San berlari menuju ke sebuah pemakaman yang berada di Seoul,
"Hosh... Hosh..." San tersenggal nafas, tapi dia cukup senang karena dia sudah sampai di tempat yang ia tuju.
San menengok ke hampir semua arah, rasanya ia yakin waktu itu ini adalah tempat dimana Mingi, Jongho dan Seonghwa dimakamkan.
Tapi kok..?
"Selamat sore pak..." Ucap San kepada seorang penjaga makam yang ada disekitar.
"Sore..." ucap seorang lelaki tua dengan lembutnya.
"Saya mau tanya, kalau tidak salah disini ada beberapa teman saya yang dimakamkan disini, tapi... Kenapa tempatnya berubah semua?"
"Oh maaf, nak. Tapi saya baru pindah kesini, saya bukan yang ngurus ini dari lama, baru 3 minggu saya disini."
"Ahh... Kalau begitu penjaga yang awalnya mana ya pak?"
"Saya tau pak, kos tempat tinggalnya ada disekitar sini kok. Tinggal keluar dari area kemudian masuk ke jalan..."
+
"Permisi...!" Panggil San diluar rumah sesuai dengan arahan yang berasal dari petugas tersebut.
"Permisi—!
"Permisi—! Ada orang?"
Tiba-tiba San membuka pintunya,
"Yu-Yunho!?"
Kemudian San tidak tahu apa yang terjadi dan dia langsung pingsan dan tak sadarkan dirinya kembali.
+
"San benar-benar mau membunuh Yunho ya? Astaga... Itu ide yang buruk." Ucap Hongjoong kepada dirinya sendiri.
San
San|
lo dimana? |
ayo bertemu |
ada yang harus gua bicarakan|
17.54
Hongjoong benar-benar tidak mau menambah korban jiwa, sudah banyak sekali dia merasa kehilangan,
Kematian Adiknya dan Seonghwa adalah hal yang membuatnya paling terpukul, percayalah saat suara Seonghwa muncul di telefon San sebelum kematian Wooyoung itu, Hongjoong senang sekali,
Rasanya ia ingin mengembalikan semuanya, kembali seperti semula sebagaimana waktunya,
Namun yang paling menganggu pikirannya adalah,
Kenapa orang yang berdiri ditengah selalu meninggal kecuali Yunho? Iya, Hongjoong yakin seratus persen Yunho pelakunya,
Tapi kenapa harus orang yang berada di tengah? Dan kenapa orang yang ada 'suaranya' di hutan itu malah membunuh Yeosang?
Yang berdirinya di tengah juga..?
Dan kenapa San menyuruh Yeosang bertukar tempat? San sudah tau kalau ada kutukan aneh seperti itu?
Ahhhh—! Ini terlalu rumit...
"Hongjoong...?" Tanya ibunda Hongjoong kemudian masuk ke dalam kamar putra semata wayangnya itu.
"Kenapa bun?"
"Ayo kerumah sakit... Kamu harus pengobatan lagi."
"Bun, aku udah sembuh total. Nggak mungkin lah aku bisa sakit lagi..."
"Jangan gitu Hongjoong, ayo ikut!"
+
San kembali membuka matanya, dia melihat begitu banyak darah yang keluar dari kepalanya,
"Arkhhh—!" Dia mulai berteriak ketika dia menyentuh darah yang berada di kepalanya, banyak sekali.
"So...someone... Save me..." Ringis San, dia iikat dengan tali pada sebuah kursi, dia tidak bisa bergerak sedikit pun.
"Hoh? Sudah bangun ya?"
San langsung melihat ke arah asal suara tersebut, betapa kagetnya San melihat Yunho disana,
"Kak Yunho—! Hei! Apa yang lo lakuin sama gua!?" Teriak San dengan sisa tenanganya.
Yunho mendekati San, kemudian tersenyum licik, "San... Seneng ya...?"
"Ma... Maksud kakak apa!? Lepasin gua!? Emang kakak orang jahat ya—!"
"San... Udah jangan marah-marah dulu ya, nikmatin dulu."
Yunho memutar pisau kecil yang ia sinpan disakunya,
"Hmmm, langsung enakan bunuh aja? Atau main-main dulu ya?"
San sudah menjerit, dia berusaha sekuat tenaga untuk kabur,
"San, udah jangan kabur, lo nggak akan bisa."
Yunho mengarahkan pisaunya kepada San, kemudian menyayat urat nadinya,
"Akrhhhh—! Kak Yunho sialan—!"
Yunho menekannya semakin kencang, kemudian disaat itulah,
San harus mengembuskan nafas terakhirnya, meninggalkan Hongjoong, sahabat terutamanya setelah kematian kak Seonghwa,
Yunho melepaskan San dari jeratan tali, kemudian dia memasukkan San ke dalan sebuah kantung plastik,
Yunho menjatuhkan San ke lantai bawah, dengan santainya dia menjatuhkan San begitu saja,
Yunho mengelap tangannya dan membereskan sisa-sia 'permainan' yang dia gunakan untuk menghabisi San,
"Yunho—! Great job!"
Yunho menghadap ke asal suara,
"Loh!? S--- San—?"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro