Ketika Aruji PMS
"Bacot." "Apaan sih lu gajelas." "ewh jyjyk." "Bodo amat ny*t." "ET ANY*NG!"
Citadel yang awalnya Bersih suci tanpa noda (uhuk) seketika toxic hanya karena sang Aruji lagi PMS.
Ya namanya juga cewek, Tapi kalau mulutnya kelewatan juga nggak banget sih.
Nikkari dan Kashuu kiyomitsu
"HUHUHUH, DASAR RNG-SAMA SIALAN! MASA GAK MAU NGASIH DEDEK KENSHIN!? LAMA-LAMA ARUJI MIRING KE FGO NIH!" Teriak Mio yang terdengar sampai Sarang semut di bawah citadel.
"ARUJIII KALEM DIKIT APA!" Kashuu pun ngegad.
"YA GAK BISA!" Balas Mio sambil mencubit Kashuu.
"GAK USAH PAKE JAMBAK DONG ARUJI!" Akhirnya kashuu balas Cubit pipi Mio.
Dan adegan cubit-cubitan itu pun dihentikan oleh Mamih yang paling disayang oleh seluruh citadel a.k.a Nikkari.
"Ya salah Kashuu duluan dateng-dateng ngegas." Mio memonyongkan Bibirnya.
"Dih, dasar bibir ufo." Balas kashuu.
"Cuih." mereka pun saling membelakangi.
padahal kalo soal make up atau hal yg feminim pasti mereka cocok banget.
'Rng sama, Mohon sabarkan Nikkari ini..' Batin Nikkari.
"Sudahlah dari pada bertengkar, Ayo tertawa bersama Nikkari haha."
*jiiit*
"Kashuu, Mamih horror euy." bisik Mio ke Kashuu.
"Lah, Aruji, diakan emang horror. Orang dari legendanya aja udah Horror..." Balas Kashuu.
"Ya ampun ni bocah." -Nikkari, Lelah karena ngurusin bocah labil.
Mutsunokami Yoshiyuki
"Aruji, cuman perasaan aku doang atau Aruji agak gemukan ya?" Tanya Mutsun.
"Haaa? sia nanya apa barusan?" Ucap Mio sambil mengasah pisau dapur.
"Eeeh, nggak. Maksud dedek mutsun tuh, Aruji makin cakep ya tiap hari:)" -Mutsunokami Yoshiyuki, Sadar diri kalau dia hampir bunuh diri.
"Hilih khyntyl. Sa ae lu rinso caer." Mio pun meletakkan kembali Pisau dapurnya. lalu melangkah pergi.
"Kapan sih Aruji Kelar PMS..." Mutsun bergumam sambil melihat punggung Mio yang makin menjauh.
Awataguchi
"Setauku Aruji sekarang lagi PMS." Ujar Kitsune yang masih nangkring dipundak Naki.
"Iya, pantesan marah-marah melulu. tambah labil lagi." Ucap Midare sambi menyisir rambutnya.
"Kita kasih Tai kuda aja! Biar bahagia." Usul Namazuo, "Gak gitu juga Kyoudai." Honebami pun menggeplak kepala Namazuo. Dasar lele.
Atsushi dan Hirano yang notabene nya baru datang di citadel pun bingung.
Pms itu... Apa..? Batin Kedua bilah tantou itu.
"Yagen! Pms itu-" "Baca aja buku ini. nanti kamu ngerti." Ujar Yagen yang memberikan buku paket IPA Kelas 6 milik Mio.
"A-aku yakin Aruji Pasti seneng kalo kita kasih coklat sama permen. Biasanya dia terima kan?" Ucap Gokotai.
"Mending jangan deh, Ntar Takut nya kamu diamuk karena dikira Aruji kamu mau bikin Aruji tambah gendut." Saran Maeda sambil tersenyum kecut.
"Yaelah."
Tomoegata
"Tomoe," Panggil Mio kepada Naginata yang mendapat gelar pak dosen di citadel dan sekarang ia sedang duduk di samping Mio.
"Iya Aruji?" Balas Tomoe.
"Kenapa Muka Tomoe itu Menyebalkan? kenapa pake lipstik warna biru? kenapa gak Hologram aja? Terus Kamu kan Udah tinggi kenapa masih harus pake heels lagi? emang kamu Kashuu yang hobi nya dandan?" Tanya Mio panjang kali lebar.
"Aruji, Mau coklat?"
"Boleh asalkan gak bikin gendut."
Tomoegata naginata, Toudan sekaligus pak dosen pengertian.
Heshikiri Hasebeb
Ketika Mio lagi kesekolah, atau pun Mio lagi gak dateng ke citadel. Hasebe lah yang palimg rajin beresin kamar Mio Tiap hari nya.
Dan Hasebe bersyukur walau pun Arujinya itu Fujoshi, tapi masih bisa dikatakan Normal, Karena dia tidak menyimpan Doujinshi Dalam bentuk apapun.
Oke kalimat terakhir itu sebuah kebohongan, Hasebenya saja yang tidak tau kalau Aruji nya itu menyimpan Doujinshi dan Beberapa Komik Shounen-ai di Ponsel Cerdasnya itu.
"Hm? Apa Ini..?" Hasebe melihat apa yang baru saja ia jatuhkan.
"Eh? Tissue? Tapi kok aneh bentuk nya..?" Gumam Hasebe sambil membuka Tissue tersebut.
Euh... Hasebe, itu bukan tissue tapi...
*Sfx: BRAAAKKK*
"AIM BEK HASE-KYAAHHHH ASTATANG BEGO BANGET GUE!" Mio Pun lari ke Hasebe dengan kecepatan cahaya.
Diapun merebut Tissue yang dipegang Hasebe. Lalu Keluar jauh-jauh dari ruangan nya dan meninggalkan Hasebe yang kebingungan.
*ketika sampai di taman*
"Anjirlah gue lupa Bawa balik softek nya. untung tinggal satu." Gumam Mio langsung membakar softeknya.
Izuminokami Kanesada dan Horikawa kunihiro
"Ya ampun, Rambut Aruji kusut banget. Jarang keramas ya?" Ucap Kane-san.
"Ya ampun kane, Jangan-jangan kamu mau sponsorin sampo ke Aruji? Oh tyda bisaa~ Dikira lapak jualan apa?" Ucap Mio.
"Tapi iya loh, Ini rambut nya Kusut." Ujar Horikawa.
"Eehhh, Tapi baru kemarin sore Aruji Keramas. Kan Aruji keramas nya tiap sore. Eh tapi kalau sering keramas katanya juga gak bagus, Bisa-bisa rambut Aruji rontok nanti." Jelas Mio.
"Aruji, Rambut Aruji udah rontok loh."
"Astaghfirullah."
Mikazuki Munechika dan Uguisumaru
"Selamat Sore Aruji." Ucap Ugu Yang sadar Mio menghampiri mereka berdua, Ya, Mikazuki dan Ugu sedang menikmati teh bersama di taman.
"Selamat sore juga kalian berdua. Aruji disini dulu ya." Ucap Mio yang akhirnya duduk disamping Mikazuki.
Mikazuki pun berhenti sejenak dari kegiatan Minum tehnya, begitu juga dengan Ugu Dan menatap Muka Mio.
"Kenapa?" Tanya Mio dengan muka datar.
"Nggak, Aruji makin lama makin catik dan dewasa ya." Mikazuki pun tersenyum.
"Heeeh, makasih atas pujian nya." Ucap Mio.
Jerawat nya juga udah nambah. kemaren kan nggak sebanyak ini. Batin Mikazuki dan Ugu.
Maklum, Namanya juga PMS.
Kasen Kanesada
"Arujiii!!!! Ini Bercak apaaa!?!?!" Teriak Kasen Ketika mencuci baju dan Futon seperti biasa.
"ASTAGFIRULLAH ADUH KASEN, UDAH ARUJI BILANG ARUJI AJA YANG NYUCI FUTON ARUJIII!!!"
Tercyduk kaw bocor tengah malem.
meanwhile....
"Kali ini aku tidak muncul.." Pundung Yamanbagiri di ujung Kamar.
"KA KA KA, jangan bersedih Kyoudai." Yamabushi Mencoba menghibur Yamanbagiri.
Secara tidak langsung mereka berdua break the 4th wall.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro