Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Musuh

"Dan aku juga sedikit kesal dengan kalian yang perempuan. Bisakah kalian tidak menyangkut pautkan segala sesuatu dengan perasaan??" kesal Gakushū.

"HAH APA MAKSUDMU DASAR ANAK LIPAN!!" teriak semua anak perempuan (min Akatsuki) ditambah Irina.

"Kau memang mau mati ya...." Kataoka sudah siap-siap menghajarnya.

"Aku memang tak suka orang yang mengatakan hal itu, tapi aku setuju dengannya..." Maehara malah ikut-ikutan.

"Iya sih... Kalian selalu saja terlalu terbawa perasaan..." ujar Sugino.

Semua aura anak perempuan sudah menggelap, Akatsuki bahkan yang memiliki aura paling gelap. Akatsuki menepuk pundak Gakushū dan menyeringai padanya.

"Kau memang mau mati ya.. Shuu..." Akatsuki menyeringai.

Gakushū menyadari kesalahan ucapannya. Karma malah menatapnya dengan tatapan 'selamat tinggal Gakushū~~'

Gakushū mencoba mencari kata yang tepat untuk menjelaskan, "Maksudku itu kalian selalu menyimpulkan sesuatu tanpa mengetahui kebenaran dan tanpa mengerti perasaan yang lain. Sudah kukatakan kan kalau aku mendekati Hakuei untuk tahu rencananya..." Gakushū mengusap kepala Akatsuki, Akatsuki mengedipkan matanya beberapa kali. 'Ya ampun, mudah sekali menjinakkannya....' batin Gakushū.

"Oh, jadi kau mendekati Hakuei untuk tahu rencananya? Jadi, apa sudah dapat?" tanya Kayano.

"Yap. Sudah kukatakan kalau Ikeda Rikuto-nii adalah kakaknya Hakuei. Sama sepertimu Yukimura-san, Hakuei ingin membunuh ayahku karena menurutnya ayahkulah yang menyebabkan kematian Rikuto-nii...." jelas Gakushū.

"Aku tahu kalau kalian tidak mau menyelamatkan ayahku, tapi... Hakuei itu anak yang pintar, aku ke rumahnya minggu lalu dan ada semacam lab di rumahnya, dia membuat ulang tentakel dan akan menjadikan siswa kelas E sebelum kalian menjadi subjek percobaannya. Saat dulu kalian bahkan tidak bisa mengalahkan Horibe-kun atau Yukimura-san yang memiliki tentakel, bayangkan saja kalian harus melawan sekitar 200 orang bertentakel. Itulah inti dari misi ini, setidaknya aku tahu dimana dia menyimpan bibit tentakel itu dan sudah menghancurkan semuanya dua hari yang lalu, tapi aku yakin dia akan membuat lagi...." Gakushū sedikit menundukkan kepalanya.

"Tunggu, bagaimana kau menghancurkannya??" tanya Maehara.

"Mudah saja, jika diistilahkan seperti 'pertengkaran sepasang kekasih'. Hal yang sama dengan yang kulakukan pada Yuki beberapa waktu lalu. Sudah kukatakan perempuan itu terlalu terbawa perasaan, cukup memancing sedikit saja maka emosi mereka akan meluap. Kejam sih memang, tapi mau bagaimana lagi kan??" Gakushū sedikit berhati-hati mengucapkan hal itu.

"Mm, biar kutebak, kau mengatakan pada Hakuei kalau dia terlalu fokus dengan penelitiannya sampai tidak memperhatikanmu, lalu ketika dia marah kau juga marah dan menghancurkan bibit-bibit itu?" tebak Karma.

"Ya, begitulah...." Gakushū mengusap tengkuknya karena merasa sedikit merinding karena Akatsuki menatapnya tak suka.

"Kau memang ahli membuat perempuan marah, Shuu..." Akatsuki melipat tangannya di depan dan menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Lalu bagaimana selanjutnya?" tanya Isogai.

"Aku akan berusaha menghentikan Hakuei, kalian tetaplah berlatih setidaknya jaga-jaga manatahu dia memulai lebih cepat..." Gakushū mengakhiri perkataannya.

Karena sudah semakin larut malam, mereka memutuskan untuk tidur, lagipula tidak ada lagi yang bisa mereka bicarakan. Anak laki-laki membuat tenda di luar dan anak perempuan tidur di dalam kelas. Udara dingin memang sangat terasa mengingat ini sudah akhir bulan November.











To be Continued

11 Mei 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro