Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

16

San menatap fotonya di dinding,

"Kak? Masih pajang foto ini? Haha... Basi." Ucap San meremehkan foto yang dibingkai oleh Hongjoong di Dinding.

Foto itu adalah member ateez, resmi saat mereka baru saja memulai grup mereka, dengan Hongjoong, San dan Seonghwa yang dikelilingi oleh member lainnya,

Kalau dilihat-lihat semuanya benar-benar berubah dari harapan mereka, mereka kira persahabatan mereka bisa bertahan lama, taunya begini akhirnya,

"San, kenapa lo ngomong begitu?" Hongjoong bertanya kepada San.

"Ateez udah gaada. Gua benci ateez."

"San! Jangam begitu, bagaimanapun gue, Seonghwa dan lo udah bentuk grup itu bersama-sama member lainnya."

"Tapi kalau akhirnya saling bunuh jadi gimana?"

"Haish... Udahlah San. Gua cape."

Mereka terhening, sampai tiba-tiba,

DOR----!

"Kak itu apa!?" Teriak San.

Hongjoong belum menjawab, kemudian muncul suaranya sekali lagi,

DOR---!

Sebuah anak peluru menembus jendela kamar Hongjoong di lantai atas,

"Peluru, San!" Teriak Hongjoong kemudian menjauhkan San dari tempat itu, karena San berdiri di dekat peluru itu.

"Kak ini ada apa!?" San panik.

Hongjoong juga panik, tapi begitu banyak tembakan yang keluar dari bawah

DOR---!

DOR---!

DOR---!

"Ayo kita cari senjata!" Hongjoong memegang tangan San dan menariknya ke tempat persembunyiannya.








"Pasti ada sesuatu disini!" Hongjoong berusaha mencari senjata untuk menyerang.

"Cepetan kak! Mereka datang!"

DOR----!

Tembakan itu masih berkali-kali menuju ke dalam kamar Hongjoong, tapi Hongjoong dan San masih aman karena mereka masih berada di ruang bawah tanah yang Hongjoong miliki,

"Astaga! Senjata gue abis semua, kenapa bisa ilang!?" Hongjoong frustasi karena tidak mendapat senjata apapun.

"Jadi gimana, kak?"

"Lo bawa senjata apa aja waktu bakar penjara?"

"Gua bawa pistol sih, tapi pelurunya cuma 4 yaampun nggak akan cukup. Sama pisau." Ucap San sambil menunjukkan pisau dan pistol yang ia bawa.

"Bawa aja, gue selamatin ibu gue dulu." Hongjoong keluar dari ruang bawah tanah, dia mendapati ibunya dan membawanya ke ruang bawah tanah agar ibunya aman.

"Ini ada apa nak?" Tanya ibu Kim kepada anaknya.

Hongjoong tersenyum, "Tenang mah, Hongjoong atasi."

"Kak! Ini ada satu pistol lagi!" Teriak San ketika ia menemukan sebuah pistol yang tersisa di sudut ruangan.

Hongjoong langsung berlari mendapatkan pistolnya, pelurunya masih banyak,

"Oke, ayo kita keluar."









DOR---!

"Keluar Hongjoong sialan!" Teriak seseorang.

Hongjoong dan San keluar,

"Udah gue duga pasti lo yang teror keluarga gue." Hongjoong tersenyum licik.

DOR---!

Peluru itu hampir saja mengenai Hongjoong tapi dia sigap dan membiarkan pelurunya hanya melwatinya begitu saja,

"Segitu doang skill lo?" Remeh Hongjoong.

Orang tersebut mendadak marah, kemudian dia memanggil teman-temannya yang lain,

"Kalian! Cepetan kesini!" Teriak orang itu memanggil sahabatnya.

Sahabat-sahabatnya itu datang lengkap dengan senjata masing-masing pada tangan mereka,

"Daripada kita teror meneror, lebih baik kita lawan face to face saja..." Ajak orang itu.

San mengangguk "Gue berani."

"Mulai."

Hongjoong melemparkan tembakan pertamanya, meleset dan dia tahu pasti,

San belum menggunakannya sama sekali, pelurunya sedikit dan dia harus menggunakannya dengan sebaik mungkin,

"Heh! 3 vs 2 tuh ga adil! Tapi yaudah sini lah lo berdua lawan gue!" Teriak San.

Maksud San agar dia mengurusi dua sahabat orang itu dulu, tujuannya agar Hongjoong bisa lebih tenang,

Memang teman yang baik

Tanpa basa-basi Hongjoong langsung mendaratkan pelurunya lagi, namun tidak berhasil,

"Selemah itu? Hongjoong payah." Remehnya.

Hongjoong melempar pistolnya begitu saja,

"Gua bisa main tanpa pistol sekali, bajingan."

Hongjoong mendorong lawannya itu dengan kencang, memukulinya berkali-kali,

Tidak peduli seberapa sakitnya, lebih sakit rasanya ditinggal oleh sahabat dibanding kesakitan fisik yang dilakukan oleh Hongjoong itu,

"Ada pesan terakhir.... park Seonghwa..?"

"Gaada, sialan."

Seonghwa, orang yang dipukili itu mengambil pistolnya,

"KAK HONGJOONG!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro