Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3. Melodi Ketiga - Arga

NADA

    

Hmm, gimana ya? Gue sebenernya gak enak sih ngebatalin janji tiba-tiba kayak gini. Tapi, mau gimana lagi. Kalau kata orang kita harus jadi anak yang baik. Kalau kata orang gak boleh ngebantah perintah orang tua. Ya udah, mau gak mau kan ya batalin janji lain yang jadi konsekuensinya.

Arga bakal marah gak yah? Kayaknya gue keseringan deh batalin janji sama dia. Inget dua hari lalu dimana gue janji buat nontonin dia tanding basket tapi gue gak dateng. Inget seminggu yang lalu dimana kita harusnya duduk manis di bioskop tapi gue tiba-tiba gak enak badan.

Tapi kayaknya Arga gak pernah marah. Sedikitpun dia gak pernah tuh menunjukkan wajah kesalnya walaupun gue rasa gue udah sering ngecewain dia. Dia selalu ngajak janjian yang baru, yang baru, terus yang baru. Sampe janji kita itu beneran terlaksana.

Oke deh, kayaknya gue mau bilang aja.

Gue menghampiri Arga yang sekarang becanda bareng temen-temen jurusannya. Diantara keramaian kantin siang hari ini, suara tawa mereka rasanya menambah hingar-bingar suasana.

"Ga, boleh ngomong sesuatu gak?" Tanya gue pelan sesaat setelah Arga sadar gue ada di sampingnya. "Bentar aja," lanjut gue.

Arga sedikit menjauh dari keramaian teman-temannya itu, "Kenapa, Nad?" Tanya Arga.

"Besok—hmm...besok—,"

"Besok kenapa?" Tanya Arga dengan wajah bingungnya.

"Hmm...besok gue gak bisa jalan bareng lo," jawab gue akhirnya dengan wajah tertunduk. Gue ngerasa gak enak aja sama Arga.

"Oh, oke deh." Jawabnya santai.

Eh? Apa katanya? Oke?

Gue mendongkakkan wajah kembali menatap Arga yang gue rasa wajah dia itu menampakkan bahwa dia sama sekali gak kecewa.

"Ada lagi yang mau diomongin?" Tanyanya santai.

"Eh? Hmm, gue rasa nggak." Jawab gue.

"Yaudah, gue balik ke temen-temen gue ya." Pamit Arga sebelum dia beneran pergi meninggalkan gue.

Gue perhatikan, rasanya emang sama sekali gak ada rasa kecewa di wajah Arga. Dia bisa kembali tertawa diantara teman-temannya itu. Seolah pembatalan janji gue itu bukan hal yang penting yang bisa mempengaruhi mood-nya.

Arga emang gak pernah marah. Tapi, bukan berarti dia gak pernah kecewa. Dia selalu cepat bangkit dari rasa kecewanya kemudian kembali memohon buat janji yang baru. Memaksa gue buat bilang iya dan jadi jalan sama dia.

Yaudah, mungkin Arga lagi asik sama temen-temennya. Sebaiknya gue pergi.

.

.

--

Arga belakangan ini aneh. Sangat aneh bahkan. Dia seperti bukan Arga yang biasanya lagi. Dia sekarang beda. Seminggu belakangan ini tiba-tiba aja Arga jadi bukan kayak Arga yang gue kenal lagi.

Biasanya saat gue lewat depan dia, dia langsung menyapa gue dengan ceria khas Arga yang gue tau. Kemudian langsung saja gerak cepat menghambur ke hadapan gue. Menanyai gue segala hal tentang bagaimana gue hari ini. Seperti seorang ibu yang posesif menanyai anaknya takut anaknya itu bandel seharian.

Tapi, belakangan ini gak ada lagi kebiasaan itu. Dia hanya menyapa gue biasa. Bahkan, seringnya itu gue yang nyapa dia duluan. Dan dia dengan gaya seolah kita tidak dekat membalas sapaan gue dengan lambaian sekilas.

Biasanya itu Arga selalu mendatangi gue kemanapun gue berada disaat dia luang. Menanyakan apa yang gue lakukan dan tak pernah absen buat menawarkan bantuan. Bahkan kadang hanya diam berada di sebelah gue. Dia bilang sih cuma pengen nemenin aja. Seperti anak kecil yang mengekor kakaknya kemana-mana.

Tapi, belakangan ini gak ada lagi kebiasaan itu. Jangankan mendatangi gue. Gue yang sempat beberapa kali duluan menghampiri dia aja cuma disapa sekilas dan ditanya ada perlu apa?. Setelah urusan gue selesai dia kembali ke dunianya.

Biasanya itu Arga selalu menghubungi gue melalui media sosial apapun. Selalu menampakkan dirinya walaupun hanya sekedar menyapa, menanyakan gue lagi apa, atau sebagai pengingat jangan lupa ini atau itu. Seperti seorang penggemar yang mengikuti kegiatan artis kesukaannya.

Tapi, belakangan ini gak ada lagi kebiasaan itu. Walaupun hape gue masih gak pernah sepi. Tapi akhir-akhir ini notifikasi dari Arga kian menurun eksistensinya. Bahkan sekarang-sekarang mulai menghilang. Saat gue yang menghubungi dia duluan, dia cuma balas seadanya.

Arga kenapa ya? Dia gak sakit kok. Buktinya gue masih sering liat dia di kampus. Dia kayaknya gak lagi ada masalah juga. Buktinya gue sering liat dia ketawa karna becanda sama temen-temennya.

Apa karena gue pernah salah sama dia? Apa Arga emang lagi marah sama gue? Kenapa sekarang dia terkesan menjauh dari gue? Atau memang dia yang gak mau deket sama gue lagi?

Tuhan, kenapa baru sekarang gue merasa kehilangan ya?

---------------

Part 3, yeay!

gimana lanjutannya? suka gak suka yang penting gue suka ya~ XD tengok mulmed deh, huaaa Arga ganteng bangeettt :3 *meltingsendiri ceritanya juga playboy, kan wajar kalo ganteng :D

yang suka sama lanjutan ini tolong di vote yaa, komen juga boleh banget hehe makasih~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro