Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab Dua Puluh Satu

Teriakan yang tiba-tiba membuat Abu lantas melempar kotak itu hingga isinya keluar.

Kelinci yang malang.

Setelah beberapa saat, mereka mulai merasa tenang. Abu bangkit dan melangkah mendekati kotak itu. Tangannya memegang enggan tubuh kelinci malang tersebut sebelum kembali menaruhnya di kotak. Kemudian melangkah keluar, berniat membuang kotak itu.

Sembari melangkah, Abu terus saja memikirkan hal ini. Jujur saja. Abu terkejut begitu melihatnya tadi. Kelinci bersimbah darah itu mengingatkannya pada sosok wanita menyeramkan yang selalu menghantui mereka. Tidak mirip, namun tetap saja itu menakutkan.

Sepertinya teror pesan ini benar-benar membuat mereka harus mencari tahu kebenarannya. Sebenarnya bisa dengan melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib. Namun Abu rasa mereka masih tidak mempunyai banyak bukti. Oleh karena itu, Abu ingin mencari tahunya.

Hal yang sama seperti yang Red pikirkan, begitu pula teman-temannya yang lain. Dalam hati, mereka berpikir bahwa apa yang mereka alami ini sudah keterlaluan. Sungguh, mereka ingin segera menyelesaikannya. Mencari pelakunya dan semua akan selesai. Meski mereka tahu, ini tidak semudah kedengarannya.

Abu kembali dengan wajah yang sedikit lebih tenang. Meski tidak dengan kedua temannya, Andre dan Lutfi. Mereka terlihat masih shok dengan apa yang telah mereka lihat.

"Udah minum nggak, lo," kata Abu sembari melirik Andre dan Lutfi.

Mereka berdua mengangguk.

Kendati demikian. Mereka belum bisa melupakan kelinci itu. Apalagi mengingat penampakan wanita dengan seringai yang selalu menghantui mereka itu.

Abu duduk kembali di tempatnya.

"Jadi, apa yang mau kita lakukan?" tanya Abu mengawali diskusi. "Kita sudah punya beberapa kandidat pelaku," lanjutnya.

"Kita butuh banyak bukti," sergah Tito dengan cepat.

"Seperti pasang CCTV?" Red berusul.

"Kita perlu nabung buat beli CCTV. Lagian penampakan itu muncul ketika kita lagi bareng. Jadi, kemungkinan kita harus pasang CCTV di setiap rumah kita. Tentunya kita harus merahasiakan kejadian ini dari Bokap, Nyokap. Baru setelah selesai, kita beberkan semuanya. Gimana?"

Yang lain terlihat mengangguk. "Oke. Gue setuju." Tito yang pertama kali menyetujui. Kemudian disusul yang lain.

"Bokap Nyokap kalian setuju nggak kalau kita nginep di sini lagi? Bukannya apa, kita keseringan nginep di rumah orang," kata Red.

Lutfi mengangguk-anggukkan kepalanya. "Mak gue setuju aja sih." Diikuti yang lain, mengatakan bahwa orang tuanya menyetujui asal tidak merepotkan tuan rumah.

.

Malam kembali menghampiri. Mereka berniat begadang meski esok hari adalah hari Senin. Namun sebelum itu, mereka berusaha berpura-pura tidur. Sebenarnya tidur boleh, hanya saja mereka takut kehilangan momen.

Mereka yakin, sosok hantu wanita itu pasti akan kembali datang menghantui mereka. Dilihat dari semalam, apa yang Abu alami. Mereka rasa wanita itu memang selalu datang di jam yang sama meski tak selalu menampakkan diri.

Dan ketika suara-suara aneh mulai muncul, mereka memejamkan mata lebih erat. Sembari menahan napas beberapa detik.

Wanita itu datang.

Ya, memang benar. Sekelebat bayangan putih berjalan memasuki kamar. Yang awalnya hanya berupa kabut asap tipis, lama-kelamaan menebal hingga menyerupai seorang wanita. Namun kali ini wanita itu datang dengan raut sedih. Wajahnya terlihat kuyu.

Memberanikan diri, mereka semua membuka mata dan perlahan bangkit. Dan benar, wanita itu ada. Tepat beberapa meter di depan mereka. Kendati merasa takut. Mereka tetap memberanikan diri melihat wanita itu.

"Ma-mau apa kau ke sini? Apa yang selalu membuatmu berada di sini dengan selalu menakut-nakuti kami?" Abu bertanya.

Wanita itu hanya diam. Membuat napas mereka berlima kian terasa tercekat.

"Tolong..." Wanita itu bersuara. Dan perlahan mengangkat wajahnya.

Bersambung...

A/N
Yeah. Boom up again.
Saya suka nyicil bab banyak. Baru boom up dibanding update one day one chapter. Tp semoga saja kedepannya sistemnya ODOC. Biar cepet selesai.

So, terima kasih telah membaca.

120119

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro