentuh layar seraya membaca beberapa pesan dan kontak yang dimiliki Viole. Dari apa yang dilihat di ponsel, tidak ada yang tahu jika Viole bunuh diri melompat dari jembatan dua hari yang lalu.

Lalu siapa yang membawanya pulang kemari?

Terlalu banyak analisis di otaknya membuat Baam frustasi. Sewaktu dia bekerja sebagai polisi, dia hanya bertugas untuk menangkap dan menghajar penjahat dengan bela dirinya yang cukup kuat. Semua hal yang memerlukan kecerdasan selalu dia serahkan pada Shibisu.

Ah, mengingat rekan berkulit tan-nya itu. Baam bertanya-tanya apakah Shibisu juga ada di dunia ini. Saat men-scrolling layar ponsel. Baam menemukan nama Shibisu di kontaknya.

O.O);

Ternyata Shibisu menjadi manajernya saat ini. Sungguh kebetulan yang luar biasa. Ia melihat pesan yang dikirimkannya berisikan jadwal pemotretan untuk iklan jam tangan mewah dua hari lagi di kota B.

Melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 3 sore. Baam memutuskan untuk kembali ke kamarnya, ia perlu melihat film yang Viole mainkan dan mencari tahu lebih banyak mengenai dunia ini.

Baam berjalan santai ke arah kamarnya, saat dia melawati ruang santai. Ia melihat Khun yang tengah berkutat dengan tumpukan kertas. Wajahnya nampak fokus, menghiraukan Baam yang memandangnya sejenak lalu mengangkat bahu seraya berjalan menaiki tangga. Ia tak tahu jika Khun saat itu meliriknya dengan tatapan rumit.

Mendudukkan diri di atas tempat tidur, ia menelaah beberapa ingatan tentang Khun. Ia cukup penasaran dengan hubungannya dengan Viole, mengingat ia akan tinggal selama dua hari disini sebelum berangkat ke kota B.

Tidak banyak ingatan mengenai Khun, Viole hanya setuju karena alasan politik. Mereka jarang berinteraksi, sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Meski Omega agak dipandang tak adil disini. Khun sangat cerdas, dia memiliki perusahaannya sendiri yang sangat terkenal hingga mendunia. Bahkan Khun termasuk nominasi Omega yang paling diinginkan oleh semua orang.

Khun mempunyai beberapa perusahaan, dia juga memiliki banyak koneksi di anggota pemerintahan pusat negara. Tunangan mereka berdua dilakukan pun agar keluarga mereka bisa mendapatkan posisi tinggi dalam memerintah negara. Politik terlalu membosankan, Baam tidak ingin mencari tahu lebih lanjut.

Tunangan kontrak mereka berlaku selama 3 tahun. Artinya sudah 2 tahun lebih 9 bulan mereka bertunangan. Mereka selama ini selalu bertindak sendiri-sendiri. Bahkan netizen juga tak menganggap tunangan mereka itu nyata. Sehingga banyak Alpha yang mengejar Khun, sementara Viole dikejar banyak Omega.

Khun dan Viole terlihat sangat asing satu sama lain. Bahkan lebih buruk dari sekadar kenalan atau teman sekelas. Sebenarnya Khun tidak seburuk itu dalam berinteraksi. Viole saja yang selalu mendelik dan terkesan benci pada Khun sehingga sang Omega lebih memilih untuk menjaga jarak.

Lelah akan segala kejadian yang dialaminya, Baam tanpa sadar tertidur dengan hati tak nyaman. Ia sempat berharap bahwa semuanya hanyalah mimpi dan dia tak perlu menjalani kehidupan yang bukan miliknya sama sekali.

.

.

.

Khun melempar beberapa kertas di atas meja. Ia membenamkan kepalanya di tangan sambil memeluk dirinya sendiri. Pikirannya teringat pada kejadian dua hari yang lalu, dimana ia tak sengaja melihat Viole yang tengah berdiri di tepi jembatan dengan air mata mengalir.

Sesaat jantungnya serasa berhenti, ia mematung dan tak bisa bergerak ketika melihat tunangannya mendongkak ke arah langit kelabu. Angin kencang berhembus sangat kuat hingga Viole limbung dan melepaskan diri untuk jatuh.

Tubuh Khun bergerak tanpa perintah otak, ia merentangkan tangannya hendak meraih Viole yang melayang jatuh dengan ekspresi lelah dan menyedihkan. Seolah sudah menyerah akan kehidupan.

Dengan panik, Khun segera berlari ke sungai dan menyelamatkan Viole yang terluka dan tak sadarkan diri. Untung saja sang Alpha tidak mati. Jika ya, Khun tak akan memaafkan dirinya sendiri.

Khun tahu jika Viole sangat mencintai Rachel dan terus mengejar wanita Omega itu.

Viole bunuh diri bukan sepenuhnya salah Rachel. Dia juga ikut andil dalam hal ini. Ini salahnya, karena dia menerima tunangan kontrak dengan Viole sehingga sang brunette tidak bisa bergerak bebas dalam mengejar Rachel.

Khun bisa saja tak menerima tunangan kontrak itu jika dia mau, toh dia memiliki sejuta cara lain jika keluarganya ingin mengambil alih politik negara. Tapi, apa daya hatinya yang sudah jatuh pada pesona sang Alpha.

Khun tahu jika Viole tak akan pernah bisa menerimanya. Setidaknya dia bisa menjadi tunangannya, meski hanya nama. Dengan begitu dia bisa menjadi lebih dekat dan lebih sering bertemu pandang.

Ia akui jika Viole tak menyukainya mengingat sikapnya yang sangat acuh dan terkesan membencinya. Namun, selama hampir 3 tahun dia menahan semua itu demi cintanya.

Ran pernah berkata padanya bahwa Khun itu orang paling bodoh di dunia. Sudah tahu bahwa Viole tak akan menerimanya, kenapa terus menyakiti diri dalam genggaman angan-angan yang sudah terputus dan tak akan pernah tersambung dalam kemenangan?

Saat itu Khun memang diam tak menjawab, tetapi hatinya selalu berkata jika dia tak bisa menemukan seseorang yang bisa menghilangkan cintanya pada Viole. Jika saja ada, Khun sudah pergi sejak lama.

Maka dari itu, ketika ia melihat Viole bunuh diri dan tak sadarkan diri selama dua hari. Khun diambang kegelisahan yang luar biasa. Sisi Omega-nya terus memberontak dan mengeluh karena sang Alpha tak pernah memperhatikannya. Sementara di sisi lain selalu khawatir dan terus menggeram tak nyaman.

Lihat Ran, sisi Omega-nya selalu memilih Viole. Bagaimana dia bisa mengabaikannya?

Khun melirik ke arah tangga, ia cukup terkejut ketika melihat Viole sudah sadar dan nampak dalam keadaan baik. Dia awalnya ingin bertanya mengenai perihal percobaan bunuh dirinya, tapi ketika ia menemukan Viole yang tengah memasak dengan apron di dapur--mendengar suara perutnya yang keroncongan dengan wajah memerah malu. Ia merasa situasi itu manis dan lucu.

Untuk pertama kalinya, Viole memandangnya dengan raut terkejut lalu berubah heran tanpa kebencian tersirat. Saat itu dia tak bisa menahan debaran jantungnya dan hanya bisa melarikan diri.

Mungkin ia bisa memberanikan diri menanyakan perihal sensitif itu besok. Khun tidak bisa membiarkan Viole kembali melakukan hal gila lain sebelum semuanya terlambat.

16 Juli 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro