Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Pisah?

Gakushu pulang lebih awal dan tidak mendapati Akatsuki di ruangan manapun, dia mandi lalu duduk di sofa sambil memainkan tabloidnya.

Akatsuki pulang sekitar jam sebelas, dia bahkan mempersilahkan Subaru masuk, tapi mereka berdua berhenti saat melihat Gakushu ada di sofa.

"Oh, kau sudah pulang?" Akatsuki nampak acuh. "Subaru, duduk saja, akan kuambilkan minum.." Akatsuki tersenyum manis padanya.

Subaru duduk di depan Gakushu, mereka berdua sama-sama diam. Akatsuki kembali dengan membawa puding dan sirup.

"Jadi begini kelakuanmu? Aku lama pulang dan kau enak-enakan pergi dengan lelaki lain..." Gakushu menyindir mereka.

"Hmm? Memangnya salah ya? Lagipula selama ini kau tidak pernah peduli dengan yang kulakukan," Akatsuki acuh dan memakan pudingnya.

"Tentu saja salah! Suamimu itu aku atau dia!" Gakushu membentaknya.

"Lalu kau sendiri?! Istrimu itu aku atau sekretarismu?! Setiap akhir pekan kau selalu saja alasan kerja!! Tapi apa?! Setelah rapat atau bertemu rekan bisnis kau malah jalan-jalan dengan sekretarismu sampai malam!! Kau pikir aku tidak tahu yang selama ini kau lakukan?! Jika kau memang sengaja menarik perhatiannya karena dia suruhan orang lain, oke aku akan terima!! Setidaknya berikan alasan yang tepat atas sikapmu!! Atau kau memang sudah tidak mencintaiku lagi?! Katakan saja, Asano-kun!! Itu lebih baik daripada aku terikat denganmu begini terus!! Aku juga mau bahagia!!" Akatsuki membentaknya dengan membendung air matanya.

"Pisah? Memangnya kau punya apa sampai ingin pisah dariku? Rumah ini milikku, perusahaan juga milikku, kau juga menjadi guru karena sekolah itu milik ayahku. Kalau mau pisah, baiklah, tapi jangan minta apa pun dariku," Gakushu kembali ke kamar.

"Subaru, bisakah kau tunggu disini sebentar? Aku akan mengambil semua bajuku," ujar Akatsuki sendu.

"Baiklah..." Subaru mengerti perasaan sahabatnya itu.

Akatsuki masuk ke kamar dan langsung mengemasi baju-bajunya.

"Kau serius mau pisah kan?" Gakushu memastikan.

"Iya, tenang saja aku tidak akan mengganggu uang dan ketenanganmu, baju yang kubawa juga yang kubeli dengan uangku sendiri, selebihnya terserahmu mau kau apakan, aku tidak butuh harta darimu," Akatsuki memasukkan semua baju yang dibelinya sendiri ke koper yang juga dibelinya sendiri.

Setelah selesai, Akatsuki menuju meja riasnya, lagi-lagi dia meninggalkan semua perhiasan yang dibelikan Gakushu lalu dia berjalan ke pintu.

Akatsuki berhenti di depan pintu, "oh iya, hampir lupa, cincin ini juga kau berikan. Ini ku kembalikan," Akatsuki melempar cincin pernikahannya tepat ke depan Gakushu.

"Urus saja perceraian secepatnya, aku akan menunggu pengacaramu meminta tanda tanganku," ujar Akatsuki sebelum pergi dari hadapan Gakushu.

Akatsuki memutuskan untuk tinggal bersama Subaru, jika dia kembali ke kediaman Akabane pastinya ayahnya memaksa mereka untuk tidak bercerai.

Akatsuki juga memberikan surat pengunduran diri dari Kunugigaoka dan sudah diterima oleh Gakuhou. Mulai musim semi ini, tepatnya dua minggu kehamilannya, dia benar-benar memutuskan hubungan dengan keluarga Asano, dia hanya tinggal menunggu surat cerai yang akan ditandatanganinya.

Subaru menawarkan Akatsuki untuk menjadi pasangannya di film barunya, tentu saja Akatsuki langsung terima, sebelum perutnya menggembung.

Film baru Subaru dan Akatsuki akan bertema action fiction dengan sedikit bumbu romance. Sama seperti film Akatsuki yang biasanya, banyak kru film yang mengatakan mereka sangat cocok. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menyelesaikan film itu berkat kemahiran para Aktor dan Aktris serta para kru film. Akatsuki mengisi OST untuk lagu itu, tentu saja tidak semua lagu, hanya ending dan lagu romance saat scene Subaru dan dirinya.

Dua bulan kemudian, film itu ditayangkan di bioskop. Gakushu dan pacarnya(?) pergi ke bioskop karena gadis itu melihat ada film baru, Gakushu ikut saja dan menyadari kalau film itu adalah film calon mantan istrinya.

"Annyeong hasseo... Konbanwa minnasan... Di film kali ini kami bekerja sama dengan pihak Korea, kami mengadaptasi manhwa dengan judul yang sama yaitu Elsword. Silahkan nikmati film karya kami semua..." Akatsuki menjadi MC kali itu, malam itu bukan hanya sekedar launching film tetapi juga meet and great pemeran Elsword di bioskop terbesar di Tokyo, bioskop tempat Gakushu dan sekretarisnya akan nonton.

Di film itu, Akatsuki menggunakan baju yang sama dengan bajunya dulu saat menghadapi Hakuei, entah dia sengaja atau tidak untuk menarik ingatan Gakushu.

Scene pertemuan pertama Subaru sebagai Add sang Diabolic Esper dan Akatsuki sebagai Elesis sang Crimson Avenger. Ditambah dengan OST lagu yang memang langsung dinyanyikan oleh Akatsuki, menambah kesan romantis di pertemuan kedua tokoh tersebut.

Banyak penonton yang merasa terpukau dengan kedekatan kedua tokoh tersebut, bahkan di scene selanjutnya banyak adegan mereka bekerjasama tapi jika diperhatikan lebih dekat mereka seperti bermesraan.


Sampai film selesai, Gakushu dipenuhi dengan amarah. Akatsuki, Subaru dan pemain lainnya muncul lagi setelah lampu dihidupkan.

"Nah, itu adalah film baru kami... Kami sangat senang karena penonton sekalian telah menonton sampai habis... Atas kesediaan para penonton kami ucapkan terimakasih," Akatsuki dan para pemain menunduk 45 derajat.

Tanya jawab singkat dilakukan dan pertanyaan-pertanyaan terakhir benar-benar menusuk batin Gakushu.

"Chimamire-san, apakah Anda menjalani diet? Walau sudah bertahun-tahun vakum tapi tubuh Anda tetap terjaga," ujar salah satu penonton.

"Saya tidak diet, suami saya tidak ingin saya diet, saya hanya sering berolahraga dan seperti yang Anda lihat di film, saya tidak memakai pemeran pengganti, artinya saya memang pandai beladiri dan berpedang. Cukup makan makanan yang bergizi dan rajin olahraga akan menjaga bentuk tubuh, mungkin Anda bisa mencoba beberapa varian olahraga untuk membentuk tubuh Anda," Akatsuki tersenyum lembut.

"Chimamire-san, walau tubuh Anda terjaga tapi jika dilihat secara seksama... Saat ini perut Anda sedikit membesar, Anda juga menikah dua tahun lalu, jadi apa Anda sedang hamil?" tanya salah satu penonton.

"Ya benar, usianya juga sudah dua bulan lebih dua minggu, penglihatan Anda cukup tajam ternyata," Akatsuki tertawa manis di akhir kalimatnya.

"Jadi, apa suami Anda tidak marah Anda dan pemeran laki-laki bersentuhan cukup intim di film itu?" tanya penonton lainnya.

"Kalau itu masalah pribadi, jadi maaf kami tidak bisa menjawabnya," kali ini Subaru yang angkat bicara.

Acara selesai dengan foto bersama, Akatsuki dan Subaru langsung keluar ruangan karena Akatsuki merasa pengap.

"Jadi kau sudah langsung punya lelaki baru ya? Dasar murahan..."ujar sekretaris Gakushu yang sudah ada di belakang mereka dengan Gakushu.

"Jaga ucapanmu, kaulah wanita murahan disini," Subaru langsung menarik Akatsuki ke belakangnya.

"Lalu? Setahuku wanita itu tidak disentuh oleh Gakushu lebih dari dua bulan, bukannya anak di kandungannya itu anakmu?" tanya gadis itu pada Subaru.

"Jika iya kenapa? Mereka juga akan bercerai, tapi pacarmu itu tidak pernah menyuruh pengacaranya ke rumah kami untuk meminta tanda tangan Yuki.." Subaru nampak tak suka dengan gadis itu.

Gakushu tertegun karena perkataan Subaru, 'rumah kami' itu artinya Akatsuki tinggal bersama Subaru sejak dua bulan lalu.

"Aku hanya ingin membuktikan kalau Yuki bukan wanita cacat, dia memang sulit untuk mendapat keturunan tapi bukan berarti dia tidak bisa mendapat keturunan. Dia jauh lebih sempurna daripada kau!" Subaru menunjuk gadis itu.

"Asal kau tahu saja ya... Mungkin saja Tuhan tidak ingin Yuki mendapat keturunan dari lipan seperti pacarmu itu. Aku juga bisa membahagiakan Yuki lebih baik dari pacarmu itu.

Aku tidak peduli dia bisa memberikanku keturunan atau tidak, asalkan bersamanya saja aku sudah bahagia, dia wanita baik-baik dari keturunan yang baik-baik. Anak hanya penambah kebahagiaan bagiku dan aku tidak akan omong kosong seperti pacarmu itu.

Aku mengenal Yuki sejak dulu, dia bukan wanita yang mudah berpaling, jika pacarmu sudah melepasnya maka dia akan melepas pacarmu itu, saat pacarmu sudah berpaling darinya maka dia juga akan berpaling dari pacarmu itu.

Yuki bukan wanita plin-plan yang banyak maunya, asalkan bersama orang yang dicintainya sudah membuatnya bahagia. Dia bahkan mau memberikan jiwa dan raganya pada orang yang dicintainya. Wanita mana yang sanggup berada di posisinya?" Subaru tak tahan mengungkapkan semua itu.

Akatsuki menarik ujung baju Subaru, Subaru menghela napasnya kuat dan mengusap rambut merah wanita yang sedang menunduk itu.

"Cepatlah urus perceraian kalian agar kami bisa menikah, aku tidak mau anak yang dilahirkannya tidak memiliki ayah," ujar Subaru pada Gakushu.

Subaru lalu menggenggam lembut tangan Akatsuki dan mereka pergi dari sana, menyisakan Gakushu dengan pikirannya dan gadis di sampingnya dengan ocehannya.























To be Continued

27 Mei 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro