Pernahkah terbesit di pikiranmu kalimat-kalimat seperti ini :

“Aku pengin jadi seperti si A. Dia disukai sama banyak orang.”

“Kalau bisa, aku mau hidup kayak si B. Hidupnya itu serba berkecukupan.”

“Hidupnya si C enak, ya? Mau barang apa pun pasti dibeliin sama orang tuanya. Lah, aku? Boro-boro dibeliin. Yang ada malah kena semprot sama papa.”

Jika kamu pernah berpikir seperti ketiga contoh kalimat di atas atau barangkali pikiran-pikiran lain yang sejenis, maka ada satu hal yang ingin aku sampaikan kepadamu.

“Jangan menukar hidupmu dengan orang lain.”

Hidupmu adalah hidupmu. Hidupnya adalah hidupnya. Hidupmu tidak akan pernah menjadi hidupnya. Begitu juga sebaliknya.

Mungkin, yang kelihatannya, kehidupan orang lain jauh lebih baik daripada kehidupanmu. Mungkin, kelihatannya, orang lain lebih beruntung dibandingkan kamu.

Tapi, pernahkah kamu berpikir, kenapa Tuhan menciptakanmu dengan model kehidupan yang sekarang?

Jika belum, coba kamu renungi sekarang. Pikirkan semua hal yang dimiliki oleh kamu, namun tidak dimiliku oleh orang lain. Mungkin, hubungan keluargamu yang harmonis, atau barangkali tentang uang jajan yang cukup memenuhi kebutuhanmu.

Sudah?

Jika sudah. Lantas, apakah kamu sudah mengerti mengapa Tuhan memberikanmu jalan hidup yang seperti ini?

Karena, Tuhan tahu kamu pantas menjalankannya dan Tuhan tahu ... jalan hidup itulah yang paling tepat untuk kamu.

Yuk, mulai bersyukur.