
07
"Apaan sih, mingi? Jangan ngada-ngada. Jelas jelas badan lo dingin sedingin mayat waktu tadi." Yunho menolak perkataan Mingi dengan keras.
"Oalah... Kakak bilang begitu supaya nggak diketahui ya? Percayalah, aku tau kakak pelakunya."
Mingi dan Yunho bertatap-tatapan dengan tajam tapi kemudian Wooyoung memecah suasana,
"Heh! Ini kak Yeosang mau bagaimana? Kita nggak bisa tinggalin dia begini..." Ujar Wooyoung seraya membawa mayat Yeosang.
"Kita nggak bisa ngapa-ngapain lagi, kita nggak bisa bawa Yeosang kembali ke kota, terlalu jauh." Ucap Hongjoong.
"Lalu gimana?"
"Terpaksa kita tinggal, bagaimana lagi?" Yunho pergi duluan, kemudian Hongjoong berkata "Yah! Yunho tunggu kita!"
"Kak, kita harus pulang besok pagi. Gua udah nggak mau disini." Kata San yang berada di tenda yang sama dengan Hongjoong.
Hongjoong menjawab "Iya tenang aja, gua atur semuanya besok pagi. Sekarang tidur ya? Udah larut."
"Tapi kan kak..." belum sempat San melanjutkan kalimatnya, Hongjoong sudah tertidur duluan. Jujur dia menahan kantuknya dari tadi.
San memilih untuk tidur juga, daripada berfikir yang aneh-aneh dia lebih memilih untuk tidur.
Sementara di tenda Yunho dan Wooyoung mereka sedang berbincang mengenai Mingi,
"Kenapa Mingi bisa balik lagi sih ke sini? Sumpah ngeri banget..." Ungkap Wooyoung.
"Ck, apa sih yang ngeri? Dia sekarang udah jadi manusia normal lagi. Emang kenapa?"
"Gua takut dia dendam karena waktu itu lo nggak bantuin Mingi sebelum dia meninggal di lindas mobil..."
"Meninggal? Entahlah... tadi dia bilang dia cuman pingsan obat bius kan? Ah! Sudahlah! Ayo tidur!"
Mingi yang berada sendirian di tenda sebelah hanya menyengir kesenangan,
"Kak Yunho, sampai kapan mau akting? nggak akan lolos dari gua..."
Mingi keluar dari tendanya, entah apa yang membuatnya keluar malam-malam begini, yang pasti Mingi berhasil membuat San terbangun dari tidurnya,
"Cahaya apa sih tuh?" San terbangun karena sepertinya masih ada senter yang menyala, dan menyorot ke arah dalam hutan yang tadi mereka tersesat.
San membuka respeting tenda itu sedikit untuk melihat siapa yang berada di luar selarut ini,
San melihat itu Mingi, namun ketika dia ingin melihat apa yang dilakukan Mingi, Mingi sudah terlanjur berlari ke dalam hutan lagi.
Lagi dan lagi San tidak bisa tidur karena memikirkan hal itu, apalagi sampai pagi dia tidak melihat Mingi kembali dengan senternya,
Sampai jam 4 subuh itu, San tidak kunjung melihat Mingi, oleh karena itu dia memikirkan untuk tidur dan mengakhiri semua pikiran negatifnya
"San! Choi San! Bangun! Ish! Lo ini..." Hongjoong menedang bokong San karena San tidak kunjung bangun.
"Yah! Yah! Kak Hongjoong! Sabar dikit napa sih ah!?" San mengucek matanya, mengumpulkan nyawanya sebentar sebelum ia berjalan.
"Udah pagi ini, ayolah—! Kan lo yang minta pulang, siap-siap dulu cepet!"
"Iya iya..." San keluar dari tenda, dia berfikir untuk mencuci mukanya dulu sebelum dia mulai merapikan barangnya.
Dia melihat Mingi yang sudah membereskan peralatan piknik mereka, jujur San ingin mengajaknya berbicara tapi dia masih merasa takut dengan semua yang terjadi semalam,
"Kak San! Nggak berniat bantuin gua apa?" Tanyanya.
"Ahh.... Iya iya! Sabar gua belum cuci muka! Nanti aja, noh suruh kak Hongjoong dulu!"
San meninggalkannya dengan terburu-buru,
"Mingi? Butuh bantuan?" Tanya Hongjoong kemudian mendekati yang lebih muda.
Lelaki itu menjawab "Kak, sebenernya aku bukan minta bantuan. Tapi ada yang harus aku kasih tau..."
"Apa sih? Kayaknya penting banget..."
"Iya, ini penting banget..."
Mingi mendekatkan mulutnya kepada telinga hongjoong kemudian berkata, "Aku sudah tau pelakunya. Mau sedikit clue?"
"Yah! Apa?"
"Berhati-hatilah dengan Yunho..."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro