Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1

Roko akhirnya sampai di lantai ke-64.

Sama seperti apartemen lainnya di rumah susun terlantar ini, ruang yang sedang Roko masuki ini penuh lumut dan berdebu. Perabotan seperti sofa dan lemari, dekorasi seperti lukisan dan foto, serta benda-benda lainnya yang biasanya mengisi sebuah rumah masih ada di sini. Namun, semua itu sudah rusak, tidak terawat.

Roko gatal akan rasa ingin tahu informasi macam apa yang barang-barang ini miliki tentang kehidupan di apartemen ini, atau rumah susun ini pada umumnya. Lagipula, benda-benda tersebut tidak terlalu rusak untuk diperiksa.

Namun apa yang dipikirkan Roko? Bukankah dia ada misi mendesak saat ini?

Mau tidak mau, Roko mengalihkan perhatiannya dari segala perabotan, pajangan, dan benda-benda rumah tangga itu, lalu berjalan melewati mereka. Dia punya tugas untuk dijalankan.

Dia masuk ke kamar yang berada di bagian kiri apartemen. Kamar itu sedikit lebih kecil dari yang sebelumnya dia masuki, namun bukan tipe ruang yang orang pada umumnya anggap sempit. Bentuknya mendekati kubus, dengan luas sekitar 4 × 4 m². Di sana terdapat kasur yang lengkap dengan sepreinya, serta meja yang berhadapan dengan suatu jendela, lengkap dengan bangku rodanya yang terbuat dari baja, kain, dan busa. Di luar jendela itu, sekilas nampak pemandangan langit yang kelabu.

Tanpa banyak membuang waktu, Roko bergegas duduk di bangku itu. Dia menurunkan ransel hitam di punggung ke sisi kiri bangkunya. Dari dalam tas itu, Roko mengeluarkan apa yang nampak sebagai papan hitam yang tipis dan selebar ransel tersebut. Dia meletakkan papan itu di atas meja, lalu membukanya seperti sebuah buku yang kaku dan hanya terdiri atas sampulnya. Satu sisi dalam memiliki banyak tombol berbentuk persegi dan segi panjang, sedangkan sisi dalam lainnya hanya memiliki wilayah yang hitam dan luas mengisi sisi itu.

Roko menekan tombol tenaga pada salah satu sisi dalam benda itu, dan layar laptop itu akhirnya menyala. Logo putih yang nampak di depannya menyerupai gambar seekor kecebong yang diberi gaya, sehingga hanya matanya saja yang terlihat. Kecebong itu mengambang dalam latar belakang yang berwarna biru langit. Setelah beberapa detik menunggu, tampilan itu berganti menjadi desktop dengan wallpaper hitam polos, di mana logo-logo perangkat lunak mengambang. Sekarang adalah waktunya Roko menunaikan tugasnya.

Dengan cekatan, Roko memainkan jarinya pada tombol-tombol keyboard. Dia bergelut dengan rangkaian huruf, angka, dan karakter lainnya yang tampak pada layar, melambangkan koneksi komputer ini dengan jaringan global. Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya Roko mendapat apa yang dia inginkan: akses terhadap arsip rahasia sang musuh.

"Ah, jadi ini ya..." Dalam hati, Roko membaca secara lisan apa yang dia lihat.

"Transaksi senjata... revisi proyek HAARP... proyek Nergal... kita udah dapat ini semua."

Akhirnya Roko menemukan suatu arsip baru: proyek Bright Star. Dia membuka arsip itu, lalu memeriksa kontennya akan informasi dan potensi malware yang sang pembuat arsip mungkin telah sisipkan. 1 jam kemudian, Roko sudah memastikan keamanan arsip itu, lalu mengirimnya ke markas.

Proyek Bright Star. Proyek ini adalah bagian dari agenda Tatanan Dunia Baru untuk mengontrol massa. Dalam hal ini, tidak hanya mengontrol pikiran atau teknologi saja, namun keduanya. Arsip itu berisi dokumentasi tentang percobaannya, serta cetak biru dari proyek itu sendiri.

Proyek ini jelas bukanlah yang pertama — mereka pasti sudah melalui banyak percobaan dan kegagalan, pikir Roko. Namun semakin baru proyek ini, semakin bahaya keampuhannya. Mereka, para Eudemonis, harus mencari cara untuk menggagalkan hasil dari proyek ini, dan untuk itu, mereka harus memahami bagaimana caranya bekerja.

Sementara bar progres di layar sedang bertumbuh ke sisi kanan kotak yang mengurungnya, Roko mencuri waktu untuk bersantai sejenak. Dia menyandarkan punggungnya pada penyangga punggung bangku itu, sehingga bangku tersebut berderit sesaat. Kepalanya sedikit menengadah sehingga layar laptop itu terpotong di sisi bawah medan penglihatannya.

Matanya memandang ke luar jendela. Di sana, langit kelabu menggantung di atas cakrawala. Langit itu hampir tak berfitur sama sekali, kecuali beberapa gumpal asap atau awan rendah yang tipis. Di bawah cakrawala itu, berdiri kotak-kotak yang terlihat gelap dan suram. Bangunan-bangunan itu dapat dibilang sama rusaknya dengan rumah susun yang Roko singgahi, dan Roko yakin bahwa hampir 100% dari bangunan-bangunan ini tidak berpenghuni. Ke mana mereka semua.

Sebagian meninggalkan tempat ini, mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebagian ditangkap oleh Tatanan Dunia Baru untuk dijadikan budak. Sebagian besar tewas dalam perang antara faksi Roko dengan Tatanan Dunia Baru.

Banyak orang tewas dalam apa yang dikenal sebagai "Perang Tatanan".

Perang Tatanan. Rangkaian perang besar yang terjadi dalam waktu singkat. Kini Roko berada pada perang ketiga, yang dimulai sejak tahun 2490.

Sebagian orang menyebutnya sebagai "Perang Dunia III". Nyatanya, nama itu memang nama lain yang pantas untuk peperangan ini, karena dalam pertempuran sengit ini, tidak ada etika, tidak ada moral, tidak ada belas kasihan. Kedua belah pihak, baik Eudemonis maupun Tatanan Dunia Baru, menghalalkan segala cara untuk menghancurkan musuh mereka. Wabah buatan, serangan mesin nano, pemboman nuklir, pemboman antimateri, operasi psikologis, kontrol pikiran, dan hal-hal buruk lainnya.

Jika demikian, mengapa Roko masih memihak? Mengapa Roko bekerja untuk para Eudemonis?

Sejak Roko menjadi yatim piatu karena Tatanan Dunia Baru membunuh keluarganya, dia diadopsi oleh para Eudemonis. Mereka memberinya pangan, papan, sandang, pendidikan, dan keahlian hidup. Maka tentu wajar jika Roko membalas budi dengan mengabdi untuk mereka.

Tapi, bagaimana kalau Eudemonis hanya membesarkan dia untuk menjadi salah satu dari tentara mereka? Dia mendapat indoktrinasi oleh mereka. Dia diprogram untuk mengorbankan dirinya demi cita-cita sang organisasi, tidak jauh berbeda dari apa yang Tatanan Dunia Baru lakukan.

Roko tidak menyangkal kemungkinan itu. Nyatanya, dia lumayan percaya dengan pandangan semacam itu. Namun, bukan berarti dia berniat membelot dari para Eudemonis. Dari apa yang dia tahu, organisasi Eudemonis adalah pecahan Tatanan Dunia Baru, didirikan sebagai kemuakan terhadap kedzaliman rezim itu. Cita-cita mereka adalah menciptakan dunia di mana semua makhluk hidup berperasaan bisa hidup sejahtera, bebas dari penderitaan.

Memang, apa yang Eudemonis lakukan di perang ini bertolak belakang dengan cita-cita mereka. Tapi apa yang mereka bisa perbuat dengan musuh seperti Tatanan Dunia Baru? Selain itu, Eudemonis selalu memastikan bahwa senjata yang mereka buat semematikan mungkin, sehingga penderitaan korban jiwa diminimalisir sebisa mungkin. Penggunaan senjata itu sendiri mereka batasi untuk pertempuran di mana Tatanan Dunia Baru tidak menahan diri untuk memakai senjata penghancuran massal.

Eudemonis mungkin membunuh dan menghancurkan, namun mereka berusaha untuk meminimalisirnya. Itulah sebabnya Roko setia dengan organisasi ini.

ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ

Cek juga karya-karya berikut di Wattpad! Ada banyak tema di sini,

Seperti terpisahnya dua orang kekasih oleh umur yang singkat oleh Ahzanysta,

Perang saudara dan pemburuan penyihir oleh RoxanaMusai,

Dan menjadi tokoh sampingan dalam novel fantasi oleh Azza_Fatime.

Cek karya mereka dan berikan banyak vote dan comment!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro