Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

What Happen???

"Bagaimana hasilnya?" Geino mengetuk-ngetukkan pulpen yang ada di tangannya ke atas meja dengan tatapan lurus di depan laptopnya yang masih menyala.

Malam ini pria itu sedang berada di ruang kerjanya seharian, ia tak berminat sedikitpun meninggalkan ruang kerjanya itu. Bahkan salah seorang pelayannya harus membawakan makan malamnya ke dalam ruang kerja. Begitulah seorang Geino Rushell yang gila kerja.

Tetapi kali ini bukan hanya itu alasannya mengurung diri di ruang kerja, seharian ini Geino nampak uring-uringan setelah ia pulang dari kantornya. Hingga membuat pelayan seisi rumahnya kalang kabut akan sikap Geino, pria itu memang terkenal kejam. Ia tak akan segan-segan memecat semua pelayannya jika membuat kesalahan walaupun kesalahan sepele sekalipun. Dan malam ini Geino ingin memastikan hasil kerja anak buahnya itu.

Seperti saat ini tak ada satupun orang yang berani membantah perintah dari Geino, ia memerintahkan Dani untuk mencari seorang hacker. Setelah Geino melihat postingan semua sosmed Grizelle, Geino merasa murka dan tak perlu waktu lama untuk dirinya membayar seseorang yang mampu mengehack akun Grizelle. Bahkan Geino meminta dalam waktu satu kali dua puluh empat jam semua akun sosmed wanita itu harus suah di hanguskan.

"Sudah beres Tuan, anda tak perlu khawatir." Lapor Dani dengan suara mantap, apapun perintah Tuannya itu pasti ia mampu membereskannya.

"Baguslah kalau begitu." Geino tersenyum menyeringai merasa puas mendengar jawaban dari anak buahnya itu.

"Apa ada yang harus saya lakuakan lagi Tuan?"

"Tidak usah, "Geino melirik jam yang berada di atas nakas menunjukkan pukul sepuluh malam, "ini sudah larut, biar besok saja di kantor aku sampaikan lagi padamu apa tugasmu," lanjut Geino langsung mematikan ponselnya tanpa menunggu jawaban dari seberang, ciri khas Geino sekali!

Layar laptopnya yang menyala masih menampilkan foto Grizelle yang sedang mengenakan lingerie hitam, foto favoritnya. "Grizelle, ini hanya permulaan saja. Tunggu besok kau akan mendapat kejutan dariku." Gumamnya dengan nada sangat puas, "aku pastikan kau datang sendiri padaku dan memohon," lanjutnya sembari meminum wisky yang ada di tangannya. Sedangkan tangannya yang bebas mengelus foto Grizelle yang terpampang di depan layar laptop.

***

Pagi ini Grizelle bangun tidur dengan suasana hati yang sangat buruk, bagaimana tidak buruk, semalaman ia menangis karena akunnya telah di hack oleh seseorang. Dan pagi ini ketika ia baru saja membuka mata, ia mencoba kembali mengecek akun sosmednya itu dan raib. Semua akun sosmednya sudah raib tertelan bumi entah kemana.

Dan kembali Grizelle menangis prustasi, hanya ada dua kemungkinan penyebab hilangnya kaun sosmed milik Grizelle. Jika memang ini adalah perbuatan hattersnya, ia akan menyuruh Raline untuk memberi pelajaran pada hatters itu. Tetapi jika ini ulah si brengsek Joshep, ia akan membuat perhitungan pada lelaki itu. Grizelle masih berada di ranjang dan membungkus dirinya dengan selimut tebal.

Pintu di ketuk dua kali oleh Carly dan wanita itu memnaggil nama Grizelle berkali-kali namun Grizelle malas menuruni ranjang dan membuka pintu kamarnya. Hari ini gairah hidupnya seolah lenyap ia tak ingin melakukan apapun hari ini. Tetapi suara nyaring Carly terus terdengar memanggil namanya dan dengan sangat malas dan terpaksa akhirnya Grizelle menyibakkan selimut dan menuruni ranjang.

Rasa dingin menyambutnya ketika telapak kakinya yang telanjang menyentuh lantai, Grizelle mengabaikannya dan terus melangkah menuju pintu. Tangannya meraih knop pintu dan membukanya, terlihat Carly berdiri di sana dengan setelan kerjanya.

"Ini nomor ponsel temanku yang aku katakan kemarin, kau bisa menghubunginya. Sementara aku harus berangkat kerja dulu." Carly menyodorkan selembar kartu nama pada Grizelle.

Grizelle mengulurkan tangannya meraih kartu nama itu dengan wajah tertekuk. "Terima kasih Carly, tapi aku rasa itu tidak perlu?"

"Kenapa, akunmu sudah pulih?"

"Tidak. Akunku sudah raib alias menghilang dari peredaran."

"Oh ya Tuhan!"

"Tapi nomor ini akan tetap aku simpan, siapa tahu saja sewaktu-waktu aku memerlukan jasanya."

"Baiklah kalau begitu Grizelle, aku harus cepat pergi karena aku sedang ada meeting hari ini." Carly mencium sekilas pipi Grizelle dan berlalu dari sana.

"Hati-hati di jalan." Ucap Grizelle masih menempelkan setengah tubuhny adi daun pintu menatap punggung Carly yang sudah menjauh.

Kembali Grizelle menaikkan satu kakinya ke atas ranjang, ia terduduk dengan posisi kaki terlipat di atas ranjang. Grizelle membolak-balikkan kartu nama yang ada di tangannya setelah itu menyimpannya di laci nakas. Dan tiga detik kemudian Grizelle bangkit dari sana dan menuju kamar mandi, hari ini Grizelle berencana pergi shopping saja untuk menghilangkan kedongkolan hatinya.
Tapi pertama-tama ia harus membersihkan diri dulu.

Lima belas menit kemudian Grizelle keluar dari kamar mandi dengan bathrobe membalut tubuhnya. Ia bergerak membuka walk in closet, Grizelle melemparkan bathrobenya ke keranjang pakaian kotor setelah menemukan pakaian yang akan ia kenakan hari ini.

Hari ini Grizelle memilih bergaya casual untuk kegiatan shoppingnya, Grizelle memoles wajahnya dengan make up natural dan menyisir rambut coklatnya, hanya mengikat rambutnya sebagian. Terakhir Grizelle mengenakan sepatunya kemudian mengambil tas slempang dan menyampirkannya di bahu.

Pokoknya hari ini akan ia pergunakan untuk bersenang-senang untuk melupakan kesedihannya, ternyata kehilangan akun sosmednya lebih menyedeihkan ketimbang ia harus putus dengan Joshep. Toh juga hari ini jadwalnya sedang kosong, kapan lagi ia punya me time seperti ini. Jadi Grizelle harus memanfaatkannya dengan sesuatu yang membuatnya senang.

Grizelle keluar dari apartemen dan melajukan mobilnya melewati jalanan kota yang cukup ramai oleh lalu lalang kendaraan yang lainnya. Setelah beberapa lama ia mengemudikan mobilnya, akhirnya ia memutuskan berhenti di salah satu mall terbesar di New York.

Setelah memarkirkan mobilnya ia memasuki mall dengan bersenandung kecil, ia berjalan berkeliling dari satu outlet ke outlet lainnya. Setelah puas melihat-lihat, Grizelle memutuskan untuk duduk di slaah satu restaurant. Lagipula perutnya sudah sangat lapar.

"Anda mau memesan apa Nona?" Seorang waitter menghampiri Grizelle yang terlihat membuka buku menu.

"Aku mau memesan ini, ini, ini dan ini." Grizelle tersenyum dan menunjuk beberapa makanan pada buku menu kemudian di catat oleh waitter. Pokoknya hari ini Grizelle ingin makan yang enak-enak.

"Baik Nona, silakan menunggu pesanan anda."

Setelah beberapa waitter membawa makanan yang di pesan oleh Grizelle.
"Silakan menikmati Nona."

"Terima kasih." Dan Grizelle memakan makanannya dengan lahap.

Setelah selesai ia melambaikan tangan memanggil waitter dan meminta bill. Dengan ramah salah seorang waitter datang membawakan bill dan Grizelle menyerahkan salah satu kartu kreditnya.

"Maaf Nona apakah anda memiliki kartu kredit lainnya, karena sepertinya kartu ini telah di blokir." Ucap si waitter ketika menggesek kartu kreidt itu dan mendapatkan pemberitahuan pemblokiran.

Terdapat kerutan dalam pada kening Grizelle, di blokir? kenapa kartu kreditnya di blokir. Seprtinya setelah ini Grizelle harus pergi ke Bank. "Oh baiklah tunggu sebentar." Grizelle menyodorkan kartu kreditnya yang lain.

"Maaf Nona, ini juga tidak bisa," ujar si waitter itu kembali, mengembalikan kartu kredit milik Grizelle.

"Huh, tidak bisa? Bagaimana dengan yang ini?" Terlihat raut kebingungan di wajah Grizelle dan menyodorkan kartunya yang lain lagi dan nihil. Si waitter hanya memberikan gelengan tanda kartu kreditnya tak bisa di gunakan. Oh Gosh! Apalagi ini?! Grizelle sudah cukup pusing kehilangan semua akun sosmednya dan sekarang semua kartu kreditnya di blokir.

~Selamat membaca semua 🥰

Love
💙
Primavera

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro