05
"Yunho! Kenapa semuanya begini!?" San marah setelah mendengar semua penjelasan Yunho, padahal jelas-jelas sekarang mereka sedang berada di pemakaman Mingi.
Yeosang menimpal "San, jaga omongan. Kita lagi berduka."
"Gimana mau berduka sih? Masalahnya ini udah besar banget! Tau kan!?"
Hongjoong menahan San "Jangan, San. Udah cukup dulu. Kita bahas waktu pulang."
Dalam hatinya wooyoung semakin curiga bahwa San meyimpan sesuatu,
San tidak pernah sedih ketika salah satu dari mereka meninggal, dia malah marah-marah sepanjang hari
Apa mungkin ini yang disebut dengan akting?
"Asik! Akhirnya jalan-jalan!"
2 bulan setelah semuanya berlaku, para member ateez sudah berada di pegunungan sekarang dalam rangka ada penelitian di sana untuk tugas sekolah mereka,
Jujur saja, mereka sudah merasa bahwa kutukan itu sudah tidak ada, lagipula sepertinya sudah berlalu
Sudah tidak ada lagi korban jiwa selama 2 bulan berlalu ini, mereka pun sudah tidak pernah lagi memikirkan kematian Seonghwa, Jongho dan Mingi
"Ayo foto dulu!" Yunho mengangkat tongsisnya dan sudah siap untuk mengabadikan momen ini bersama mereka.
Jujur tidak ada yang mengatur posisi berbaris ini, namun sekarang San berada di tengah barisan,
San langsung menyadarinya, sebelum Yunho memotretnya dia angkat suara,
San berkata "Wooyoung, lo ditengah aja. Gantiin gua hehe, gua bisa jongkok."
Wooyoung terlihat biasa saja, dia merasa itu peraturan yang begitu biasa
"1...2...3...!"
Setelah hasil fotonya keluar, mereka semua langsung mengerumuni foto itu,
"Jiahahaha! Aneh banget muka gua!" Teriak Yeosang sambil tertawa terbahak-bahak.
"Yaampun kak Hongjoong, lo ngapain? Yang keliatan setengah mukanya dong... haha." Ucap Yunho.
San tidak bisa mendengar lawakan mereka, padahal yang lain sibuk tertawa tapi San fokus kepada Wooyoung yang tepatnya berada di tengah,
Tapi tidak ada sesuatu yang aneh dibelakang Wooyoung, dan San juga tidak merasa merinding,
Perasaan San biasa saja dan tidak berdebar-debar,
San merasa semua prediksinya mengenai seseorang yang berfoto di tengah akan mati pasti cuman kebetulan saja,
"Yah Kak San minum sodanya pelan-pelan!" Teriak Wooyoung kepada Yunho.
"Heh! Kalian foto dulu sini, buat dokumentasi!" Yunho datang entah darimana dan sudah siap dengan kameranya.
"Ayo sini, Wooyoung!" San menarik Wooyoung mendekat padahal ada soda di tangan kanannya, sudahlah Woosan terlalu ingin berfoto.
Ckrek!
Ketika mereka berkumpul untuk melihat fotonya, Wooyoung berkata "Weh kok ada kak Yeosang sih?"
Yeosang seperti menyempil di pinggiran foto, membuat posisi Wooyoung berada di tengah antara Yeosang dan San,
"Haha, maaf tadi gua nyempil ikutan foto. Kapan lagi coba?" Seru Yeosang yang sedang membuat api unggun untuk mereka.
"Hadeh. Ada-ada aja..." Ucap Yunho.
"Yunho! Wooyoung! Bantuin kak Hongjoong angkat kayu nih!" Teriak Yeosang.
"Oh, oke!" "Kak san, pegang bentar." Yunho menyerahkan kameranya kepada San kemudian Yunho dan Wooyoung berlari membantu Hongjoong.
Setelah san memperhatikan fotonya, Wooyoung juga terlihat baik-baik saja. Nggak mungkin prediksi San bener
"Aw bangsat!" Umpat Yeosang.
Hongjoong langsung menatap Yeosang "Eh sang, jangan ngomong kasar di hutan belantara gini. Pamali."
"Tau, kak Yeosang gimana si?" Sambung Wooyoung.
"Ini abisanya ada serangga, ih kaki gua gateelll." Protes Yeosang setelah digigit oleh serangga itu.
"Udah gatel gitu doang sih, santai aja. Ayo jalan!" Yunho yang membawa kompas mengajak mereka untuk pergi lagi.
Sekarang mereka tengah berada di hutan untuk melakukan tugas pengamatan ekosistem hutan, tapi berhubung sudah hampir malam, mereka harus kembali ke perkemahan yang jaraknya cukup jauh jika berjalan kaki,
srek... srekk...
"Suara apaan tu?" Tanya San.
"Suara apa? Gua nggak denger apa-apa." Balas Yunho.
"Gua juga nggak merasa ada apa-apa." Wooyoung ikut angkat suara.
Sebenarnya, Hongjoong dan Yeosang juga mendengar ada suara dari semak-semak, tapi mereka membiarkannya saja,
Mereka terus berjalan, mataharipun sudah mulai hilang,
srek... srek...
"Apaan sih suara itu!?" San mulai mengencangkan suaranya karena merasa terganggu dengan suara tidak jelas darimana asalnya itu.
"San, pelan dikit dong suaranya." Tegur Hongjoong.
Srek... srek....
Suara itu semakin besar, semua kelima pemuda yang berada disana langsung menutup telinga mereka setelah nendengar suara itu seperti bisa memecahkan telinga mereka,
"Hai— kangen kan sama gue?" Seorang member yang mereka kira "sudah meninggal" berada disana.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro