19
"Hosh... Kak... Ini kenapa jadi begini?" Tanya Jongho yang sudah ngos-ngosan.
"Gua juga gatau apa-apa! Maksud gue, kemapa mereka bisa kembali lagi? Apalagi Yeosang sama Wooyoung yang udah lama banget mati."
"Shut, ngomongnya pelan-pelan kak, nanti kita ketawan sembunyi disini." Mingi berkata demikian agar mereka tidak diketahui keberadaannya karena Yeosang, Wooyoung, Hongjoong dan San tengah mencari mereka bertiga.
"Udah... Lo semua gak perlu takut..."
Seonghwa, Mingi dan Jongho melihat sosok yang menimbulkan suara itu,
"Gua bisa bantuin lo bertiga. Lo lupa ya gua masih cukup banyak buat ngelawan mereka?"
"Sialan tu orang bertiga!" Umpat San karena tidak bisa mendapatkan keberadaan tiga orang itu.
"Anjir, kemana sih tu orang-orang? Lama banget!" Keluh Hongjoong kepada Wooyoung.
"Lo pikir lo doang, kak? Gua baru bangkit dari kematian gini langsung disuruh sembunyi beberapa bulan, baru nongol, udah disuruh beginian. Anjirlah, nasib nasib."
Srek.. Srekk...
"Eh! Itu!" Yeosang menemukan sebuah suara ambil menunjuk ke sebuah arah bangunan.
"Shtt... Diem... Jangan main tembak, kita lihat dulu." Bisik Hongjoon sekedar mengingatkan.
Ternyata yang keluar dari semak-semak itu adalah seseorang dengan rambut mint nya, "Yunho...?"
"Dia masih hidup? Sampah itu masih hidup?" Wooyoung nyaris berteriak karena dia kesal, coba waktu itu Yunho menolong Wooyoung, pasti nyawa Wooyoung yang satu itu tidak sia-sia terindas mobil.
DOR-!
Semuanya langsung melihat ke arah San, "San! Jangan sekarang! Kenapa lo yang kelepasan gini?" Tegur Yeosang.
"Dia yang mulai masalah, dia yang pantes duluan mati." Ujar San dengan santainya.
Yunho tersungkur terjatuh, peluru san mengenai tepat di dadanya,
"Tapi dia kan... bakal bangkit lagi."
Setelah Yeosang berkata seperti itu, tepat sekali Yunho yang lainnya sudah berada di belakang mereka,
"Tujuh nyawa kayaknya cukup untuk bunuh manusia bodoh kayak lo berempat!" Yunho mengarahkan pistolnya kedepan, kalau dia menembaknya, itu akan mengenai Wooyoung.
"Kak Yunho sialan! Salah gua apa sama lo!?"
"Lo itu manusia paling fake Wooyoung! Lo bilang sama gua kita mau selesain dan bunuh semua member ateez berdua! Terus lo ninggalin gua, padahal lo juga terlibat di kematian Kak Seonghwa."
Hongjoong menatap Wooyoung dengan percaya "Jadi lo pembohong, Wooyoung!?"
"Anjir, gua udah percaya sama lo, Wooyoung! Ini balasan lo buat gua!" San berseru.
Wooyoung kemudian berlutut, dia berkata "oke... gua nyerah."
Seluruh pandangan pun berada pada Wooyoung,
"Kak Yunho, panggil Kak Seonghwa, kak Mingi sama Jongho juga. Jangan ada bunuh-bunuhan dulu! Please... Gue mau bicara."
Yunho pun setuju dengan perintah Wooyoung, dia memanggil ketiga pemuda itu,
"Ada apa sih ini!?" Tanya Seonghwa karena ia ditarik begitu saja.
"Gua mau minta... maaf sama kalian." Tutur Wooyoung.
Semua pandangan dan perhatian sekarang ada pada Wooyoung,
"Maafin gua, dulu gua sempat berfikir buat bunuh kalian semua. Gua sama kak Yunho berencana untuk bunuh kalian semua, makanya gua bunuh kak Seonghwa dan pura-pura bilang ke Jongho kalau kak Seonghwa mati dibunuh. Yang jatuhin kak Mingi dari atas dorm itu gua dan kak Yunho gak bantuin karena emamg suruhan gua. Ini semua skenario gua, maafin gua. Sebagai gantinya, gua punya delapan nyawa, bunuh-bunuhin aja terus sampe gua benar-benar mati."
Seonghwa pun tidak tega, dia menjatuhkan pistolnya ke tanah, "Gua gak akan bunuh lo."
San juga menaruh pistolnya dan mengangkat kedua tangannya "Gua juga gak akan."
Semuanya satu persatu menjatuhkan pistol mereka, bagaimanapun tidak ada yang berani,
"Maafin gua juga, gua ikutan di kasus ini. Gua yang punya ide menengai orang yang ada di tengah akan mati." Ungkap Wooyoung.
"Ya... Gapapa, makasih udah ngaku." Tutur Hongjoong dengan tulus.
"Kita bakalan baik-baik aja kan?" Tanya Mingi.
"Ya... Semoga." Balas Seonghwa sambil tersenyum.
"Ayo- ayo! Sini ngumpul dulu gaes!" Ajak Hongjoong.
Mereka semua berkumpul, membuat lingkaran kemudian Hongjoong berkata "Kita anggap tidak terjadi apa-apa, oke? Ayo kita kembali hidup bersama."
"8 makes 1 team!" Teriak Hongjoong.
"Fighting!" Teriak Ateez bersamaan.
END
Huhu maaf mengecewakan banget, aku nggak bisa bikin ending yang tragis buat mereka, aku gak tega T^T
masih ada epilog dan penjelasan buat kalian yang kurang ngerti, stay tuned, okay?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro