Seperti Cinta, Rindu Harus Dibayar
Itu semua wajar, tentang
Salju dan es yang melebur
Dari muara menuju samudra
Mereka tak lagi bisa mendua
Lagipula, merekalah sejoli
Dari satu petirtaan.
Ingatkan aku, wahai musafir
Bagaimana mungkin pohon sahabi
Bisa menjadi rumah bagi kobaran api
Tanpa hangus-legam sama sekali?
Seperti cinta, rindu harus dibayar
Setuntas-tuntasnya, sepuas-puasnya
Sejatuh-jatuhnya, sesakit-sakitnya
Ajari aku, cara menyeduh kerinduan
Jika yang dirindu ada di luar jangkauan
Sekaligus di dalam lubuk hati terdalam
Aku seperti tak mengenal diri sendiri
Padahal dalam bait-bait inilah, Nafsi
Disibak hijabnya sehingga semua kamus
Gagal menjelaskan siapa dan apa tujuan dia
Berkelana dari satu pohon ke pohon lain
Dalam bait-bait ini, bukan hanya lidah
Yang karam tak berbekas. Akal sehat
Turut melepuh, menyisakan kerinduan
Di tengah taman mawar penuh teka-teki
Tentang dirimu, tanpa tempat dan waktu
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro