Damnatio Memoriae
Desember diam-diam merutuk mata
Lewat suara tembakan dekat pematang
Sedang lelaki itu masih diam saja
Matanya masih mengincar suara-suara
Berlompatan dari balik tebu dan ilalang
(Ada orang gila berlari-larian di dekat pematang
Dikelilingi tatap aneh dan gelegak tawa)
Maaf, maaf, maaf, dengarnya
Ia hanya tersenyum dingin dan tertawa
Seraya menatap angka dua puluh tujuh
Bertengger di nyala korek api miliknya
(Aku tidak ingin menjadi dirinya.
Aku ingin membencinya sepenuh hati.)
Kepuasan baginya adalah ketika nyala api
Turut mengiringi rekuiem bersama angin
Dan seseorang terperangkap dalam kornya
Lalu dengan senang hati ia menamparnya
Dan berteriak keras-keras pada jasadnya,
"Sudahkah kaulupa?"
(Aku ingin merobek-robek tubuhnya
Ingin kuhapuskan semua tentangnya.)
Ia lakukan pekerjaan ini lagi dan lagi
Sampai abu jasadnya tiada
Satu pekerjaan paling gila:
Membunuh ingatan.
-----
Banyuwangi, 01/06/19.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro