twenty one: Alive
original: 18 Okt 2020
minor revision: 22 Des 2021
***
"Dalam mimpimu! Bombarda Maxima!"
Tangga itu meledak, reruntuhan bebatuan dari tangga itu menghalangi Oswald untuk naik. Lyra dapat mendengar ayahnya menyumpah, tapi ia tak peduli dan berlari dengan cepat menuju kantor ayahnya. Begitu sampai, Lyra mencoba membuka pintu itu, tapi tentu saja pintu terkunci.
"Alohomora!"
Pintu itu tak bergerak sama sekali, Lyra menggertakkan giginya, lalu mengarahkan tongkatnya sekali lagi pada pintu itu. Masa bodoh pintu itu rusak maupun hancur, satu-satunya yang ada di pikiran Lyra adalah jalan kebebasan sudah berada di depan mata.
"Reducto!"
Pintu itu tak meledak dan tak rusak sedikitpun, membuat Lyra semakin panik karena kedua orang tuanya bisa saja mengejarnya sampai kemari.
"Bloody Merlin HELL! Ayo terbukalah pintu sialan! Bombarda Maxima!"
Mantra itu sama sekali tak berefek karena pintu itu masih berdiri kokoh di sana. Lyra dapat mendengar suara ibunya yang mulai mendekat, ia memutar otaknya dengan cepat, tak ingin kehilangan satu-satunya kesempatan baginya untuk kabur. Matanya lalu mengarah pada lubang kunci pintu itu, matanya membulat ketika ia mendapati rune-rune yang tak ia kenali sama sekali, yang artinya tak ada harapan baginya untuk masuk.
Rasa panik semakin menjalar di tubuhnya, pikirannya kosong seketika, ia lalu berlari kembali menuju tangga, berniat menuju lantai atas dan menggunakan Bombarda Maxima untuk menghancurkan bagian atas ruang kerja ayahnya. Namun tepat disana, Charlotte telah berdiri dengan senyuman manisnya, senyuman manis yang bisa kau lihat di wajah Dolores Umbridge, dan senyuman itu tak pernah berarti baik.
"My little beautiful and perfect daughter. Kelihatannya kau mulai kehilangan akal berlari dari kedua orang tuamu, bukankah begitu, darling?"
Lyra menggertakkan giginya kembali, ia menjawab pertanyaan itu dengan mengarahkan tongkat pada ibunya, bersiap untuk melemparkan mantra kepadanya.
"Draco-"
"Carpe Retractum!"
Mata Lyra membulat begitu dirinya tertarik ke arah ibunya, Lyra menjejakkan kakinya kuat-kuat di tanah, lalu mengulurkan tangannya pada sang ibu.
"Accio Charlotte's wand!"
Tongkat sihir Charlotte melayang pada Lyra sekaligus menghentikan mantra miliknya, wajah Charlotte memerah marah lalu mulai berlari ke arah Lyra. Lyra buru-buru membekukan ibunya yang sekarang tanpa pertahanan itu.
"Petrificus Totalus!"
Charlotte membeku di tempat, tanpa membuang kesempatan yang ada, Lyra berlari menuju lantai atas, dan bergerak menuju kamar tidurnya sendiri yang terletak tepat di atas kantor ayahnya. Lyra membuka pintu kamarnya, lalu tersenyum sekilas ketika melihat kamarnya saat ini, yang sebentar lagi akan menghilang karena ia akan menghancurkan lantainya.
"Bombarda Maxima."
Lantai itu hancur ke bawah, dan Lyra menatap bebatuan itu dengan gugup. Ia mencoba mengingat-ingat cushioning charm yang ia lihat di buku Quidditch milik Harry, lalu perlahan mengarahkan tongkatnya ke bawah, mencoba keberuntungannya.
"Molliare."
Sinar berwarna biru muda melesat keluar dari tongkat Cypress miliknya menuju bebatuan di bawah. Lyra menelan ludah kasar, sebelum akhirnya melompat ke bawah sambil menutup sebelah matanya. Begitu sensasi empuk seperti bantal menyapa kakinya, Lyra langsung bernapas lega dan merapalkan Finite pada batu itu agar tak ada yang bisa mengejarnya tanpa terluka.
"Accio Portkey!"
Sebuah jam arloji melayang ke arah Lyra, membuatnya menyeringai. Tiba-tiba pintu itu terbuka, menampilkan ayahnya yang terengah-engah, ia mengarahkan tongkatnya pada Lyra, berniat menggagalkan aksi putrinya itu.
"Stupe-"
"Petrificus Totalus!"
Oswald membeku seketika dengan tongkat yang masih terarah pada Lyra dengan senyuman gilanya. Penglihatan Lyra mulai kabur, menandakan ia sudah kehabisan tenaga dan hampir saja pingsan. Tepat sebelum ia pingsan, ia mengucapkan password Portkey itu.
"White is Lux, Pur, Parfait."
Dan sosok Lyra menghilang dalam pusaran.
***
Lyra White Telah Ditemukan dengan Kondisi Penuh Luka di Kementrian Sihir Setelah Menghilang Selama 2 Bulan! Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
Saya yakin kalian semua pasti masih mengingat Lyra White bukan? Penyihir tercantik di Hogwarts versi Witch Weekly ini telah menghilang tanpa jejak selama 2 bulan. Dugaan kita semua, Lyra telah diculik oleh orang tuanya sendiri! Keluarga White tiba-tiba menghilang dari pergaulan kelas atas dan tak pernah hadir di Wizengamot setelah kenyataan tentang mereka berhasil saya ekspos di Daily Prophet!
Dan kini Lyra White telah ditemukan. Tidak dalam kondisi yang baik, melainkan dalam kondisi penuh luka dan kelelahan akibat terlalu banyak menggunakan sihir. Ada apa ini? Apakah penyihir cantik Primadona dari Hogwarts selama ini telah disiksa oleh kedua orang tua kandungnya sendiri? Lord dan Lady White yang selama ini terkenal toleran dengan muggleborn, ramah, dermawan, dan pastinya salah satu keluarga Light paling berpengaruh?
Kini Lyra White dibawa ke St. Mungo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apakah dugaan kita semua benar?
Nantikan informasi selanjutnya di Daily Prophet edisi berikutnya!
Selengkapnya tentang Lyra White buka halaman 9
Selengkapnya tentang White Family buka halaman 13
-Rita Skeeter
Hogwarts lagi-lagi gempar. Meski berita itu bukanlah berita tentang Harry Potter, The-Boy-Who-Lived yang terkenal, namun tentunya reputasi Lyra tak main-main di Hogwarts. Mantan Primadona Hogwarts yang kini telah kembali menjadi primadona itu dibicarakan sepanjang minggu.
Ketika Daily Prophet itu sampai, Shaun Applebee langsung menyembunyikan pin bertuliskan 'Lyra si Munafik' dari jubahnya. Kembali memuja-muja Lyra bak dewi dan mengelak bahwa dirinya hanya berpura-pura menghina Lyra karena tak ingin kehilangan teman-temannya, bahwa ia sebenarnya sudah mengetahui kenyataannya, yang tentu saja bohong. Luna Lovegood hanya tersenyum dengan mata berkabutnya seperi biasa.
"Sebentar lagi dan semuanya berakhir," bisiknya.
Meja Hufflepuff memasang wajah malu dan sedih karena lagi-lagi mereka salah menduga sikap yang sebenarnya. Waktu itu mereka salah menduga soal Harry, dan kini mereka salah menduga soal Lyra.
Di meja Gryffindor, hampir seluruhnya memasang wajah terkejut dan menyesal, terutama Golden Trio, yang sebelumnya adalah Golden Quartet sebelum Lyra meninggalkan mereka, atau begitulah yang mereka pikirkan. Ron dan Harry menampilkan wajah penyesalan yang sangat dalam, begitu pula Hermione.
Meja Slytherin, berbalik dari meja yang lain, masih saja menjelekkan Lyra meski dilakukan dengan suara pelan, terkecuali beberapa murid perempuan berisik yang senang bergosip. Draco diam-diam menghembuskan napas lega karena setidaknya ia sudah tahu dimana Lyra, meski ia masih merasa khawatir dengan kondisi Lyra.
***
Di St. Mungo, terlihat sosok Lyra yang terbaring di tempat tidur. Tubuhnya telah dibersihkan dengan Scourgify dan pastinya pakaiannya telah berganti menjadi pakaian ala rumah sakit. Dua orang petugas kementrian yang sebelumnya mengantar Lyra terlihat sedang berbincang dengan mediwitch yang merawat Lyra.
"Kapan dia akan bangun?" tanya salah satu petugas bertubuh tinggi dengan setelan jubah hitam.
"Paling lambat dia akan bangun dalam tiga sampai empat jam. Kelihatannya ia sudah menyembuhkan beberapa lukanya sendiri, menyisakan beberapa luka yang tak terlalu fatal dan kelelahan akibat menggunakan terlalu banyak energi sihir saja," jelas mediwitch itu.
Kedua petugas kementrian itu mengangguk.
"Anda tentu tahu apa yang harus Anda lakukan bukan, madam?"
"Ya tentu saja, aku akan mem-fire call kantor kalian berdua, dan tolong panggil aku Mrs. Geraldine saja,"ucap mediwitch itu.
"Baiklah, kalau begitu kami tinggal dulu, Mrs. Geraldine."
Mrs. Geraldine mengangguk dan kedua sosok petugas kementrian itu keluar dari ruangan perawatan Lyra, meninggalkan Lyra yang masih tak sadarkan diri dan mediwitch yang bertugas menjaganya.
To be Continue>>>
A/N :
Halo hai hai readerss!
Hari ini Mask update lagi dan pada akhirnya Lyra berhasil kabur dari orang tuanya yang kayak setan itu T~T
Seriusan deh, chap 20 dan 21 ini berisi adegan pertarungan sihir ter-detail yang pernah aku buat sepanjang ngetik fic ini. Aku ga terlalu jago buat adegan pertarungan, jadi maaf banget kalo ga seru ataupun ga menegangkan T^T
So thank you for reading and see you next chapter!
Bye bye~ (。•̀ᴗ-)✧
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro