06
"Nggak, nggak mungkin..." hongjoong mengundurkan dirinya, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Min... Mingi...?" Tanya San yang berusaha untuk meyakinkan apa sosok itu Mingi atau bukan.
Tiba-tiba yang mereka kenal dengan 'mingi' itu terjatuh, tersungur ke tanah,
"Hah? Dia kenapa lagi?"
"Sumpah gua merinding." Wooyoung mengaku perasaan yang dia alami sekarang.
Yunho mendekat sosok yang mereka kenal dengan sebutan 'mingi' itu, lagipula hanya Yunho yang membawa senter pada saat itu,
Yunho memegang pipi Mingi,
Setelah memegang pipi Mingi, Yunho langsung mengangkat tangannya dengan heran, "Gais, dia dingin banget persis mayat."
Yeosang dan Hongjoong sudah ketakutan, mereka hanya bisa berpelukan berdua karena tidak mau melihat
"Terus harus kita apakan, kak?" Tanya Wooyoung.
"Gua juga nggak tau..."
"Hallo semua!"
Semua member melihat ke arah atas langit, lantaran sepertinya suara itu seakan berada dari langit,
"Itu suara siapa!?" Pekik Hongjoong karena dia ketakutan.
"Suara siapa? Nggak peduli juga kalian."
"Kita nggak bisa nebak itu siapa. Sumpah itu suara sensor." Ucap Wooyoung.
"Kalian kangen ga sama gua? Atau sama Mingi yang ada dibawah sana?"
San membuka mulutnya lebar-lebar karena tidak percaya "Tunggu... Ini pasti salah satu member kita juga."
"Tapi siapa...? Jongho atau kak Seonghwa?" Tanya Yeosang.
"Sekarang gini, gua tau salah satu dari antara kalian udah bunuh Mingi."
Mereka semua langsung melihat satu sama lain, bukannya Mingi terbunuh oleh mahluk tidak jelas asalnya itu?
"Kalian bilang Mingi dibunuh mahluk halus kan? Kok... dia bilang kalian pembunuh...?" Hongjoong heran karena yang diucapkan suara itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan yang mereka ketahui.
"Udahlah, jangan sok suci. Bahkan gua tau siapa pembunuhnya?"
"Siapa sih!? Kasih tau aja daripada kita nunggu lebih lama lagi." Yunho berteriak lantaran dia sudah lelah dipermainkan nyawa seperti ini.
"Nggak semudah itu. Kalian harus cari sendiri. Nah, sekarang kita bisa buat Mingi hidup kembali. Kalau kalian mau Mingi hidup, 1 orang harus mengorbankan nyawanya buat Mingi. Ada yang mau?"
Mereka kembali melihat satu sama lain, tentunya mereka juga mementingkan nyawa mereka
Hongjoong sebagai ketua tim berkata, "Nggak ada yang mau. Tolong jangan paksa kita yang nyawanya masih ada."
"Hahaha... Emang bener ya kalian itu fake semua, bukan sahabat yang baik. Masa nggak ada yang mau ganti nyawa sih sama dia? Kalian yang bunuh kalian yang tanggung!"
"Bukannya nggak mau, tapi masalahnya... yang udah berlalu yaudahlah jangan diungkit lagi. Gua sama 4 member gua yang lain udah tenang." San berusaha membela dirinya karena dia tidak ingin ada korban lagi.
"Whoaaa... kalian pintar berakting ya semua. Kata siapa tidak ada korban lagi? Salah satu dari kalian yang masih hidup kan pembunuh."
Semua menegguk saliva mereka dengan kasar,
"Kalian harus bikin barisan."
"Buat apa!?"
"Bikin barisan!"
Semuanya terlalu takut, akhirnya mereka memutuskan untuk membuat barisan,
lagi-lagi San berada di tengah bahkan tanpa sengaja,
San mendorong Yeosang untuk berdiri di tengah "Lo ditengah!" Serunya kepada Yeosang.
Yeosang tidak merasa ada yang aneh, dia hanya oke-oke saja dengan perintah San,
Hongjoong kebingungan mengapa San ingin pindah begitu, jelas-jelas mereka tidak diberitahu posisi barisannya harus seperti apa,
"Guys, perasaan gua nggak enak. Ayo kita pergi aja." Ajak Wooyoung kepada Yunho yang berada di sebelahnya.
Yunho menolak "Percuma, kita mau kemana sekarang?"
"San! Bukannya lo yang awalnya ada di tengah? Kenapa tiba-tiba ganti posisi begitu?"
San gelagapan "Gapapa cuman pengen pindah aja."
"Haha, gua udah tau lo pasti punya firasat buruk sama posisi tengah. Gua tau lo pasti menyangka kalau orang yang berada di tengah pasti mati kan?"
San tidak menjawab,
"Memang San yang payah, merelakan temannya sendiri agar nyawanya selamat."
"Tapi apa boleh buat? Baiklah Yeosang yang ada di tengah,, menarik juga..."
"Selamat tinggal Yeosang."
Tiba-tiba ada tembakan yang tidak jelas asalnya darimana, kemudian Yeosang terjatuh di tempat,
"Guys, gua pergi dulu. Mulai sekarang hati-hati sama San ya, gua rasa kalian harus curiga sama dia. Coba deh mikir, kenapa dia bisa tau orang yang ada di posisi tengah bakalan mati? Pasti alasannya karena dia pelakunya kan?"
"Heh! Siapapun lo! Mau Kak Seonghwa atau Jongho atau siapa pun itu! Jangan memprofokasi suasana dong! Gua nggak tau apa-apa mengenai posisi barisan. Kenapa lo marah bunuh Yeosang!"
"Bye, itu Mingi kalian hidup kembali. Hati-hati ya pembunuhnya masih berada di sekitar kalian."
Suara itu lenyap, kemudian Yunho langsung mencengkram kerah baju San,
"Kenapa lo banyak drama sih, San!? Kalau lo pembunuhnya? Kenapa lo harus ngelakuin ini ke kita!? Emang apa salah kita!?"
"Sumpah kak! Gua nggak pernah berniat buruk sama sekali!"
"Gaes, udahlah jangan berantem dulu! Kita harus mikirin kak Yeosang!" Teriak Wooyoung untuk sekedar meredakan suasana.
"Gaes! Mingi hidup lagi!" Teriak Hongjoong,
Yunho, San dan Wooyoung pun langsung melihat ke arah Mingi,
"Lo beneran bangkit..?" Tanya San dengan ragunya.
"Gua nggak pernah mati. Gua rasa sakit gua cuman bertahan sesuai waktu. Gua ada di alam bawah sadar, gua nggak tau maksudnya apa. Tapi gua yakin kak Seonghwa sama Jongho juga sama! Mereka nggak mungkin mati! Ini semua cuman hasil rekayasa obat..."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro