Sajak Selesa
Pada embun-embun yang merunduk pagi tadi
Kausisipkan untaian doa dengan segenap karsa
Berharap yang kaupinta segera tersemogakan:
Kembali menyapa dan disapa kolom-kolom cahaya
Rupanya kau terlunta selepas hujan tengah malam;
Kautanggung genangan air mata itu di pelupukmu
Semestinya sayap-sayap megamu sudah mekar
Tapi apa daya, sabda semesta tersampaikan:
Perihal kegagalan pertama dan terakhirmu
Dan aku turut menenangkanmu di sini
Masih kukandung, kesahmu sehari dua hari lalu
Daripada manusia, kau ingin jadi kata-kata saja
Di mana tiap hurufnya ialah puji-pujian suka rela
Sebagaimana Idris dan Enheduana di atas awan
Di mana tiap katanya adalah harapan tak berpunca
Saling berikatan, setia mendoakan kemanusiaan
Memanggilmu, ialah jalan rimba asak liku dan duri
Yang puspa dan ilalangnya mekar dari penyengsara
Tak menerima pemberontak dalam kotak empat segi
Pun mereka yang kian dirundung umpat dan sambat
Masa yang demikian singkat berakhir sudah
Untukmu yang mencari pelita di balik gulita
Napasku ialah napasmu, sayang, begitu rebah
Aku pun juga, maka bangkit dan bergegaslah!
-----
Banyuwangi, 23/04/20.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro