Pulang ke Rumah
Saat ini Goeiketsu menjenguk Akatsuki, mereka tidak percaya kalau tunangan Gakushu yang merupakan kakak kembar Karma adalah Chimamire Yuki, aktris dan penyanyi muda yang vakum bersama Haruna Mase a.k.a Kayano Kaede a.k.a Yukimura Akari.
"Jadi, Sakakibara-kun, aku berencana untuk comeback dan aku ingin membuat lagu, sudah lama kubuat sih, tapi aku ingin pendapatmu sebagai pujangga muda..." Akatsuki memberikan HP-nya yang menunjukkan lirik lagu.
"Oh bunga Lily yang bersinar di musim panas, menjadi penyejuk saat panas menyengat... Aku merasa tersanjung Lily sepertimu meminta pendapatku... Aku akan lebih tersanjung jika Lily sepertimu mau menjadi pendampingku..." rayu Sakakibara sambil memegangi rambut merah Akatsuki.
"Boleh saja... Jika kau bisa mengalahkan Shuu dan Karma sekaligus, baik dalam akademis maupun beladiri. Seleraku ini tinggi lho~~" Akatsuki memainkan nada bicaranya, tapi hal itu membuat Sakakibara terdiam, mana mungkin dia bisa mengalahkan dua manusia jadi-jadian itu.
Sakakibara berdeham dan membaca lirik yang ditulis Akatsuki. "Menurutku sudah bagus, tentang Asano-kun ya?"
"He~~ tentu saja, memangnya tentangmu?" sindir Akatsuki.
"Kau ini sama saja dengan kembaranmu," ujar Koyama sang ahli kimia.
"Tentu saja~~ kami kan kembar~~" jahil Akatsuki. "Kemungkinan semuanya selesai bulan April atau Mei, kalian datanglah, nanti akan kuberi tiket—"
"Kami pasti datang dengan sendirinya Lily yang indah~~ Mana mungkin kami akan melewatkan penampilan Lily yang indah sepertimu~~" lagi-lagi Sakakibara memotong ucapannya.
"Kalian ini salah satu fans-ku ya?" Akatsuki jadi sweatdrop mendengar Sakakibara.
"Tentu saja... Bukan hanya cantik, Anda juga sangat fasih dalam pelafalan Inggris, Anda juga aktris yang berbakat. Hanya lelaki abnormal yang tidak tahu Anda," ujar Seo Tomoya, si bule nyasar.
Mendengar Seo membuat Akatsuki menoleh pada Gakushu, 'Tapi dia tidak tahu tuh tentangku,' batin Akatsuki.
"Mungkin terkecuali untuk Asano-kun, dia itu sangat serius dalam belajar, jadi tidak terlalu mengikuti trending topic," ujar Araki Teppei.
"Aku jadi iri pada Asano-kun, dia sama sekali tidak mengetahuimu tapi tiba-tiba jadi tunanganmu," ujar Seo.
Hari terakhir di rumah sakit itu dihabiskan dengan mengobrol bersama Goeiketsu, mereka sangat berbeda dengan saat SMP dulu, terlihat lebih 'hidup' dan 'sehat'.
Akatsuki diantar Gakushu ke rumah Akababe, tentu saja dengan mobil pribadi ayahnya. Lalu Gakushu pulang ke rumahnya.
Besoknya anak kelas 3-E datang ke rumahnya untuk menjenguk, Kayano langsung memeluknya dan menangis karena kebodohan Akatsuki.
"Jadi, Haruna Mase... Aku berencana untuk comeback, kau kapan?" tanya Akatsuki.
"Jangan memanggilku dengan nama panggungku..." Kayano menampilkan wajah datarnya. "Mungkin nanti saja... Ku pikir-pikir dulu..."
Mereka saling bercanda ria dan dengan gosip terbaru Isogai dan Kataoka yang berpacaran. Kisah Kayano dan Nagisa sebagai pasangan pertama di kelas itu juga jadi diungkit-ungkit, jangan lupakan tentang Karasuma dan Irina dengan kisah epic mereka.
Mereka sudah sering mendengar kisah Irina sebagai pembunuh bayaran, kali ini mereka mendengar cerita Akatsuki yang menjadi pembunuh pemerintah. Dia memang honeytrap, tapi ajaibnya first kiss dan keperawanannya selalu terjaga saat misi.
"Tapi tetap saja... Akabane-san sangat kikuk saat digoda Asano-kun, sama seperti Irina-sensei dulu..." ujar Maehara.
Mereka semua setuju dan menertawakan sikap kedua honeytrap itu. Wajah Akatsuki dan Irina jadi merah, menahan malu dan marah mereka.
"Mou... Hentikan kalian membuatku malu..." Akatsuki menutupi wajahnya.
Tanpa diketahui Akatsuki, Gakushu sudah ada di ruang tamu itu dan duduk di sampingnya, Gakushu lalu berbisik padanya, "untuk apa kau malu, hmm?"
"Kyaaaa!! Setaaaannn!!" Akatsuki melempar bantal kursi tamunya tapi berhasil ditangkis Gakushu.
"Enak saja! Yang setan itu adikmu tahu!" tukas Gakushu.
"Hei... Hargai yang jomblo dong!!" protes Okajima.
Mereka semua tertawa mendengar protesan Okajima. Seketika Akatsuki mengingat sesuatu.
"Oh iya... Kalian percaya kalau koma itu berada diantara kehidupan dan kematian?" tanya Akatsuki.
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu?" tanya Karma.
"Aku bertemu dengan mereka saat aku koma. Shin-sensei ah maksudku Korosensei menitipkan pesan untuk kalian," Akatsuki menjeda kalimatnya.
"Kepada semua anak kelas 3-E, Sensei bangga pada kalian yang sudah bisa mandiri dan memutuskan sesuatu dengan bijak tanpa mengikuti rasa dendam kalian. Sensei yakin kalian bisa menjadi apa yang kalian cita-citakan. Karma-kun, Sensei tahu jiwa kepemimpinan memang ada padamu, hanya saja kau terlalu malas menunjukkannya. Nagisa-kun, Sensei lihat kau memotong rambutmu, kemampuan mengajarmu juga meningkat, Sensei yakin kau bisa menjadi guru yang sangat disenangi muridmu," Akatsuki menirukan suara Korosensei, mereka semua terdiam mendengar Akatsuki yang hampir menyamai suara dan gaya bicara Korosensei, rasa sedih dan rindu menghinggapi mereka.
"Isogai-kun, seperti biasa kau bisa memimpin teman-temanmu sebagai ketua mereka. Kataoka-san, kau beruntung memiliki Isogai-kun, walaupun dia tidak kaya tapi percayalah dia bisa membuatmu bahagia. Okuda-san, Sensei lihat kau bisa menaklukkan Karma-kun, jika Karma-kun berbuat jahat padamu katakan saja pada Yuki-chan, dia bisa membuat Karma bahkan tidak akan bisa berjalan lagi," Akatsuki terkekeh sejenak.
"Kayano-san, kakakmu baik-baik saja disini. Sensei ingin menanyakan beberapa hal padamu... Apa kau tak masalah jika Sensei bersamanya disini?" Akatsuki menjedanya, seakan-akan dia adalah Korosensei yang bertanya pada Kayano. Kayano mengangguk setuju.
"Apa kau yakin dengan hubunganmu dengan Nagisa-kun?" tanya Akatsuki lagi, masih menirukan suara dan gaya Korosensei, Kayano kembali mengangguk.
"Nah, Sensei ingin bertanya pada kalian semua... Setelah tahu masa lalu Karma-kun dan kakaknya apa kalian tetap mau berteman dengan Karma-kun," tanyanya lagi. Semua anak kelas 3-E mengangguk. "Apa kalian masih mendendam pada keluarga Asano?" mereka menggeleng pelan, mereka seakan merasa Korosensei yang berbicara pada mereka.
"Yokatta... Sensei sudah tahu jawaban kalian, kalian memang anak-anak yang baik. Irina-sensei, Karasuma-sensei, selamat atas pertunangan kalian, sayang sekali aku tidak bisa menemui kalian secara langsung. Kalian mengundurkan pernikahan kalian karena Yuki-chan koma kan? Setelah dia bangun, cepatlah menikah... Aku ingin melihat kalian menikah..." ujar Akatsuki yang terkekeh lagi.
"Terakhir untuk Asano-kun, Sensei memang tidak pernah bertemu denganmu secara langsung, tapi Sensei sering melihatmu dari kejauhan. Kau memang pemimpin yang kuat, tapi Sensei rasa kau sudah belajar banyak dari kekalahan yang kau terima saat kelas 3 dulu 'kan? Setiap pemimpin memang punya ciri tersendiri dalam kepemimpinannya, tapi seorang pemimpin tidak akan bisa memimpin sendirian, perlu setidaknya satu orang yang ada di sampingmu dan Sensei rasa Yuki-chan mengerti hal itu karena itulah dia menjadi Wakil Ketua OSIS. Yuki-chan adalah gadis yang unik, jadi harap bersabar dengan tingkahnya yang sesekali mirip dengan Karma-kun, mau bagaimana pun mereka ini kembar. Berhati-hatilah saat dia marah, dia bisa saja meremukkan tulangmu jika kau tidak waspada. Sensei yakin kau bisa menjadi orang yang lebih hebat dari ayahmu, titipkan salamku pada ayahmu, dia rival yang sangat berharga bagiku.." Akatsuki menghela napasnya, sesak di dadanya saat menirukan suara guru tercinta.
"Akabane-san/Akatsuki-san/Yuki-chan, HIDOI!!" teriak anak kelas 3-E dan pasangan Karasuma bersamaan.
"Ehh??" Akatsuki menunjukkan watadosnya.
"Aku tahu kau ini bisa mengubah suaramu, tapi jangan begitu juga!!" bentak Kayano.
"Hehe, gomen Akari-chan.... Aku hanya ingin saja~~" jahilnya.
Mereka menunjukkan ekspresi seputar rindu dan sedih, tapi Akatsuki dan Karma langsung menghibur mereka dengan candaan, memang berhasil tapi terakhirnya Karma memprovokasi mereka dan berakhir dengan dia terlempar beberapa meter.
To be Continued
23 Mei 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro