1. Melodi Pertama - Nada
[hanya dipublish di http://wattpad.com/user/just-anny, jika menemukan cerita ini di situs lain artinya itu merupakan PLAGIAT/PENYEBARAN TANPA IZIN]
RIMA
Cafe Aroma, 4 Oktober 2014
Dia bernama Nada. Gadis cantik, cerdas, dan luar biasa. Coba tanya siapa yang tak kenal Nada? Semua orang tahu. Termasuk satpam gerbang depan yang biasa nongkrong sambil minum kopi di sore hari. Termasuk ibu kantin yang selalu terbangun dari kantuk setiap Nada tiba walau hanya membeli air mineral dingin.
Dia bernama Nada. Gadis bersuara merdu yang pintar main alat musik dan juga olahraga. Coba tanya apa yang Nada tidak bisa? Kapten basket sampai menggeleng karena kemampuannya yang dapat melempar bola dari jarak sekian meter dengan indah. Pelatih les piano sampai berdecak kagum oleh kesempurnaan suara yang mengembara di udara akibat jemari lentiknya.
Siapa yang tidak mau punya hidup sempurna seperti Nada? Satu kampus mengidolakannya. Termasuk Jonathan yang jago karate selalu menjadi diam ditengah kecerewetannya ketika Nada lewat. Termasuk Faisal si Ketua BEM yang selalu tersenyum merona setiap kali Nada selesai berbicara dengannya.
"Selamat datang di cafe Aroma. Silakan." Terdengar suara ceria khas dari penjaga sekaligus anak pemilik dari cafe ini yang diketahui bernama Adel.
Gue melirik seseorang yang baru datang tersebut. Dia, Arga.
Siapa yang tak kenal Arga? Playboy kampus yang pintar berpuitis ria menyebar pesona. Playboy kampus yang menyatakan dirinya sudah kembali ke jalan yang benar setelah mengenal Nada.
Seluruh dunia tau. Hanya kepada Nada lah tatapan Arga tertuju. Hanya karena Nada lah Arga berubah. Dari seorang Arga yang cool dan tidak peduli bagaimanapun dia telah mematahkan hati banyak gadis, menjadi Arga manis yang selalu tersipu malu setiap kali melihat Nada tersenyum.
"Nah kan tebakan gue bener, pasti ada disini deh." Ucap Arga begitu tiba di meja nomor lima dimana Nada berada.
"Lo ngapain kesini, Ga?" Tanya Nada dengan wajah bingungnya yang nampak lucu dan imut.
Arga mengacak pelan puncak kepala Nada, membuat poni Nada berantakan. "Rambut tergerai bebas bahkan sedikit acak-acakan, baju cuma dress sederhana, wajah tanpa make up. Gimana bisa lo tampak begitu menarik sih, Nad?"
Nada mengembungkan pipinya, seolah menyodorhan bibir mungilnya yang berwarna merah muda alami. "Gombal," celetuk Nada.
Tadi gue bilang, seluruh dunia tau tentang bagaimana jatuh hatinya Arga kepada Nada. Tapi, kayaknya ada yang gue lupa. Ada seseorang yang bahkan gak sadar bagaimana lembutnya cara Arga menatap Nada. Ada seseorang yang bahkan gak sadar bagaimana alaminya cara Arga mengagumi Nada.
Dia adalah Nada sendiri.
Kalau ada yang bilang tidak ada seorang pun yang bisa menolak kelihaian Arga menggoda wanita, gue bakal jadi salah satu orang yang bisa membuktikan bahwa pernyataan itu salah. Ada bukti penyangkal kuat yang gue punya. Yaitu Nada.
Nada adalah tipe wanita penggoda yang bahkan tidak sadar sama sekali bahwa dirinya sedang menggoda. Nada terlalu polos. Gue tebak, sepertinya hidupnya sibuk dengan mengembangkan diri. Memperbanyak ilmu dan kemampuannya yang luar biasa itu. Sampai dia gak sadar kalau beribu cowok diluar sana mengantri cuma buat dapet perhatian dia.
Sampai dia gak sadar ada tatapan lembut Arga disampingnya.
Kasian Arga, cuma Nada yang bisa membuat rekor tidak pernah ditolak-nya itu gagal. Cuma Nada yang membuat seorang Arga pernah mengalami yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan.
Dan kita berpijak lalu
Dan kita melangkah untuk
Lebih jauh lagi, lebih jauh lagi
Suara hati kita bergema melantunkan nada-nada
Melagu tanpa berkata
Irama hati kita bernada, merayu tanpa bicara
Melagu tanpa berkata
Seperti syair tak beraksara
Seperti puisi tanpa rima
Seperti itu aku padamu
(Setapak Sriwedari - Maliq and D'Essentials)
Suara lantunan Maliq mengalun indah mewarnai cafe Aroma di hari Sabtu sore yang cerah ini. Ditemani kudapan waffle tabur oreo dan susu cokelat dingin di hadapan gue ini, gue masih saja memperhatikan Nada dan Arga.
Tuhan, gue mau seperti Nada. Sempurna, ciptaan yang sungguh luar biasa. Cantik, pintar, memiliki banyak kemampuan yang sungguh luar biasa.
Tuhan, gue mau jadi perempuan se-istimewa Nada. Dengan adanya seorang pria yang bisa sebegitu jatuh cinta itu hingga bisa berubah karena Nada. Merubah seorang playboy jadi seseorang yang tergila-gila itu susah lho. Jangan salah.
Tuhan, kabulkan permintaan Rima ya.
---------------
Halo, kali ini kita bertemu di tulisan gue yang kesepuluh, yeay! Gaya udah ada sepuluh aja, padahal tulisan gue itu biasanya cuma cerita simple yang beres dibaca sekali duduk hehe.
Kalo suka tolong kasih vote ya, mau komen juga boleh, makasih~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro