Lyra's Nightmare
Lyra POV
Malam itu, setelah Draco mengatakan bahwa ia mencintaiku, aku begitu bahagia. Aku tertidur dan mengharapkan mimpi indah, berusaha melupakan bahwa aku dan Draco tak akan bertemu lagi sampai masalahnya selesai. Tapi, tak kusangka. Aku malah jatuh ke dalam mimpi buruk.
Nightmare START
Aku terduduk di tengah rerumputan, di bawah langit berbintang dengan bulan yang bersinar terang. Aku tersenyum ketika melihat Harry, Ron dan Hermione membuat tenda mereka. Aku sendiri sudah menyelesaikan tendaku, oh ayolah, kalian tak ingat kalau aku harus sempurna dalam segala sesuatu? Tentu saja membangun tenda juga termasuk.
"Ayo kita makan marshmellow panggang!"teriak Ron yang ternyata sudah selesai membangun tendanya.
Aku bangkit dari dudukku dan menepuk-nepuk bagian belakang dress putihku dari rumput yang mungkin saja menempel. Aku pun tersenyum lalu menghampiri mereka. Semuanya sibuk dengan tugas masing-masing, karena itulah aku berinisiatif untuk mengambil marshmellow.
"Aku ambilkan marshmellownya dulu!"teriakku lalu menuju ke tendaku dan mengambil marshmellow yang ada di tas.
Begitu aku keluar, aku hendak membagikan marshmellow itu pada Ron, Harry dan Hermione. Tapi, mereka semua malah memandang tajam ke arahku. Aku melihat ke tangan mereka, tangan mereka sudah memegang satu stik yang ditusuk marshmellow.
"Tunggu, bukankah aku yang membawa marshmellow?"tanyaku bingung.
Harry kemudian memandang tajam ke arahku, lalu tersenyum lebar.
"Kau pikir ada yang mengajakmu? Pengganggu!"
Aku menjatuhkan kantung marshmellow yang kubawa lalu menatap mereka terkejut.
"A-apa maksud kalian? Ka-kalian sudah me-memaafkanku... kan?"
Mereka bertiga tertawa melengking. Aku mulai berjalan mundur saat Harry bangkit dari duduknya diikuti oleh Ron dan Hermione. Aku terus mundur, dan tanpa sadar, punggungku sudah membentur batang pohon yang besar.
"Maaf? Peganggu sepertimu tidak layak menerima maaf!"teriak Ron dengan senyuman miring di bibirnya.
"Kau hanyalah orang egois!"teriak Harry dengan senyuman lebarnya yang mengerikan.
Mata emerald-nya seolah mengunci kutukan Avada Kedavra yang sudah siap ia lempar padaku.
"Kau bukan sahabat kami sejak awal!"teriak Hermione sambil tertawa melengking.
Aku gemetar, kemudian mataku menangkap Draco yang berdiri agak jauh di belakang Harry, Ron dan Hermione.
"D-Draco, kau tak akan pergi kan?"tanyaku dengan suara gemetar.
Draco hanya melihatku dengan tajam, kemudian bayangan tubuhnya perlahan menghilang. Ia berjalan menjauh ke dalam hutan yang gelap, meninggalkan ku bersama Harry, Ron dan Hermione.
"No! Don't go, please!" bisikku lirih.
Tiba-tiba saja, batang pohon belakangku berubah menjadi jurang, dan Hermione mendorongku, menyebabkan tubuhku limbung dan terjatuh ke dalam jurang yang dalam.
"Pengecut"
"Egois"
"Tidak setia"
"Hanya peduli pada dirinya sendiri"
"Sok hebat"
"Sok cantik"
Dan berbagai suara hinaan lainnya dapat Lyra dengarkan dengan baik, dan hal terakhir yang dapat ia lihat adalah, kedua orang tuanya menatapnya tajam, kemudian membisikkan sebuah kutukan.
"Kau tidak layak menjadi bagian keluarga White, makhluk cacat. Avada Kedavra."
Nightmare END
Aku terbangun dengan keringat di sekujur tubuhku. Mimpi yang biasa memang, tapi sebuah mimpi buruk bagiku.
"Tempus"
Waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi, masih sangat pagi. Kemudian, aku beranjak ke kamar mandi, berdiri di depan cermin.
Tongkatku teracung ke depan cermin, aku mencoba memfokuskan diri pada mimpi buruk yang ingin kulupakan, dengan mimpi buruk itu, aku tak mungkin punya keberanian untuk minta maaf pada Harry dan Ron.
"Obliviate," bisikku lirih.
Sebuah cahaya terang keluar dari tongkatku, lalu dipantulkan oleh cermin. Dapat kurasakan sinar itu menuju ke arahku. Kupejamkan mataku, lalu aku terjatuh dan terduduk di lantai.
"Tunggu, apa yang kulakukan?"tanyaku bingung, lalu aku beranjak ke kasurku untuk kembali tidur.
»Bonus End«
A/N: Ha ha ha
Lupa aku post :') seharusnya ini di post sebelum chap 11, tapi ya sudahlah :') bonus ya untuk kali ini 2 chap sekaligus (meski karena ketinggalan sih, hehe)
Oke, ke A/N yang asli!
Err.. sebenarnya ini ga bisa dibilang bonus juga, ini adalah malam ketika Draco menyatakan cintanya ( tapi digantungin sama Lyra :p ), dan keesokan harinya waktu Lyra mencoba supaya lebih baik dia yang keluar dari Kuartet Emas supaya Harry, Ron dan Hermione bisa sahabatan lagi meski tanpa dirinya. Jadi, mimpi buruk ini yang tanpa sadar ngebuat Lyra jadi bikin keputusan itu meski dia udah Obliviate diri sendiri. Shiro ga tahu juga apakah sihir bisa dipantulkan lewat cermin, tapi ya sudahlah :p
See you in chapter e l e v e n!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro