Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Hakuei vs Akatsuki

"Oh ayolah!! Untuk apa kau mengganti sel-sel tubuhmu menjadi sel tentakel? Kau sama gilanya dengan sepupumu!!" Akatsuki tak tahan ingin memakinya.

"Diamlah... Kau tidak perlu berbicara, kita mulai saja, hmm?" Hakuei langsung menyerang Akatsuki dengan tentakelnya, Akatsuki menebas semua tentakel yang mendekatinya.

"Hei.. aku mau tanya satu hal. Kenapa kau sangat mendendam padaku sih?" Akatsuki masih terlihat santai.

"Kenapa? Tentu saja karena kau merebut semua dariku!! Kau sama saja seperti Asano-san!!" Hakuei berteriak dengan kuat.

"Eh? Kapan aku seperti itu?" Akatsuki memiringkan kepalanya, bingung.

"JANGAN PURA-PURA LUPA!! KAU TIBA-TIBA DATANG SAAT KELAS 3 SD DAN SEMUA PERHATIAN MEREKA LANGSUNG MENUJU PADAMU!! KAU BAHKAN MENJADI KETUA OSIS SAAT SMP PADAHAL KAU INI BUKAN LAKI-LAKI!! KAU JUGA MENJADI ALASAN GAKUSHU TIDAK MENCINTAIKU!! KAU ITU MEREBUT SEMUANYA!!" Hakuei berteriak sambil menyerang secara membabi-buta.

Akatsuki mengerti sekarang alasan kebencian Hakuei padanya bukan hanya karena dia memiliki hubungan dengan keluarga Asano. "Oh, begitu ya~~ Lalu... Kalau kau memang mencintai Shuu, kenapa kau mau membunuhnya dan keluarganya?" Akatsuki menghindari dan menebas tentakel Hakuei dengan santai.

"KALAU AKU TIDAK BISA MEMILIKINYA MAKA TIDAK ADA YANG BOLEH MEMILIKINYA!!" tentakel Hakuei malah bertambah banyak karena dipotong.

"Hee~~ klise sekali alasanmu~~ Dan juga... Apa-apaan tentakel gilamu ini?" Akatsuki jengkel dengan tentakel milik Hakuei.

"Tentu saja... semakin kau potong, tentakelku akan semakin banyak~~" Hakuei tidak berhenti menyerang Akatsuki.

Akatsuki semakin mundur, Itona dan Kayano langsung maju dan melawan Hakuei dengan tentakel portabel yang mereka bawa. Tentakel milik Hakuei berhasil dipotong dan tidak bisa menjadi ganda.

"Oh, begitu ya~~ Tentakel milikmu tak bisa berlipat ganda jika dipotong dengan tentakel ya~~" Akatsuki menyeringai lebar.

"Jangan lakukan hal bodoh, Yuki!" pekik Gakushu.

"Sayangnya~~ hanya itulah kesempatanku~~" Akatsuki menjatuhkan katana-nya.

Mereka semua melihat gelagat aneh Akatsuki, Akatsuki tidak menghiraukan mereka. Dia membuka jubah putih musim dinginnya, membiarkan bahu dan punggungnya terbuka.

Gakushu menahan tangan Akatsuki, "Jangan.." pintanya.

"Maaf..." Akatsuki mengecup singkat pipi Gakushu.

Akatsuki melangkah mendekati Hakuei. Itona dan Kayano sudah terhempas ke dekat anak kelas 3-E.

"Hahaha... Kau pikir kau bisa mengalahkanku? Memangnya apa yang kau punya untuk mengalahkanku?" ujar Hakuei.

"Bagaimana kalau kita negosiasi dulu. Jika kau tidak membunuh keluarga Asano dan ayahku, aku tidak akan menikah dengan Shuu. Setuju?" Akatsuki mengetatkan sarung tangannya.

"Kau pikir aku bodoh? Mana mungkin Tuan Lipan itu mau!! Pastinya dia akan tetap menikahkanmu dengan anaknya!!" Hakuei menolak negosiasi dan kembali menyerang dengan tentakelnya.

Tentakel merah dan besar menghalangi serangan tentakel Hakuei. "Kau kan memang bodoh, Hakuei..."

Semua terkejut dengan apa yang mereka lihat. Entah itu tentakel atau bukan, tapi yang jelas itulah yang membuat Akatsuki sesekali mengerang kesakitan.

(Tentakel punya Akatsuki seperti Kakuja punya Kaneki, tapi tentakel Akatsuki keluar dari punggung)

"Kau tahu..? Tidak mengeluarkan benda ini sama sekali membuat punggungku sakit. Jadi... sangat bagus benda ini digunakan sekarang, bisa mengalahkanmu dan mengurangi rasa sakitku.

Nah, mari kita negosiasi sekali lagi... Calon adik iparku dan temannya sudah membuat serum yang bisa mengembalikan sel tentakel menjadi sel manusia. Kau mau kembali menjadi manusia atau mati karena kubunuh?" ujar Akatsuki.

"Aku tidak akan mau bernegosiasi denganmu!!" Hakuei kembali menyerangnya membabi-buta.

Akatsuki memotong semua tentakel yang menyerangnya.

"Tcih, dasar... Kau tidak akan menang dariku!!" Hakuei menyuntikkan sesuatu ke dadanya, atau lebih tepatnya jantungnya.

"HAKUEI KAU BODOH!! JANGAN SUNTIKKAN ITU!!" Akatsuki tak menyangka Hakuei melakukan hal gila seperti itu.

Tubuh Hakuei perlahan-lahan berubah menjadi hampir sama dengan Shinigami ke-2. Mau tak mau Akatsuki mencoba meningkatkan kekuatan tentakelnya, dia memang bisa meningkatkannya tapi energinya akan lebih terkuras.

(Yap, lagi-lagi punya Kaneki... 😅😅)

Hakuei kembali menyerang dan Akatsuki membalas serangannya. Kedua serangan mereka membuat angin berhembus kencang karena kecepatan tentakel mereka, walau tak secepat Korosensei dan Shinigami ke-2.

Hakuei meningkatkan kekuatannya, membuat tentakelnya menjadi banyak. Akatsuki tak habis pikir dengan musuh gilanya ini, dia ikut meningkatkan tentakelnya.

(Kakuja punya Kaneki lagi, hehe..)

"Yuki, jangan gegabah!!" Gakushu ingin sekali ikut bertarung, tapi dia memikirkan ibunya yang saat ini sangat syok.

Hakuei mengerang kuat dan menyerang Akatsuki dengan cepat. Akatsuki melemparkan tentakel shuriken-nya ke semua tentakel Hakuei.

Hakuei mengerang kesakitan karena tentakel yang tidak stabil dan karena serangan Akatsuki.

"Akan kuberikan penawaranku lagi. Mau kembali jadi manusia atau kubunuh??" Akatsuki memainkan shuriken tentakelnya.

Hakuei malah mengeluarkan serum yang entah darimana dan menyuntikkannya kembali ke jantungnya. Serum itu membuatnya jauh lebih kuat.

"Sudah kuduga kau memiliki serum yang sama dengan sepupumu..." Akatsuki mengusap tengkuknya.

Akatsuki menggunakan cara yang sama dengan Korosensei saat Shinigami ke-2 berada dalam level yang sama dengan Hakuei. Akatsuki membuat tentakelnya menjadi sayap yang bersinar.

(Kakuja terakhir punya Kaneki 😅😅)

Sayapnya digunakannya untuk mengecoh penglihatan Hakuei, lalu dia mengikat Hakuei dengan sayapnya itu dan memberi perintah pada bawahannya untuk mengaktifkan 'Tombak Dewa' atau yang mereka tahu sebagai satelit yang menembakkan laser anti tentakel.

Akatsuki menarik Hakuei ke dekat bawahan Hakuei yang memiliki tentakel dan sudah diikat oleh Sakamaki bersaudara. Laser itu lalu ditembakkan dan karena itu Hakuei menghilang menjadi debu dan tentakel Akatsuki terpotong.

"Uughh..." Akatsuki terjatuh karena energinya habis, beberapa detik kemudian tubuhnya diambil alih oleh tentakelnya, dia menyerang tak tentu arah.

"Ne, Nagisa.. lebih baik kau beritahu Gakushu caramu menaklukkan Kayano-chan saat dia mengamuk begini.." ujar Karma.

"A-APA!! Ah.. baiklah.." Nagisa lalu mendekati Gakushu dan berbisik.

"Apa?!" pekik Gakushu. "Argh, baiklah kalau itu memang berhasil," Gakushu meminta serum yang sudah Okuda dan Takebayashi buat.

Dia mendekati Akatsuki dengan perlahan agar tidak disadari oleh Akatsuki. Lalu dengan cepat mempertemukan bibirnya dengan bibir Akatsuki, dia melumatnya dan berakhir dengan French kiss, tentu saja disela ciumannya itu dia menyuntikkan serum buatan Okuda dan Takebayashi ke punggung Akatsuki.

Setelah itu Akatsuki pingsan karena energinya yang terkuras habis. Karasuma, Shu, Raito dan Ayato tiba-tiba muncul dengan Gakuhou dan Kurama yang dirangkul mereka.

"Tou-san!! Apa Tou-san baik-baik saja?" Karma langsung mendekati ayahnya dan membantu ayahnya berjalan.

"Kaki dan tanganku kebas, kurasa racunnya sudah mulai bekerja. Bagaimana kakakmu?" Kurama malah menanyakan Akatsuki.

"Nee-chan sudah aman sekarang, Tou-san tahu tentang tentakelnya?" Karma merasa bodoh saat ini.

"Maaf... Kami hanya tak ingin nama Akabane tidak ada yang meneruskan..." Kurama ingin sekali mengusap kepala putranya, tapi dia bahkan sangat kesulitan untuk berbicara.

Subaru mendekati Gakushu yang sedang mendekap Akatsuki, "Kami akan langsung membawa Jenderal Akabane, Kapten Akabane dan Asano-dono ke rumah sakit militer demi keselamatan dan kesembuhan mereka. Jika kau ingin menjenguk mereka, hubungi aku atau salah satu abangku, permisi..." Subaru mengambil Akatsuki dari dekapan Gakushu dan menggendongnya bridal style, Gakushu hanya melihatnya.

"Tenang saja, walaupun aku mencintainya, dia tidak akan pernah berpaling darimu," ujar Subaru yang tahu arti tatapan Gakushu.

Raito mendekati Gakushu dan memberikan kartu nama mereka, "Hanya jaga-jaga kalau kau ingin menjenguk mereka, jika kau ingin membawa teman-temannya usahakan paling banyak lima orang sekali jenguk. Tenang saja, Kapten adalah wanita yang kuat dan setia," Raito menepuk pelan pundak Gakushu.

"Mereka sudah sampai!" seru Kanato.

Tiga helikopter militer mendarat di lapangan itu, satu untuk membawa ketiga orang yang perlu pertolongan pertama, satu untuk membawa anggota Hakuei dan satu untuk membawa anak kelas 3-E ke pangkalan militer untuk negosiasi dan semacamnya.

Anak kelas 3-E hanya diam saja di helikopter.

"Oh ayolah! Kenapa kalian sangat diam begini! Jangan berpikir kakakku akan mati tahu! Dia itu selalu lolos dari kematian, jangan terlalu khawatir..." Karma bosan dengan diam mereka.

"Kau ini... Padahal kau yang paling khawatir kan?" ujar Maehara.

"Memang, tapi jika kalian diam malah membuat suasana hatiku makin buruk tahu!" Karma mendengus kesal.

"Yah mau bagaimana pun Karma selalu saja nampak paling tegar..." Nagisa terkekeh pelan.

"Memangnya Shinigami berani dengan Wanita Iblis?" canda Karma.

"Lagipula.. dia juga murid Shinigami kan?" lanjut Gakushu.

Mereka semua terkekeh dan Karma malah menggoda Gakushu sambil memperlihatkan foto Gakushu dan Akatsuki yang ciuman tadi. Ternyata Karma berhasil memotret mereka tadi.

"Karma hapus itu!!" pekik Gakushu dan berusaha menggapai HP Karma, tapi anak kelas 3-E malah bekerjasama dengan Karma dan mengoper HP Karma agar tidak bisa diambil Gakushu. Gakushu hanya pasrah dan akan menghapus itu suatu saat nanti.

'Mereka ini benar-benar menyenangkan ya... Pantas saja dulu Karma sering kali membela mereka dan selalu membuat onar agar tidak kembali ke gedung utama...' pikir Gakushu dan dia tersenyum sendiri sambil melihat Karma.

"Oi kau gila ya senyum sendiri.." ledek Karma. "Atau kau ingin menjadikanku pengganti kakakku selama dia sakit..." Karma menutupi dadanya sambil berkata hal yang membuat orang salah paham.

"Kau ini!!!!" bisa dilihat ada tanda imajiner di dahi Gakushu.

"Heee.... Tak kusangka Gakushu ternyata biseksual ya?" lanjut Nakamura.

"Apa jangan-jangan kau menyukai Karma dan bertunangan dengan Yuki karena mereka mirip?" Kayano malah ikutan.

"Kalian ini Fujoshi ya?!" tebak Gakushu pada Nakamura dan Kayano.

"Hehehe... Kau dan Karma cocok dijadikan asupan para Fujoshi lho~~" ujar Fuwa.

"Bukankah Karma dan Nagisa lebih cocok?" Gakushu mencoba menghindar.

"Iya sih... Tunggu kenapa kau malah memberi rekomendasi baru? Kau Fudan ya?" ujar Kurahashi.

"Terserah saja.." Gakushu jadi malas meladeni mereka.

Mereka meledeki Gakushu sampai puas dan melihat wajah Gakushu memerah karena malu.

'Aaghh, rasanya mau melompat aja dari heli ini...' batin Gakushu.











To be Continued

21 Mei 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro