Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Untold Story (2)

Gakushū ikut dengan Akatsuki ke kelas 3-E. Saat sampai disana, Gakushū malah langsung diserang anak perempuan. Terutama Kayano yang merupakan sahabat Akatsuki, Kataoka yang terkuat diantara perempuan, dan Okano yang terlincah diantara perempuan.

Gakushū menghindari mereka semua dan mencoba tidak menjatuhkan tasnya karena ada laptop.

"He-hei.. apa-apaan kalian ini?" Gakushū terus menghindar.

"Apanya yang apa-apaan? Kau membuat Yuki sedih, aho!!" Kayano masih terus menyerangnya.

"Yukimura-san, kau salah paham tahu!!" Gakushū melompat melewati Kayano.

"Jangan sok akrab memanggilku dengan nama asliku!!" Kayano malah mengejarnya.

Gakushū ingin meletakkan tasnya di pinggir, tapi Kataoka langsung menghajarnya. Gakushū berhasil menghindarinya dan hampir saja menjatuhkan tasnya.

"Oi, bisakah kalian membiarkanku menjelaskan??" Gakushū tak habis pikir mereka akan langsung menyerangnya.

Okano yang ada di dekat Gakushū langsung menjatuhkannya, mungkin nasib baik tidak berpihak pada Gakushū karena dia terjatuh dan tasnya terbanting.

"LAPTOPKU!!!" Gakushū langsung memeriksa laptopnya dan benar-benar buruk, laptopnya tidak bisa dihidupkan.

"AAGHHH!! BISAKAH KALIAN MENDENGARKAN PENJELASANKU?? YUKI INI SALAHMU!!" Gakushū menunjuk Akatsuki.

"HAH?! KENAPA SALAHKU??" Akatsuki tak terima disalahkan.

"KALAU KAU TIDAK MENCERITAKANNYA PADA YUKIMURA-SAN, INI TIDAK AKAN TERJADI!!"

"SALAHMU KARENA MEMBUATKU CEMBURU!! LAGIPULA ITU HANYA LAPTOP, KAU BISA MEMBELINYA LAGI!!"

"AKU TAHU!! TAPI DATA SENIOR YANG AKAN LULUS NANTI BELUM ADA KU COPY DARI LAPTOPKU!!" Gakushū mengacak rambutnya.

"APA?!" Akatsuki terpaku.

"Habislah kita..." Gakushū dan Akatsuki pundung.

"E-eh?? Memangnya kenapa kalau belum disalin?" Kayano nampak agak menyesal.

"Kepala sekolah meminta kami menyusun data siswa yang akan lulus dan diurutkan sesuai jumlah nilai ujian mereka," Gakushū masih pundung.

"Dan itu sudah kami kerjakan selama sebulan ini," Akatsuki juga masih pundung.

"Padahal tinggal menyusun nilai UTS dan nilai semester 2 nanti..." Gakushū semakin pundung.

"Dan semua harus dimulai dari awal lagi..." Akatsuki juga masih pundung.

"Parahnya lagi, ayahku itu terlalu menuntut..."

"Dia meminta kami menunjukkan hasil penjumlahan nilai semua siswa besok pagi saat rapat OSIS..." Akatsuki menatap sedih laptop Gakushū.

"Uughh, rasanya besok aku tidak datang saja..." Gakushū mengacak rambutnya.

"Ja-jangan begitu... Kau kan Ketua OSIS.." Akatsuki menatapnya memelas.

"Kau kan wakilku..." Gakushū membalas perkataannya.

"YUKIMURA-SAN/ AKARI-CHAN.. INI SALAHMU!!" teriak Gakushū dan Akatsuki bersamaan.

"Ya ampun, jadi Ketua OSIS Kunugigaoka ternyata gawat juga ya..." ujar Maehara yang melihat Gakushū, Akatsuki dan Kayano adu mulut.

"Hehehe, adu mulut aja terus... Aku tak suka kalian berdamai..." Karma malah tersenyum evil.

Seketika Gakushū dan Akatsuki berhenti berdebat dengan Kayano dan memukul kepala Karma bersamaan.

"Kalian ini memang tidak sayang adik!!" Karma memegang kepalanya yang sakit karena dipukul dua orang bersamaan.

"Kalau adiknya sepertimu memang tidak pantas disayang..." jawab Gakushū.

"Oh, iya.. Horibe Itona, benar?" Gakushū menghampiri Itona.

"Ya, kenapa? Mau memintaku memperbaiki laptopmu?" tanya Itona dingin.

"Itona-kun~~~ Tolong ya...." Akatsuki langsung memberikan laptop itu pada Itona.

Itona yang dihadiahi senyuman Akatsuki langsung merona tipis, tentu saja siapa yang tidak merona disenyumi oleh seorang aktris cantik berbakat?

"Oke... Tapi itu artinya aku tidak latihan hari ini kan? Aku akan mengerjakan di pinggir sana... Kalau ada perlu panggil saja, kalau tidak penting jangan menggangguku memperbaiki ini," Itona menunjuk pinggir lapangan di dekat tangga menuju kelas 3-E, ia pun meninggalkan mereka untuk mengerjakan laptop itu.

"Uughh... Semoga saja bisa diperbaiki..." Akatsuki menatap Itona yang berjalan ke tangga.

"Seharusnya tadi langsung kusalin saja..." Gakushū masih pundung.

"Yap.. cukup bersabar saja Ketua. Apa pun yang terjadi, pastinya itu salahmu..." Akatsuki melipat tangannya di belakang kepalanya.

"Kau ini memang wakil yang kejam... Bukannya membantu malah memojokkan.." Gakushū tak habis pikir dengan gadisnya itu.

"Mou... Itukan memang salahmu... Cepat ganti bajumu dan latihan..." Akatsuki melangkah ke gedung kelas 3-E untuk mengganti bajunya.

Gakushū hanya menurut dan pergi ke ruang ganti gedung kelas 3-E.

"Apa yang terjadi?? Bukannya mereka hampir membatalkan pertunangan ya?" Nagisa menatap Karma.

"Entahlah... Kau tahu sendiri Gakushū itu orangnya aneh dan punya cara berpikir tersendiri.." Karma malah acuh dengan hubungan kakaknya.

Hari ini Karasuma datang dengan Irina dengan wajah yang agak kusut, sepertinya ada hal berat yang mereka alami.

"Oh, Asano-kun ikut berlatih hari ini?" Irina terkejut melihat Gakushū sedang one on one dengan Karma.

Anak-anak kelas 3-E sepertinya sudah kelelahan, mereka duduk dan hanya melihati Karma dan Gakushū.

"Kalian tidak berlatih?" tanya Karasuma pada Isogai.

"Oh, Karasuma-sensei, kami sudah lelah. Tapi mereka berdua malah belum selesai sedari tadi... Kami tadi one on one," Isogai tersenyum canggung.

"Hee... One on one ya.. jadi siapa yang menjadi lawan Akatsuki-san?" Irina nampak semangat.

"Oh, itu..." Isogai menatap ke arah Terasaka yang sudah terbaring lelah.

"Mereka sudah berapa lama bertahan begitu?" Irina mengalihkan topik.

"Mm, sejak Asano-kun selesai mengganti bajunya. Kira-kira sudah hampir sejam..." Isogai berusaha menerka.

"Mereka tidak akan selesai..." kata Akatsuki sambil membawa laptop yang sudah selesai diperbaiki Itona.

"Shuu, Karma, sudah.. kalian terlalu lama..." teriak Akatsuki.

Mereka berdua berhenti dan mendecih bersamaan.

"Kenapa kau mengentikanku Yuki?" tanya mereka bersamaan.

"Kalian bertaruh?" tebak Akatsuki.

"Si Setan Merah itu yang duluan," Gakushū menghampiri Akatsuki.

"Hah?? Kau yang duluan Manusia Lipan!!" Karma tak mau disalahkan.

Anak kelas 3-E tertawa canggung melihat mereka berdua kembali seperti SMP dulu.

"Ya ampun... Tak bisakah kalian seperti kakak beradik?" goda Akatsuki.

"Tentu tidak, Wanita Iblis!!" ujar mereka bersamaan.

"He~~ apa yang baru kalian katakan?~~" Akatsuki mengeluarkan aura membunuhnya.

"Sepertinya akan ada pemakaman besok..." ujar Nakamura.

Mereka semua tertawa dan langsung mengalihkan topik agar tidak ada acara pembantaian disana.













To be Continued

04 Mei 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro