Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Duduk di sudut jembatan buatan yang biasa di gunakan para pengunjung untuk bersantai menikmati air di tengah danau Jacob's Well, danau yang terkenal di seluruh dunia karna memiliki lubang, atau sumur di tengah-tengah danau. Sumur dengan diameter 4 meter dan kedalaman yang Selena Moore tidak tahu entah berapa meter ke bawah. Selena Moore hanya tahu saat ini dirinya tengah duduk di sana sambil menikmati panorama keindahan alam dari danau itu.

(Jacob's Well, Wimberley-Texas. Gambar di ambil dari google)

Bukan tanpa alasan dirinya kini berada di danau itu, itu semua karna dirinya kini diliputi rasa sedih yang teramat sangat. Di hari ulang tahunnya yang ke dua puluh tiga, kenyataan pahit akan dirinya yang ternyata bukanlah anak kandung dari pasangan Hugo dan Lilian Moore akhirnya terbongkar. Tak pelak hal itu membuat Selena yang selama ini selalu di perlakukan buruk oleh mereka menjadi sangat marah dan memutuskan untuk pergi dari rumah yang seperti neraka baginya. Rumah milik pasangan Moore yang kejam.

Jika aku bukan anak kandung mereka, kenapa mereka repot-repot mengurusku padahal mereka sudah mempunyai empat orang anak paling menyebalkan di dunia? jika berniat mengasuh anak yatim, bukankah seharusnya dengan hati yang tulus ikhlas? bukanya malah menyiksaku seumur hidupku, batin Selena masih dengan perasaan jengkel di hatinya.

Selena teringat kepada Peter, Abigail, Emma, dan Justine, keempat kakaknya yang selalu saja mengganggu Selena di masa kecil mereka. Saat tumbuh dewasa mereka tidak saja mengganggunya, akan tetapi di perparah dengan merepotkan dirinya. Ingin rasanya saat ini Ia membalas semua perlakuan kurang ajar mereka.

Menghela nafas dengan keras, Selena benar-benar butuh menenangkan dirinya dari kemarahan. Bagaimana pun kemarahan tidak baik bagi kondisi kesehatan badan. Ia harus segera menenangkan diri dan mencoba menerima kenyataan pahit akan dirinya. Melepaskan kedua sepatu sneakers putih usang miliknya, Selena mencelupkan kaki telanjangnya ke dalam air danau yang begitu tenang hari ini, berharap hal itu bisa mempercepat dirinya mendapatkan ketenangan.

Tidak banyak pengunjung yang datang ke danau hari ini, entah itu sebuah keberuntungan bagi Selena yang sedang ingin mencari ketenangan atau sebuah keanehan, karna tidak biasanya tempat wisata ini sepi dari pengunjung.

Selena begitu pandai menyelam dan dari kepandaiannya itu Ia berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang yang menyelamatkannya dari kelaparan. Sudah tak terhitung lagi berapa kali Selena menyelam ke kedalaman Jacob's Well. Ia bahkan sudah berhasil menelusuri gua-gua dengan pemandangan indah di dalamnya. Itulah sebabnya tempat ini menjadi salah satu tempat favoritnya dalam melepaskan penat dan kesedihan yang sering sekali menyapanya.

Entah kenapa hari ini rasanya Selena merasa sangat enggan untuk masuk ke dasar kolam dan seperti biasa menjelajahinya untuk melepas kesedihan. Rasanya ada sesuatu yang aneh hari ini, alarm tanda bahaya dalam tubuhnya seperti berbunyi keras hingga berhasil mengurungkan niatnya untuk menyelam. Alarm itu bahkan memaksanya seakan untuk segera meninggalkan tempat ini, tetapi Selena mengabaikan alarm peringatan itu dan memutuskan untuk sejenak merendam kakinya ke dalam sejuknya air danau itu.

Tanpa Selena sadari, beberapa orang yang tengah berada di sekitar danau dengan serempak pergi menjauh dari danau. Seperti ada sebuah kekuatan aneh yang menekan emosi mereka dan membuat mereka akhirnya meninggalkan tempat itu, menyisakan Selena seorang diri di pinggir danau yang kini sangat sepi dan sunyi.

Suara pekikan burung gagak tampak bergema nyaring, diikuti dengan langit yang menjadi gelap gulita. Selena terkejut dengan perubahan cuaca yang begitu tiba-tiba itu. Ia melihat kesekitarnya dan melihat tak ada seorang pun di danau itu kecuali dirinya.

Kemana perginya para pengunjung lainnya? bukankah tadi di sini cukup ramai dengan pengunjung? pikir Selena dengan bingung.

Bergegas Selena mengenakan kembali sepatu sneakersnya, dan hendak beranjak dari tempat itu. Cuaca yang tiba-tiba tidak bersahabat, seperti akan hujan badai, dan suara pekikan burung yang menggema di udara, walau pun anehnya, tidak ada seekor burung pun yang tampak di langit. Sebuah keanehan yang membuat bulu kuduk Selena meremang. Ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi jika Ia tidak segera meninggalkan tempat itu.
Saat tengah mencoba berdiri dari posisi duduknya, tubuh Selena oleng dan hampir saja terjatuh ke dalam danau di karrnakan hembusan angin yang kuat menerjangnya tanpa peringatan. Saat ini badai benar-benar sedang terjadi, membuat Selena hanya bisa mempertahankan dirinya dari amukan angin dan tidak bisa melangkahkan kakinya walau hanya satu langkah.

Kengerian dari situasi yang di alami Selena berubah menjadi semakin mencekam saat air dari dalam sumur Jacob's Well mendadak berbuih, lalu kemudian muncul pusaran air yang berputar sangat cepat.

Selena hanya bisa melongo melihatnya. Apa yang sedang terjadi? haruskah dirinya sesial ini di hari ulang tahunnya?

Perlahan dari tengah pusaran air itu, muncullah sepasang tangan air raksasa yang dengan ganasnya berusaha menyambar tubuh Selena. Di tengah-tengah kesulitanya bertahan dari badai angin yang seperti menghalangi geraknya, di tambah sebuah tangan air yang mencoba menyambar tubuhnya, entah mendapat kekuatan dari mana Selena berhasil menghindari beberapa serangan dari tangan air itu. Tetapi apa daya dirinya yang hanyalah manusia biasa, di tengah pergulatannya dengan angin dan tangan air itu, akhirnya tubuh Selena yang lemah berhasil mengalahkannya. Satu keteledoran dari dirinya yang tidak sengaja tersandung kerikil membuatnya terjatuh dan dalam sekejap sepasang tangan air itu berhasil menangkapnya. Menariknya dengan sangat cepat masuk ke dalam air.

Begitu tubuh Selena tenggelam sempurna ke dalam air, keanehan yang terjadi di sekitar danau seketika tidak tampak lagi. Keadaan sekitar danau itu tampak cerah kembali seperti biasanya, tidak menunjukkan tanda-tanda baru saja terjadi badai. Keadaan yang tampak kembali normal seperti biasanya itu membuat dua orang petugas yang rutin berkeliling mengontrol lokasi di sekitar danau tidak menyadari bahwa di dalam air sana, ada seorang gadis yang tengah berjuang melawan pusaran air yang mencoba menenggelamkannya.

Selena berusaha sekuat tenaga melawan arus air yang menyedotnya masuk semakin dalam ke dasar danau. Usahanya tampak sia-sia di karnakan pusaran air itu sangatlah kencang. Walau pun tubuhnya terbebas dari cengkraman tangan air begitu dirinya masuk ke dalam danau, akan tetapi pusaran arus yang begitu kuat tidak memungkinkan baginya untuk berenang melawannya dengan sisa-sisa tenaga yang Ia miliki. Akhirnya ketidaksadaran menghantarkan Selena ke dalam kegelapan saat tubuhnya perlahan semakin tenggelam ke dasar danau yang seakan tak berujung.

Tbc.

                        ♡♡♡

Olaa...olaa teman-teman semua, Soet tetiba aja dapet ilham bikin cerita fantasi bertema mermaid..hahaaa

Kenapa tiba-tiba soet pengen bikin cerita fantasi? ceritanya karna soet pengen bikin cerita, tetapi yang gak banyak penelitian ono-ini gitu..murni suka-suka ane mau di bikin begimana juga... :D

Oh iya, cerita yang ini Slow Update nya pakai bgt yaa... hanya selingan saja, sampai dua ceritaku sebelumnya berhasil dakuh selesaikan.

Semoga teman-teman semua yang menyukai genre fantasi bisa menyambut baik karyaku ini yaa... <3 <3 <3

Salam sayang dariku... Soetba

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro