Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

17


₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪ ₪

Semua tugas yang menjadi kewajiban Roko sudah dia tuntaskan.

Sekarang wanita berkacamata itu bersandar dengan malas di atas sofa berwarna krem, yang berada di tengah-tengah ruang santai, yang berbatasan langsung dengan teras halaman belakang. Roko dapat melihat halaman yang penuh tumbuhan itu dari ruangan ini, melalui jendela-jendelanya yang lebar mengisi dinding teras.

"Sekarang aku harus ngapain ya?"

Dia tidak menyangka bahwa tugas yang Jentał berikan ternyata sesedikit ini. Semua dapat dikerjakan dalam waktu kurang dari 2 jam. Hingga sore nanti, akan ada 7 hingga 9 jam waktu kosong bagi dirinya. Namun, Roko benar-benar bosan. Dia tidak ingin hanya berdiam di tempat tanpa kerjaan.

"Mungkin aku harus bersihin rumah?"

Kemudian, Roko mengangkat badannya dari sofa yang empuk, dan mulai mengamati ruangan di sekitarnya, mencari sesuatu untuk dibersihkan. Sayangnya, setelah dia lihat-lihat, ruangan itu masih bersih: semua barang tertata rapi dan tidak ada sampah atau tanah yang mengotori lantainya.

"Hmm... kayaknya aku harus cek kamar lain."

Maka beranjaklah Roko dari sofa itu, lalu memulai 'tur'-nya ke seluruh sudut rumah.

ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ

Kamar mandi, kamar tidur, gudang, garasi, dapur, ruang makan, ruang cuci baju, teras, dan ruang tamu sudah Roko kunjungi, dan semuanya ternyata masih bersih dan rapi. Debu pun tidak ada. Nampaknya 3 tugas yang Jentał berikan hanyalah satu-satunya yang bisa Roko kerjakan.

Meskipun demikian, Roko tidak menyerah.

"Barangkali halaman depannya kotor. Coba aku cek dulu."

Melalui ruang tamu, Roko keluar dari rumah mereka. Dan di sana, dia mendapati bahwa halaman yang ditumbuhi rumput pendek itu bersih tak bernoda. Tidak ada daun rontok, tidak ada gundukan tanah, pokoknya bersih.

Melihat hal ini, Roko masuk kembali ke dalam rumah, lalu menutup pintu depan itu sambil mendesah sebal.

"Kayaknya aku memang gak ada tugas seharian ini."

ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ

Sekarang wanita berkacamata itu bersandar dengan malas di atas sofa berwarna krem, yang berada di tengah-tengah ruang santai, yang berbatasan langsung dengan teras halaman belakang. Roko dapat melihat halaman yang penuh tumbuhan itu dari ruangan ini, melalui jendela-jendelanya yang lebar mengisi dinding teras.

"Sekarang aku harus ngapain ya?"

Namun, di tengah lamunannya itu, Roko mendapat ide.

Bagaimana kalau dia tidur?

"Boleh sih. Aku gak ada kerjaan juga."

Dengan ide itu, Roko membaringkan badannya di atas sofa, melepas kacamatanya untuk ditaruh di meja depan sofa, kemudian memejamkan matanya. Dia berusaha untuk tidak memikirkan apa-apa, atau membiarkan apa yang muncul di kepalanya terjadi, agar dirinya tertidur.

Beberapa menit pun berlalu. Meskipun demikian, dia menyadari bahwa dirinya tidak juga tertidur. Mengantuk pun tidak. Yang dia lakukan saat ini hanyalah memejamkan mata sambil tidak bergerak.

"Ah sial!" Roko bangkit dari sofa, kemudian mengambil kacamata di atas meja, lalu berdiri dari sifat tersebut. "Kayaknya tempat ini kurang nyaman buat tidur."

Dia segera pergi ke kamar tidurnya. Setelah 2 jam bangun dari kasur putih itu, Roko kembali membaringkan badannya di sana. Seperti yang dirinya lakukan di sofa, dia melepas kacamatanya sekali lagi dan memejamkan matanya. Sambil mengosongkan pikirannya, Roko berkata pada dirinya bahwa kali ini dia akan tertidur.

Beberapa menit pun berlalu. Lagi-lagi yang dia lakukan saat ini hanyalah memejamkan mata sambil tidak bergerak. Roko pun bangkit dari kasurnya, mengambil kacamatanya dari atas laci, dan memutuskan bahwa usahanya ini gagal.

ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ

Sekarang wanita berkacamata itu bersandar dengan malas di atas sofa berwarna krem, yang berada di tengah-tengah ruang santai, yang berbatasan langsung dengan teras halaman belakang. Roko dapat melihat halaman yang penuh tumbuhan itu dari ruangan ini, melalui jendela-jendelanya yang lebar mengisi dinding teras.

"Sekarang aku harus ngapain ya?"

Ini sudah yang ketiga kalinya bagi Roko.

Di tengah kebosanannya itu, dia dengan iseng melirik-lirik seisi ruangan itu. Salah satu yang dia lihat adalah set komputer dengan meja, bangku dan monitornya. Bagian meja yang datar seperti papan terbuat dari kayu berwarna terang, sedangkan rangkanya terbuat dari baja yang dicat kelabu terang. Bangkunya adalah bangku roda dengan jok kain berwarna hitam dan kaki beroda yang terbuat dari plastik. Monitornya pipih dan berwarna serba hitam, sedangkan unit sistemnya duduk di bawah meja.

Roko ingat apa yang dilakukannya di depan komputer itu. Pada hari pertama dia terbangun di dunia ini, sebelum dirinya dan Jentał pergi untuk mengurus identitas, Jentał pernah menawarinya untuk menggunakan komputer ini untuk mengetahui seluk-beluk dunia ini.

Saat pertama kali dia menggunakannya, kesusahan yang dia temukan adalah bahasa sistem komputer tersebut. Meskipun menggunakan huruf-huruf Latin, bahasa di komputer itu masih susah dirinya terjemahkan. Untungnya, mesin pencarian pada browser komputer tersebut masih paham dengan Bahasa Inggris, dan juga menyediakan penerjemah ke Bahasa Inggris. Roko akhirnya dapat mempelajari hal-hal dasar seperti 'geografi' dunia ini, sistem pemerintahannya, serta sejarahnya, meskipun hanya sekilas karena beberapa halangan bahasa.

Walaupun demikian, Roko menjadi penasaran dengan info yang dapat dia temukan di sana.

Oleh karena itu, dia beranjak dari sofa dan segera menduduki bangku depan komputer itu. Tombol on ditekan. Komputer yang dinyalakan menunjukkan layar booting, yang kemudian digantikan oleh tampilan desktop. Roko menekan logo browser yang adalah rangkaian lingkaran merah, hijau, dan biru yang membentuk segitiga, dan halaman mesin pencarian muncul.

"Sekarang... aku mau nyari apa ya?"

Jari-jarinya sudah berada di atas tombol-tombol keyboard, siap untuk mengetik kata kunci.

"Gimana kalo Tatanan Dunia Baru? Aku sempat browsing dan liat beberapa hasil pencarian... keliatannya ada banyak info di sana, tapi aku baru cek satu web, Virclopedia. Yang lainnya belum."

Roko men-scroll daftar hasil pencarian tersebut dengan pelan namun pasti.

"Di sini banyak ya yang dari Biblioteca de Armagedón. Coba lihat di sini... semuanya bahasa Iŋgl, tapi aku mungkin bisa terjemahin."

Mengingat apa yang Jentał lakukan di museum sejarah, Roko menjadi yakin bahwa semuanya punya sistem terjemahan.

Kemudian, dia membuka menu browser yang berada di pojok atas jendela. Dari antara submenu yang muncul, Roko menemukan "trāduk", yang dia kira artinya adalah "terjemahan". Dugaannya itu ternyata benar saat dia mengklik submenu tersebut, yang kemudian mengeluarkan menu pop-up berisi nama bahasa yang ingin diterjemahkan dengan bahasa tujuan.

"Anjir, bisa ternyata!"

Maka Roko mengatur bahasa asal dan tujuan tersebut masing-masing menjadi "Iŋgl" dan "Inggris". Seketika itu juga, halaman yang tadinya tertulis dalam bahasa dunia ini berubah menjadi berbahasa Inggris.

Hasil-hasil pencarian itu tidak terkecuali: Roko menemukan judul-judul artikel yang menarik, seperti rilis seluruh dokumen rahasia Tatanan Dunia Baru, kaitan Tatanan Dunia Baru dengan Tsuʻbān, markas rahasia Tatanan Dunia Baru di Mars, dan sebagainya.

Dari antara semua itu, yang paling menarik perhatian Roko adalah aktivitas Tatanan Dunia Baru di Bintang Terang abad ke-29.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro