
KKN dan Jatuh Cinta (3/3)
WARNING ⚠️🔞 Cerita fiksi ini memuat adegan tak senonoh seperti sex sesama jenis, rape, incest, violence, stockholm syndrome, bahasa kasar, dan adegan-adegan tak ramah dan menjijikkan lainnya. Mohon lebih bijak dalam memilih bacaan. Thanks!
****
Chen mendekatkan selangkangan mereka. Menggesek-gesekkan penisnya dengan penis Chanyeol yang telah menggunduk sejak di atas motor tadi.
"Mas Chanyeol, kan, udah janji bakalan ngebuntingin aku."
Chanyeol benar-benar dibuat birahi sama Chen. "Mas bikin kamu gak bisa jalan gara-gara kontol ku kamu, Deeek!"
Chanyeol langsung melepaskan celananya, mengeluarkan penisnya yang kecokelatan yang telah berdiri tegak dan mengeras.
Meski ini bukan pertama kalinya bagi Chen melihat penis Chanyeol yang gagah perkasa, tapi dia masih saja melotot melihat betapa benda kecokelatan itu sangat menggoda dan panas.
"Burungmu gagah banget, Mas." Chen mengelus penis Chanyeol kagum. "Aku jadi makin becek kalau ngebayangin kontol mu yang gagah perkasa ini bakalan ngebuntingin aku, Mas."
Chen lalu berbalik dan menyodorkan lubang bokongnya ke kepala penis Chanyeol yang mirip jamur.
Chanyeol dibuat merinding menahan nafsunya yang meluap-luap. Dia lalu memegang kedua pipi pantat Chen dan memposisikan penisnya di lubang Chen yang sudah kelihatan becek dan berkedut-kedut. Chanyeol meludahi anal dan penisnya sendiri sebelum akhirnya melesakkan seluruh batang penisnya masuk ke dalam lubang surgawi Chen yang selalu membuatnya melayang-layang.
"Ahhh! Masss!" Lubang Chen terasa penuh, dia gak bisa berhenti mendesah. "Ahh ahh, Mas Chanyeol. Sakiiit, pelan-pelan ahh! Ahh ahh, aku bisa gila ahh ah!"
Tapi Chanyeol menyodomi Chen seperti seseorang yang udah lama gak ngeseks. Benar-benar brutal sampai tubuh Chen terhentak-hentak hebat dan di ladang itu cuma terdengar suara plok plok plok kulit mereka yang saling bergesekan, serta suara desahan laknat Chanyeol dan Chen yang sedang dimabuk cinta.
"Deeek Chen, lubang surgamu sempit banget, Deeek! Ahh ahh, burungnya Mas kamu jepit ketat banget sampai susah gerakinnya ahh ah!"
Setiap kali Chanyeol menyodok prostat Chen, mata Chen melotot kayak mau loncat dari tempatnya. Rasanya kayak lagi dihantam dua penis sekaligus, padahal cuma satu penis, itu pun dari seorang laki-laki berusia 40-an. Apa Chanyeol memang seperkasa ini hingga membuat Chen yang masih segar bugar kewalahan?
Oh, betapa beruntungnya Chen kalau bisa dikawini Chanyeol setiap saat sampai lemas gak bisa jalan.
"Ahh ahh aah Dek Chen ahh ah Mas Chanyeol cinta banget sama lubangmu yang sempit dan becek ini, Deeek. Ahh ah."
Kepala Chen dibuat pusing seperti mengonsumsi dopamin setiap kali Chanyeol memujinya dengan mulut nakal dan penisnya yang mengobrak-abrik lubangnya ini.
"Aahh ah aahh ah Dek Chen, lubangmu enak banget, Dek. Ahh ah!"
Saking mantapnya genjotan Chanyeol, Chen sampai menangis keenakan. Belum lagi wajahnya yang udah merah banget itu gara-gara disodomi di tempat terbuka seperti ini. Kemungkinan ada orang lain yang mempergoki perbuatan mesum mereka besar banget, tapi justru itu yang membuat aktivitas seksual mereka kali ini lebih menantang.
"Mass aku rasanya kayak mau pipis ahh ahh." Penis mungil Chen terhentak-hentak dan mengeluarkan spermanya, mengotori tanah di bawah mereka dengan cairan beningnya yang berbau khas.
Meski tahu kalau Chen lagi orgasme, tapi Chanyeol gak berhenti buat nyodok Chen. Chanyeol masih terus nyodok Chen dan gak membiarkan pemuda itu beristirahat barang sejenak saja.
"Mas, ahh ahh aku capek banget ahh ah aah."
"Sabar, ya, Dek. Mas masih belum selesai gentotin kamu, sedikit lagi ahh aah!"
Chanyeol makin kuat menyodok anus Chen sampai kedua tangannya harus dipegangi dari belakang oleh Chanyeol kayak orang yang lagi nyetir motor, belum lagi badan dan pantat Chen yang melengkung seksi ke arah penis Chanyeol membuatnya semakin terlihat mirip Jalang murahan yang bisa ditusuk sembarang orang.
Chanyeol melepaskan satu tangannya dan menarik dagu Chen ke belakang untuk kemudian diciumnya, dengan penis Chanyeol yang masih terus menyodok anus Chen beringas.
"Mmhhhh!" Chen mendesah keenakan diantara cumbuan mereka ketika lagi-lagi Chanyeol menyentak prostatnya, membuatnya kembali orgasme untuk yang kedua kalinya.
Gilanya. Chanyeol belum sekali pun keluar, makin menguatkan asumsi Chen kalau Chanyeol emang perkasa banget.
Sekitar sepuluh menit setelah Chen selesai ejakulasi untuk yang ketiga kalinya, barulah Chanyeol menunjukkan tanda-tanda kalau dia mau keluar.
Terbukti dengan Chanyeol yang semakin mempercepat dan memperdalam sodokannya sambil memeluk Chen erat banget, tak lama kemudian bagian dalam anus Chen disemprot oleh sperma Chanyeol yang hangat dan kental.
Saking banyaknya sperma Chanyeol, bahkan sebelum Chanyeol mencabut penisnya dari lubang Chen pun, spermanya udah meleleh keluar. Jatuh diantara selangkangan Chen dan mengotori betisnya.
Cairan putih lengket itu adalah bukti cinta dan persetubuhan keduanya yang berlangsung panas dan indah. Chen dan Chanyeol tak mungkin bisa melupakan sensasi nikmat ini begitu saja. Bahkan setelah Chanyeol mengeluarkan seluruh cairan kebanggaannya dilubang laki-laki yang dicintainya, penisnya masih belum mau tidur dan masih berdiri gagah.
Chen melihat penis itu masih semangat menggempurnya kala Chanyeol mencabut benda perkasa itu dari lubang anusnya, yang seketika membuat seluruh sperma Chanyeol berjubelan keluar dan jatuh diantara selangkangan Chen.
Lagi-lagi, Chanyeol mencium bibir Chen dengan penuh kasih sayang. Kumisnya yang tipis tak pernah gagal membuat Chen kecanduan dikokop.
"Di sini ada sungai, kita mandi di sungai sekalian Mas lanjut ngegenjot kamu di sana, yuk."
Suara serak Chanyeol setiap habis bercinta tak pernah membuat Chen bosan mendengarnya.
"Mas Chanyeol, yakin? Nanti kalau ada yang lihat gimana?" Chen membalas ciuman Chanyeol.
"Ssshh, gak bakalan ada yang lihat. Di ladang ini semuanya punya Mas, kalau emang ada yang lihat, biar Mas habisin."
"Iihh, aku gak mau Mas jadi pembunuh, ah." Chen cemberut, yang membuatnya makin manis sekaligus panas.
"Kalau gitu, kamu mau gak main lagi sama burungnya, Mas?"
Chen tersenyum malu-malu. "Mau, dong. Aku juga belum puas dientot sama Mas, Mas janjinya kan mau entot aku sampai bunting."
Chanyeol lalu mengendong tubuh Chen bridal. "Kamu nakal banget, sih, Dek. Mas Chanyeol jadi makin cinta."
Chen memeluk leher Chanyeol manja. "Aku juga cinta banget sama Mas Chanyeol, pengen deh bisa disodok kayak gini setiap saat sama Mas."
"Jangan, kan, minta diewe setiap hari, Dek. Minta dinikahin pun, Mas bakalan jabanin."
"Iihh, Mas Chanyeol bisa aja ngegombalnya. Kalau kita nikah, anak istrimu mau kamu taruh di mana?"
"Kan, tinggal ku ceraikan saja."
"Mas Chanyeol jahat, deh."
"Kan, demi bisa sama kamu."
"Jangan ngegombal sembarangan kalau belum bisa bikin aku puas sampai pingsan."
Mereka berdua benar-benar sedang dimabuk asrama dan lupa dengan semua hal.
Tapi mereka berdua lupa, sebaik apa pun bangkai ditutupi, baunya pasti bakal tercium juga. Orang pertama yang menyadari kedekatan Chen dan Chanyeol yang gak bisa dibilang wajar adalah Baekhyun. Tapi Baekhyun juga gak bisa nuduh temennya gitu aja, dia itu orangnya sangat hati-hati.
Baekhyun coba ngomong sama Kai dan Kyungsoo yang sekamar sama Chen, ternyata bukan cuma Baekhyun aja yang curiga. Bahkan temen-temen mereka yang cewek-cewek pun juga bilang hal yang sama.
Akhirnya pas Chen lagi mandi, mereka coba buka HP-nya Chen. Untungnya Kyungsoo pernah minjam HP-nya Chen buat telepon ibunya, jadi dia tahu sandinya. Yang pertama mereka buka adalah WhatsApp, dipesan paling atas ada kontak bernama Mas Ku, isi chatnya pun bikin geleng-geleng karena di sana Chen sering ngirim pap gak senonoh dengan kata-kata jorok.
Orang yang dichat sama Chen gak ngirim pap balik atau pun pasang foto profil, tapi dari salah satu chat Chen, Chen ada nyebut-nyebut Mas Chanyeol yang semakin menguatkan asumsi mereka.
Jadi ketika Chen udah keluar dari kamar mandi, dia langsung dicegat sama tiga orang temennya dengan wajah galak.
Baekhyun lantas mengembalikan HP Cheb yang masih berada diaplikasi WhatsApp dan berkata, "Gue gak pernah ada masalah sama orientasi seksual temen gue karena itu bukan urusan gue, tapi mungkin lo bisa sedikit jelasin tentang isi chat lo itu, Chen?"
Chen keringat dingin ketika sadar kalau hubungannya sama Chanyeol mungkin udah kecium.
"Maksud lo apa, Baek?" Chen masih pura-pura bego.
"Lo jadi selingkuhannya Pak Chanyeol, kan?" Kai ngomong blak-blakan banget sampai bikin Baekhyun sama Kyungsoo syok. Untungnya di sana gak ada siapa-siapa lagi kecuali mereka berempat.
"Anjing, jangan keras-keras bego, nanti kalau Bu Jennie atau anaknya denger gimana? Otak lo mikir, dong," omel Kyungsoo.
"Gue emang gay, tapi jangan nuduh orang seenaknya, apalagi tanpa bukti," kesal Chen.
"Bukannya gimana-gimana, Chen. Tapi anak-anak lain termasuk kita-kita, perhatiin kelakuan lo sama Pak Chanyeol itu tuh gak wajar. Hubungan kalian berdua tuh kayak orang yang lagi kasmaran, tapi masih malu-malu Dugong." Baekhyun menepuk pundak Chen. "Kita bukannya mau nuduh lo, kita cuma mau pastiin biar jadinya kita gak berprasangka buruk sama lo. Kita gak mungkin ngomong sama Pak Chanyeol, jadi kita coba ngomong sama lo."
"Terus kita bukannya gak ada bukti, karena buktinya ada di dalam chat mesum lo itu," kata Kai, "di situ lo nyebut-nyebut Mas Chanyeol, Mas Chanyeol itu maksudnya Pak Chanyeol, kan?"
"Kita gak mau bikin suasana gaduh sama kisah percintaan lo yang gak wajar itu, jadi kalau emang kalian ada hubungan, mending langsung akhiri aja. Ingat, Chen. Pak Chanyeol itu udah punya anak-bini, seenggak punya otak apa pun lo, lo seharusnya bisa mikir." Kyungsoo menceramahi.
Chen membaca isi chatnya dengan Chanyeol lalu tersenyum kecut. "Gak usah ikut campur sialan."
Chen berusaha kabur dari kepungan mereka bertiga, tapi Kai lebih dulu menarik pundaknya yang belum memakai baju - cuma pakai handuk di bawah - dan basah kuyup.
"Mau ke mana lo bajingan?" maki Kai.
"Bukan urusan lo, urusin aja urusan kalian sendiri!" Chen menyentak tangan Kai yang memegang pundaknya.
Kai tahu apa maksud penolakan Chen yang enggan menjelaskan hubungannya dengan seseorang di dalam chat itu dan reaksi Chen yang terbilang aneh. Jadi dengan kesal, Kai menonjok pipi Chen sampai cowok itu terhuyung ke lantai.
HP Chen jatuh dan remuk. Baekhyun dan Kyungsoo berusaha memegangi Kai agar tak makin memukuli Chen yang sudah terbatuk-batuk.
"Woy, kerasukan lo? Jangan mukulin anak orang sembarangan lo, Kai," kesal Kyungsoo.
"Bajingan kayak dia emang pantas digebukin sampai mati!" marah Kai.
Sampai akhirnya mereka sadar, kalau handuk yang sejak tadi melilit tubuh bagian bawah Chen dari pusar sampai lutut itu jatuh, Chen yang hendak bangkit dari lantai pun merangkak dan terlihatlah anus Chen yang merekah merah, terdapat pula ruam-ruam seperti habis dicupang. Mereka bertiga langsung tahu, kalau itu bekas disodomi.
"Jadi lo habis ngelacur sama Pak Chanyeol, Chen?"
"Tutup mulut busuk lo bajingan!"
Sejak hari itu, Chen gak pernah mau ngomong lagi sama Baekhyun, Kyungsoo, dan Kai. Sama anak-anak lain pun Chen juga jadi lebih tertutup.
Sampai KKN mereka selesai. Chen masih sering berhubungan dengan Chanyeol. Kadang-kadang Chanyeol suka mampir ke kosan Chen, bawain Chen oleh-oleh ini itu, pokoknya semua makanan kesukaan Chen. Chanyeol juga sering nginep cuma buat ngeseks sama Chen.
Masalahnya, Chen ngekos berdua bareng sepupunya Si Xiumin. Xiumin sendiri jarang banget ada di kos, kalau pulang ke kos pun palingan cuma buat ambil baju atau istirahat sebentar. Meski begitu, Xiumin pun juga sering dapat aduan dari ibu kos kalau Chen sering bawa orang buat nginep dikos. Iya mending kalau cuma sekadar nginep, ini suara desahan mereka sampai kedengeran ke kamar penghuni kos lainnya dan bikin mereka keganggu.
Xiumin coba ngomong baik-baik sama Chen, tapi Chen justru tersinggung dan mutusin buat pindah kos-kosan.
Chen pindah kos ke tempat yang lebih bagus dan lumayan mahal, semuanya dibayarin sama Chanyeol. Gara-gara itu Chen ngerasa makin cinta sama Chanyeol karena merasa Chanyeol mau ngelakuin apa aja buat dia.
Bahkan termasuk ceraikan istrinya, padahal pas Chen ngomong gitu, posisi mereka lagi ngeseks dan Chen juga cuma asal ngomong aja kalau dia bakalan mau dinikahin sama Chanyeol asal Chanyeol udah cerai.
"Jadi kapan Dek Chen mau Mas nikahin?"
Chen melengkungkan punggungnya ketika sodokan Chanyeol makin cepat dan penis laki-laki itu terasa makin membesar di dalam anusnya yang kini mengencang ketika hendak ejakulasi. Mata Chen merem-melek dengan lidah terjulur merasakan tubuh bagian dalamnya diobrak-abrik tanpa ampun oleh Chanyeol hingga membuat pikirannya melayang.
"Ahh ahh Mas jangan tanyain aku pertanyaan sulit kayak ah ahh kayak gitu aahhh."
Tubuh telanjang Chen terhentak-hentak hebat. Badannya yang sedang tengkurap di atas bantal dengan bokong semoknya yang mengkilat akibat keringat terguncang-guncang mengemaskan.
Saking gemasnya Chanyeol sampai harus mempercepat sodokannya dilubang Chen agar penisnya semakin dijepit oleh pemuda itu.
"Deeek, lubangmu kenapa sempit dan becek banget sih, bikin Mas gak tahan dan sange terus sama Dek Chen ahh ah!"
Chen mengigit sprei di bawahnya. "Mas Chanyeol ahh ah yahh ahh sodok aku lebih cepet lagi ahh ah Mas kontol mu enak banget ahh ah Mas!"
Mereka ngeseks siang-siang ketika panas terik di kamar di rumahnya Chanyeol. Karena setelah cerai, Bu Jennie membawa kedua anaknya pulang ke rumah orang tuanya di Yogyakarta dan Chanyeol sekarang tinggal sendiri. Meski begitu Chanyeol gak pernah merasa kesepian, karena desahan Chen lah yang kini mengisi hari-harinya yang lebih bergairah.
"Deek Chen, Mas mau keluar Dek. Ahh ah. Siap-siap kamu Mas buntingin, yaah ahh ah."
Chen merasakan penisnya sendiri mulai menegang. "Ah ahh aku juga mau keluar Mas ahh ah!"
Keduanya orgasme bersamaan dengan sangat nikmat. Rasanya kayak tubuhnya yang tadi tegang tiba-tiba enteng banget setelah berhasil mengeluarkan cairan putih bukti cinta keduanya yang berkali-kali mekar.
Chanyeol memeluk tubuh Chen dari belakang. Tubuh keduanya yang telanjang saling bergesekan penuh keringat yang membuat mereka berdua semakin lengket. Chanyeol menarik dagu Chen, mencium bibir Chen yang kini lemas tak bertenaga. Chen kemudian membalas ciuman itu dengan genit, menggoda Chanyeol yang penisnya kini sudah kembali berdiri.
"Astaghfirullahaladzim!"
Chen dan Chanyeol kaget. Ada seorang ibu-ibu yang mengintip kegiatan intim keduanya di luar jendela kamar tersebut. Tak sampai di situ, ibu-ibu itu langsung berteriak memanggil para warga untuk berkumpul.
Baik Chen dan Chanyeol sudah ketangkap basah sedang berbuat mesum sesama jenis. Mereka berdua diarak keliling desa dengan hanya dililit selimut karena kalau dibiarkan pakai baju takut kabur. Sebelum akhirnya, Chen dan Chanyeol dinikahkan secara paksa.
****
Author notes.
7 Desember 2024
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro