Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Edukasi

Cerita ini diambil dari beberapa referensi cerita nyata yang pernah terjadi.

Munchausen Syndrom by Proxy, adalah kelainan mental yang biasanya sengaja mengarang penyakit dan kondisi medis lainnya agar mendapat perhatian dari keluarga dan teman. Terkadang, mereka sengaja mengarang penyakit sendiri dan beberapa juga mengarang penyakit orang yang diasuhnya. Kebanyakan para lansia dan anak-anak.

Dilansir dari situs www.sehatq.com,

Penyebab sindrom ini sangat banyak. Beberapa diantaranya adalah trauma masa kecil, dan memiliki dendam tertentu dengan tokoh kesehatan.Tapi apa semua semua orang yang bersandirawa sakit pasti menderita sindrom tersebut? Ketahui ciri-cirinya secara detail di sini!

Pura-pura sakit yang termasuk ciri-ciri sindrom Munchausen?

Tidak semua orang yang senang bersandiwara sakit pasti mengidap sindrom Munchausen. Untuk lebih jelasnya, mari simak pura-pura sakit seperti apa yang termasuk gejala sindrom ini.

· Pura-pura mengalami sakit secara fisik, misalnya mengeluhkan sakit pada perut, maupun sakit di bagian tubuh lainnya. Perilaku ini paling sering ditunjukkan oleh penderita sindrom Munchausen.

· Pura-pura mengalami gangguan mental. Penderita akan bertingkah seolah-olah mampu mendengar suara-suara gaib atau melihat hal-hal tidak kasatmata.

· Sengaja membuat dirinya atau orang yang diasuhnya sakit, misalnya minum obat atau senyawa kimia tertentu agar sakit perut maupun menggosok luka dengan tanah agar infeksi. Bahkan mencampurkan darah ke air seni atau feses.

· Memiliki riwayat penyakit yang dramatis, tapi tidak konsisten.

· Mengalami gejala penyakit yang tidak jelas, bahkan bisa bertambah parah seiring dilakukannya tindakan pengobatan terhadap gejala tersebut.

· Munculnya gejala baru. Tapi ketika dilakukan tes laboratorium, hasilnya negatif.

· Memperlihatkan gejala penyakit hanya ketika sedang diperiksa maupun sedang bersama orang lain.

· Mengaku penyakitnya kambuh, padahal kondisinya tampak sudah semakin sehat

· Memiliki pengetahuan luas tentang istilah medis, misalnya deksripsi penyakit maupun obat.

· Memiliki beberapa bekas luka operasi.

· Sangat antusias ketika disarankan menjalani operasi. Mereka bahkan tidak segan meminta untuk dioperasi sekalipun tahu bahwa hal ini tidak diperlukan dan justru dapat membahayakan nyawa mereka.

· Memiliki riwayat mengunjungi dokter atau rumah sakit yang berbeda-beda, bahkan hingga rumah sakit di luar kota atau di luar negeri.

· Memiliki kepercayaan diri yang rendah.

· Enggan mempertemukan dokter dengan orangtua, pasangan, kerabat, atau dokter yang pernah merawatnya.

· Mengumpulkan donasi dari berbagai sumber dan beralasan bahwa mereka tak memiliki biaya untuk melakukan pengobatan.

Dokter maupun tenaga medis lain bisa saja tertipu oleh sandiwara penderita hingga akhirnya menyetujui permintaan mereka. Pasalnya, pengidap sindrom ini sangat manipulatif.Umumnya, ketika kebohongannya terbongkar dan ketahuan oleh dokter atau pihak rumah sakit, penderita akan langsung angkat kaki. Setelah itu, mereka akan mencari rumah sakit lain untuk mengulangi tindakan yang sama.

Apa sindrom Munchausen bisa disembuhkan?

Sekalipun ingin sembuh, penderita sindrom Munchausen tidak akan bisa menahan diri untuk terus berpura-pura. Mereka juga terkenal manipulatif dan suka berbohong.Selain itu, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan gangguan mental tersebut. Namun dokter mungkin akan meresepkan obat antidepresan untuk mengurangi maupun rasa khawatir berlebihan bila memang itu sumber dan penyebab munculnya kelainan mental ini.Satu-satunya jalan untuk meredakan gejala sindrom Munchausen ialah dengan mengandalkan terapi dari psikiater maupun psikolog berlisensi. Meski tidak ada standar baku untuk pengobatan sindrom ini, terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT) terbukti efektif dalam membantu meringankan gejala pada penderita.

Mulai sekarang, perhatikanlah orang-orang di sekitar kita. Apakah mereka memang pantas mendapat simpati dan perhatian dari kita? Atau memang mereka sengaja memanipulasinya untuk kepuasan sendiri. Contoh yang sudah saya tuliskan dan mudah kalian tangkap adalah Bu Asti.

Di Indonesia, belum saya temukan artikel yang membahas kasus MSBP, jadi saya ambil beberapa refrensi dari kasus yang sering terjadi di luar negeri terutama Amerika Serikat. Seperti kasus Leslie yang menyebabkan tiga anaknya terbunuh karena memanipulasi berbagai penyakit.

Kasus yang paling terkenal dan menghebohkan dunia pada tahun 2015 adalah tentang penipuan terbesar sepasang ibu dan anak Blanchard. Dee Dee Blanchard sebagai ibu telah menipu masyarakat, membuat anaknya yang bernama Gypsi Rose Blanchard yang terlahir normal dan sehat tampak mengidap berbagai penyakit kronis sampai si anak berusia dua puluh tahun, dan berhasil meraup donasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumbangan.Kisah ibu dan anak tersebut berakhir dengan kematian Dee Dee yang dibunuh oleh kekasih anaknya sendiri demi bisa membebaskan Gypsi dari kekangan ibunya. Kisahnya bisa kalian tonton di film dokumenter dan juga serie drama. Search aja di google.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro