Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Sense Berpakaian

Anak-anak kelas 3-E sudah berangsur-angsur berbaikan dengan Gakushū, malam harinya Akatsuki pulang ke penginapan setelah dua hari tak ada kabar. Dia langsung ke ruang berkumpul dan melihat Nagisa sedang dikerjai oleh Karma dan Nakamura.

"Tadaima...." Akatsuki duduk di samping Gakushū dan langsung bersandar di bahunya.

"Hmm, okaeri, kemana saja dua hari tak ada kabar?" ini bukan Gakushū yang bicara, tapi adik manis dari Akatsuki.

"Kami dikurung oleh ayahmu, terlebih aku harus menjawab semua rumor yang beredar."

"Ayahku itu ayahmu juga tahu!!" Karma melempar susu kotak yang baru dibelinya tadi tentunya rasa strawberry.

"Karma.. ini.." Akatsuki menyodorkan undangan. "Ini juga untukmu Karasuma-dono. Isogai-kun, kalian juga dapat...." Akatsuki juga menyodorkan undangan pada Karasuma dan Isogai.

"Undangan pernikahan? Bukan kau kan?" Irina melihat undangan itu.

"Yang benar saja Irina-dono, aku masih mau menikmati masa mudaku...." Akatsuki melempar kotak susunya ke tempat sampah yang ada di ujung ruangan.

"Manatahu kau mau nikah muda?" Irina semakin menjahili gadis itu.

"Terserah, aku sedang malas debat, sudah terlalu banyak perdebatan dua hari ini..." Akatsuki malah tiduran dengan paha Gakushū sebagai bantalnya. Gakushuu hanya mengelus kepalanya lembut.

"Kenapa kami juga diundang?" Isogai mewakili teman-temannya.

"Itu karna kalian Ansatsu Kyoushitsu, yang menikah itu anak dari atasan Karasuma-dono yang memegang tanggung jawab atas misi Koro-sensei. Undangan Karma terpisah karna itu undangan untuk keluarga kami, kau juga dapat Shuu.." Akatsuki memberikan undangan pada Gakushū.

"Hmm, untuk keluarga Asano... apa aku harus mengabari ayahku?"

"Aku sudah menghubunginya, katanya kebetulan dia sedang menuju Kyoto. Ne, Irina-dono, daripada Anda katakan aku menikah muda... Anda sendiri kapan menikah? Jangan lama-lama, Karasuma-dono itu banyak yang mau lho~~" Akatsuki masih mempertahankan posisi tidurannya.

"Iya juga Karasuma.... kapan kita menikah?" Irina langsung memeluk lengan Karasuma.

"Daripada itu, Akabane-san... bagaimana taruhanmu dengan Irina?" Karasuma melepaskan pelukan Irina, menjaga sikapnya di depan anak di bawah umur.

Akatsuki membulatkan matanya dan tiba-tiba duduk, beruntung Gakushū memiliki refleks yang baik sehingga kepala mereka tidak terantuk.

"Oh, kupikir tidak jadi..." Akatsuki melangkah ke kamar, berniat kabur.

"Jangan kabur, A-ka-ba-ne A-ka-tsu-ki~~" Irina menarik jubah militer yang Akatsuki kenakan.

Akatsuki terjatuh ke belakang, "Akhh, ittai yo, Irina-dono!!"

"Salahmu... aku tidak menduga anak sulung keluarga Akabane suka menghindari taruhannya~~" Irina menyeringai puas.

"Itu bukan taruhan tahu!!" Akatsuki refleks langsung berdiri karna disebut begitu.

"Hee... kau sendiri yang mengatakan padaku, kalau aku dan Karasuma bertunangan sebelum kau berpacaran, aku berhak memberikan satu perintah padamu, begitu juga sebaliknya~~"

"Aaaghhh, aku hanya memotivasi kalian tahu!!" Akatsuki mengacak rambutnya frustasi.

"Taruhan tetap taruhan!!" Irina tetap bersikeras.

Semua yang ada disana hanya sweatdrop melihat kelakuan kedua honeytrap pemerintah itu.

"Ayolah, kau jangan membuat malu nama baikmu.... Kapten, Wakil Ketua OSIS SMA Kunugigaoka, honeytrap terbaik kedua pemerintah, anak sulung keluarga Akabane, Serigala Merah..."

"Agghh, Anda tidak perlu menyebutkan semua posisi dan julukanku. Baik apa maumu?" 

Irina menyeringai puas, "Hee, kau ini sangat mudah diprovokasi ya... aku hanya meminta kau memakai pakaian yang aku, Kayano, Kurahashi dan Yada siapkan."

"APA?! Kalau itu perbuatan Akari aku tidak mau!" Akatsuki berbalik, berniat kabur lagi.

"Hee, kau takut ya... Yu~ki~" Kayano ikut memprovokasi.

"Agh, aku tidak takut! Aku hanya tidak ingin kau melakukan hal aneh, terutama di depan Karma dan Shuu!" Akatsuki kembali menatap mereka.

"Itu sama saja takut kan..?" Yada melanjutkan memprovokasinya.

"Ugh, baiklah. Aku mau bersih-bersih dulu. Karma, selamat kau punya banyak pengikut..." Akatsuki membanting pintu kamarnya dan itu bisa terdengar oleh mereka.

"Tak ku sangka kalian bisa memprovokasinya sampai begitu, tapi siap-siap saja dengan pembalasannya, itu akan jadi dua kali lebih parah dari yang akan kalian lakukan..." Karma tersenyum devil.

Tentu saja Irina, Kayano, Kurahashi dan Yada langsung menunggu di dalam kamar Akatsuki. Akatsuki yang keluar dari kamar mandi terkejut dengan keberadaan mereka.

"Apa?" Akatsuki langsung to the point.

"Pakai pakaian yang telah kami siapkan ini~~ Lalu keluar dan tunjukkan pada kami~~" Kayano menunjuk pakaian yang ada di atas tempat tidur.

"Hmm, sekarang keluar!" Akatsuki mengusir mereka.

Lima menit kemudian, Akatsuki keluar dengan pakaian maid, "Kalian benar-benar ingin kubunuh ya?"

"Cocok sih, dia bahkan bisa menata rambutnya sedemikian rupa..." Irina menjepit dagunya dengan ibu jari dan telunjuknya.

"Aku iri..." tentu saja Kayano terfokus pada dada milik Akatsuki, meratapi dirinya yang datar.

Beberapa anak laki-laki tercengang, terutama Okajima yang sudah mimisan.

"Kami kan tidak menyuruhmu memakai pakaian yang aneh, atau kau mau ku pakaian lingerie?" sisi nakal Irina keluar.

"TIDAK!! JANGAN PAKAIKAN AKU PAKAIAN TERKUTUK ITU!!" Akatsuki langsung menolaknya.

"Hee, padahal akan bagus kalau kau yang pakai lho~~" Irina kembali menggodanya.

Wajah Akatsuki langsung memerah mengingat Gakushū ada disitu.

"Apa kau memikirkan hal itu dengan pacarmu?" Irina kembali menggodanya.

"Urusai!!"

"Entah karna sudah terbiasa atau apa.... DIA COCOK MENGGUNAKAN BAJU APA SAJA!!" Irina berteriak frustasi.

"Tentu saja, karna aku ini cantik~~" Akatsuki mengibaskan rambutnya.

'Like sister like brother,' batin mereka semua.

"Jadi... apa tujuan kalian sebenarnya?"--Akatsuki

"Mencoba membuatmu memakai pakaian selain yang biasa kau gunakan...." Irina masih pundung, meratapi nasibnya yang tidak berhasil mengerjai Akatsuki.

"Oh... sense berpakaianku memang seputar gothic dan victorian, tapi tentu saja aku bisa cocok memakai pakaian apa saja. Lagipula, aku nyaman dengan sense berpakaianku, tapi terkadang aku juga menyesuaikan pakaianku, misalnya saat acara keluarga atau acara formal. Kalian ini terlalu berusaha...." Akatsuki melepas aksesorisnya.

"Kami hanya aneh dengan cara berpakaianmu!!" seru anak perempuan dan Irina serentak.

"Oh... lagipula jika keseharian sih aku tidak berpakaian seperti itu... Itu hanya karna aku bertemu dengan bawahanku atau karna aku sedang tidak mood dalam berpakaian...."

'Sudah kami duga!!' batin para perempuan.

"Tapi cukup bagus juga, kami punya blackmails, iya kan... Gakushū~~" Karma ternyata memotret Akatsuki, dia menunjukkan foto-foto Akatsuki.

"Yap..." Gakushū ternyata juga memotret Akatsuki.

"Karma! Shuu! Hapus itu!!" Akatsuki mencoba meraih hp mereka.

"Kau seharusnya banyak minum susu daripada makan puding, Yuki..." Karma malah menekan kepala Akatsuki, membuat gadis itu tak bisa menyentuhnya.

'Asano dan Karma sangat tidak bagus ketika berdamai!!' batin mereka semua.






























To be Continued

20 April 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro