Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Medical Robin Hood - 4

Setelah rapat selesai, dokter Siwon memberikan waktu kepada rumah sakit untuk memikirkan tentang kerja sama yang ditawarkannya, lalu Dokter Eko memanggil Lisa secara pribadi ke dalam ruangannya.

"Lis, tolong pikirkan baik-baik tentang hal ini, ini kesempatan yang sangat bagus untuk kemajuan rumah sakit kita, dan kita tidak bisa melewatkannya begitu saja."

Lisa berpikir keras, siapa yang tidak mau kemajuan untuk tempat kerja tempat ia mengabdi selama kurang lebih tiga tahun ini, namun Lisa masih tidak terima dan tidak mau memanipulasi hasil tes darah Oh Sehun. Bagaimana rumah sakit mereka bisa maju jika data seperti ini saja dimanipulasi?

"Saya sangat setuju dan sangat ingin kemajuan di rumah sakit ini dokter Eko, tapi saya tidak ingin memanipulasi hasil tes darah dari Oh Sehun."

Senyuman di wajah dokter Eko mendadak hilang, raut frustasi nampak begitu jelas. "Tidak ada yang dirugikan dari insiden ini, hanya rumah sakit kita! Dan Royal Raffles sudah memberikan kompensasi yang lebih dari cukup untuk itu semua!"

Lisa termenung, dalam hatinya memberontak, ia tidak ingin Oh Sehun lepas dari apa yang seharusnya ia pertanggung jawabkan. Jiwa idealisnya berkobar, bahwa orang yang salah seharusnya dihukum dengan semestinya.

"Apa harus ada korban jiwa dulu baru keadilan hukum bisa ditegakkan? Lalu butuh berapa nyawa lagi yang harus melayang karena kecelakaan akibat kelalaian manusia yang berkendara dalam keadaan mabuk?"

Dokter Eko mengusap wajahnya dengan kedua tangan, kemudian menatap Lisa dengan penuh harap, Lisa adalah salah satu dokter yang paling ia andalkan, dedikasinya pada rumah sakit kecil miliknya selama ini sungguh luar biasa, oleh karenanya dokter Eko amat menghargai setiap suara yang Lisa berikan.

"Lisa, kamu pasti paham kondisi rumah sakit ini sedang tidak baik-baik saja, efeknya pun sudah kamu rasakan bukan? Uang lembur para dokter yang tertunda karena harus mengutamakan perbaikan alat sterilisasi, beberapa staff gizi dan perawat yang belum mendapatkan tunjangan uang makan."

Lisa terdiam dalam kebimbangan. Sungguh merutuk keadaan menyebalkan ini. Bertahan dengan idealismenya atau harus mengorbankannya karena insiden ini.

"Lisa... Tolong pikirkan baik-baik."

Lisa menghela napas panjang. "Saya akan tutup mulut dan melupakan kejadian ini..."

Wajah dokter Eko berubah cerah seketika.

"Tapi saya tidak akan memanipulasi hasil cek darah Oh Sehun, setidaknya ia harus membayar denda pada pihak kepolisian," putus Lisa bulat.


***

"Kamu kok baru pulang jam segini? Terus ntar malam jaga lagi?"

"Iya."

"Emang beneran nggak ada dokter lain yang bisa ganti kamu?"

"Enggak."

"Udah makan belum?"

"Nanti aja kalau mau berangkat. Sekarang mau tidur dulu, Bu."

Lisa sampai di rumah lewat dari tengah hari, ibunya terus berkicau mengenai keterlambatan jam pulangnya. Tenaga Lisa yang sudah terkuras habis tak dapat membalas lebih jauh, ia merindukan kasur empuknya dan ingin terlelap secepatnya.

Suara ribut-ribut di luar pintu membuat Lisa menyipitkan mata. Rasanya baru lima menit ia tertidur, tapi nyatanya saat ia melihat jam dinding waktu sudah berlalu empat jam sejak kepulangannya ke rumah. Sekarang waktunya untuk kembali bersiap kerja.

Saat Lisa membuka pintu kamar, ia dikejutkan dengan kehadiran kedua sepupunya yang sedang berdiri di depan pintu terlihat saling berdebat sembari memegang ponsel.

"Rose, Rosa, ada apa?"

"Kak, kakak masuk berita," ucap Rosa sembari menunjukkan layar ponselnya.

Lisa menggaruk kepalanya dan melihat layar ponsel itu secara seksama.

Oh Sehun terlibat kecelakaan, diduga karena mabuk. Hasil tes tak diungkap ke media, mengapa?

Lisa melihat potret dirinya semalam, saat diwawancara oleh para media yang meminta keterangan tentang kecelakaan Oh Sehun. Headline berita tersebut membuat Lisa terkejut bukan kepalang. Dari semua foto, mengapa foto ia yang digunakan di artikel tersebut?

"Trending loh Kak, dari siang," ungkap Rose yang membuat Lisa menutup pintu kamarnya dengan spontan, lalu berlari mengambil ponsel miliknya.

Dalam sejarah hidupnya, Lisa tidak pernah mendapatkan notifikasi sebanyak ini, bahkan di hari ulang tahunnya. Banyak sekali orang yang mengirimnya pesan, terutama di WhatsApp, rata-rata menanyakan tentang kebenaran kasus kecelakaan Oh Sehun.

Rasa kantuk yang sempat melingkup mendadak sirna sepenuhnya. Lisa mulai menggulirkan layar ponsel perlahan, mencoba mencerna situasi tentang berita yang beredar luas di luaran sana.

Maserati mobil mewah hadiah ulang tahun Oh Sehun hancur menabrak pohon!

Pewaris Royal Raffles terlibat kecelakaan tunggal, diduga dalam pengaruh alkohol.

Terlibat kecelakaan dan dicurigai dalam keadaan mabuk, dokter penanggung jawab pemeriksaan Oh Sehun adalah teman dekatnya?

Tanpa berpikir dua kali Lisa segera menekan tajuk berita terakhir, berita itu sepertinya sangat erat kaitannya dengan dirinya.

Pewaris utama pemilik jaringan Rumah Sakit terbesar di negeri ini, Oh Sehun terlibat dalam sebuah kecelakaan tunggal dini hari tadi. Sebelum kecelakaan berlangsung, Oh Sehun diketahui baru saja merayakan hari ulang tahun bersama dengan rekan-rekannya. 

Menurut warga sekitar, mobil mewah yang dikendarai oleh Oh Sehun berjalan dengan kecepatan sangat tinggi, dan kehilangan kendali saat memasuki tikungan. Mobil mewah yang dikendarainya berhenti setelah menabrak pembatas jalan dan pohon. Kondisi bagian depan mobil ringsek parah, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Saksi mata mengatakan Oh Sehun terlihat mabuk saat dievakuasi oleh tim medis Rumah Sakit Kencana Indah, yang tepat berada di depan lokasi kejadian. Menurut pengakuannya Oh Sehun tidak dapat berjalan dengan baik dan terus memberontak dan berteriak saat proses evakuasi berlangsung.

Dokter Lisa Pranpriya selaku dokter yang menangani Oh Sehun memberikan keterangan bahwa Oh Sehun masih menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut, tidak ada luka yang cukup serius yang diderita olehnya, hanya luka-luka yang berasal dari serpihan kaca mobil.

Pihak Rumah Sakit Kencana Indah tidak merilis hasil pemeriksaan Oh Sehun kepada publik, jadi kebenaran mengenai berita mabuknya Oh Sehun saat kejadian semalam masih simpang siur hingga saat ini.

Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa dokter Lisa Pranpriya dan Oh Sehun pernah menempuh pendidikan bersama di fakultas kedokteran di salah satu universitas ternama negeri. Keduanya sempat dikabarkan dekat saat mereka berada di bangku kuliah dulu. Kini publik berasumsi jika kedekatan keduanya menjadi salah satu faktor mengapa hasil tes darah Oh Sehun tidak dirilis ke media.

Lisa memijat pangkal hidungnya frustasi, bagaimana mungkin media mengaitkan masalah ini dengan fakta bahwa mereka pernah menempuh pendidikan bersama? 

Kepalanya mendadak berdenyut nyeri. Kini fotonya pasti telah tersebar ke seluruh negeri, publik pasti bertanya-tanya mengenai tidak dirilisnya hasil pemeriksaan tersebut dan omong kosong tentang kedekatannya dengan Oh Sehun.

"Kak Lisa?" Suara pintu kembali diketuk pelan. Lisa bergeming, masih mengumpulkan sisa-sisa kesadaran yang mendadak hilang saat membaca artikel yang lebih layak disebut cerita fiksi tersebut.

"Kak Lisa, Kak Taehyung dateng nih!"

"Suruh masuk!" balas Lisa pelan.

Taehyung masuk ke dalam kamar Lisa dan menemukan Lisa yang terlihat cukup berantakan tengah duduk di pinggir kasur.

"Aku belum mandi," ujar Lisa sambil menghirup aroma ketiaknya memastikan tidak ada bau tidak sedap yang menghinggap, terakhir ia mandi selepas dinas malamnya selesai sebelum menghadiri rapat bersama petinggi rumah sakit pagi tadi.

Taehyung mengambil kursi di meja belajar milik Lisa dan menaruhnya di hadapan Lisa, kemudian ia duduk di sana dan mengusap rambut Lisa dengan lembut. "Kamu tau aku nggak pernah mempermasalahkan hal itu."

"Kamu udah selesai praktik?" 

Taehyung menggeleng. "Aku nutup pendaftaran pasien satu jam lebih awal dari seharusnya karena aku mau nanya ke kamu."

"Pasti soal berita yang viral itu ya?"

Taehyung mengangguk. "Mau jelasin semuanya ke aku?"

Lisa terdiam, meski dulu Taehyung pernah menjadi bagian dalam rumah sakitnya, dokter Eko mewanti-wanti kepada Lisa bahwa tidak boleh ada yang tahu mengenai hal ini.

"Beritanya bener, Oh Sehun kecelakaan di depan rumah sakit kita dan aku yang periksa," jawab Lisa tak sepenuhnya jujur.

"Kenapa hasil pemeriksaannya nggak dirilis?"

"Itu kebijakan Rumah Sakit,"

"Padahal kalau memang nggak dalam keadaan mabuk, merilis hasil pemeriksaan ke media itu sama kayak membersihkan nama baik." Taehyung mengangkat bahu.

Lisa ikut mengangkat bahu dan mereka berdua tertawa bersama. Taehyung merentangkan kedua tangannya dan Lisa memeluknya dengan erat.

"Aku baru bangun tidur dan lihat berita ini, jadi aku belum kabarin apa-apa ke kamu."

"Iya, Bibi Jingga cerita kalau kamu baru pulang siang, padahal shift malam."

"Mau makan malem bareng sebelum aku jaga?" tawar Lisa.

Taehyung mengangguk. "Pastinya, sekalian aku anter ke Rumah Sakit nanti."





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro