Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Di Waktu yang Salah, Fiersa Besari

Siapa yang tahu bagaimana dua orang bisa saling mengenal?

Kalian mungkin berpikir bahwa perkataan, "Hai, namaku Anu, salam kenal!" sudah cukup untuk membuat status seseorang menjadi saling mengenal. Dan kunyatakan lagi satu hal yang membuat kata "kenal" eksis, yaitu interaksi dua arah.

Kuberi kalian satu pertanyan: bagaimana bila interaksi hanya terjadi satu arah dan kedua belah pihak tidak tahu identitas satu sama lain? Dapatkah itu disebut mengenal? Apa arti dari perkenalan itu sendiri?

Marilah tengok sebentar kehidupan seorang pemuda di desa, sebuah tempat di sebelah Kota Mulia. Dia dan keluarganya tinggal di tempat yang cukup tersembunyi, dan eksistensinya bisa dibilang transparan. Tidak banyak mengenal, pun tidak dikenal.

Biar kugambarkan sedikit mengenai tempat tinggalnya. Tidak bisa dibilang kumuh ataupun suram. Bukan juga tidak layak. Hanya sederhana. Dan ... menengah ke bawah. Kurang lebih.

Jalanan di desa sudah menggunakan batu paving, tapi jalan penghubung antara desa tersebut dengan wilayah lain, Kota Mulia misalnya, tidak begitu bagus. Hanya jalan setapak tanah liat, yang ketika musim kemarau berwarna oranye cerah, dan ketika musim hujan berwarna cokelat gelap. Ketika malam terasa terlalu gelap, dan siang terasa terlalu terang, seolah tanah itu sendiri memantulkan delapan puluh persen cahaya matahari. Kebun jagung di kanan-kiri yang berwarna kekuningan pun tidak membantu.

Di jalan antardesa tersebutlah cerita ini berlatar.

Pemuda ini masih sekolah, tentu saja. Namun, tiap sore dia selalu berada di ladang untuk membantu ayahnya mengurus tanaman.

Suatu sore, dia sedang mengangkat sekarung jagung ketika melewati jalan setapak tersebut. Tidak ada yang tahu apa yang bisa ditemukan, dilihat, atau didengar seseorang di kebun.

Tapi apakah senandung dari sebuah lagu yang akhir-akhir ini terkenal adalah salah satunya?

"Pergi saja engkau pergi dariku, biar kubunuh perasaan untukmu."

Langkahnya terhenti. Dia bahkan menahan napas untuk memastikan pendengarannya tidak salah.

"Meski berat melangkah, hatiku hanya tak ingin terluka."

Tak kalah mengejutkan, sang pemilik suara menampakkan wujudnya.

Seorang cewek, pengendara sepeda motor dengan kaca helm terbuka, sedang bernyanyi dengan amat leluasa, seolah tak ada yang mendengar. Wajahnya pun menunjukkan raut muka yang serupa dengan suasana lagunya.

"Beri kisah kita sedikit waktu."

Pemuda di ladang jagung itu menjatuhkan karung jagungnya. Mulutnya sedikit ternganga.

Yah, wajar sepertinya. Coba bayangkan bahwa dirimulah yang ada di ladang jagung saat itu.

"Semesta mengirim dirimu untukku."

Suaranya mulai samar. Motor cewek itu makin jauh dari tempat si pemuda berdiri. Dan pemuda yang ternganga itu hanya menatap penuh tanya ke arah Kota Mulia yang tertutup pepohonan, tempat cewek itu menghilang.

Selama enam belas tahun hidupnya, ini adalah kejutan pertama yang dia temukan di sekitar ladang.

Pandangan pemuda itu beralih ke barat, ke arah langit yang berwarna kemerahan dengan bulatan mentari. Dia melanjutkan apa yang belum selesai didengarnya, sekedar mengingatkan diri bahwa hal yang terjadi barusan itu nyata.

"Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah."

Hope you enjoy. Thanks for coming :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro