extra
Buat mengisi kesenggangan kalian karena aku ga tahu kapan akan balik :)
***
"Dad! Lihat, aku bisa meramalkan mantra Aguamenti dengan sempurna! Lihat, Aguamenti!"
Oswald melirik Lyra yang dengan semangat menunjukkan hasil rapalan mantranya. Dengan wajah dingin, ia menarik Lyra ke hadapannya lalu menarik napas panjang. Sambil tersenyum, ia bertanya kepada putrinya, "Apakah sepupu-sepupumu bisa melakukannya?"
Lyra terdiam, lalu pelan-pelan mengangguk.
"B-bisa, t-tapi mereka baru bisa melakukanya k-kemarin, Dad!"
"Dasar bodoh, kau tak berguna sama sekali, mantra sederhana seperti itu saja tak bisa kau lakukan dengan cepat? Apa susahnya jadi sempurna?"
Mata Lyra berkaca-kaca, dan ia tahu betul malam itu ia tidak akan tidur di kasur empuknya.
***
"Apa ini? Kenapa tongkat milikku sedikit sulit bekerja!" teriak Charlotte.
Oswald melirik pada Lyra yang terdiam sambil menatap Charlotte.
"M-mum kan waktu itu menyuruhku menggunakan tongkat milik Mum untuk berlatih, jadi.. umm... aku akan menggunakan tongkat milik kakak saja kalau begitu. Aku baik-baik saja kok dengan tongkat kakak," jawab Lyra pelan, takut salah bicara.
"Kau berani melawan? Apa kau mencoba menantangku?"
Keesokan paginya, Lyra kecil terbangun dengan luka cambuk segar di punggungnya.
***
Sorry agak sedikit absurd. Aku capek sama orang-orang kayak begini, tapi ga bisa marah ke siapapun, sorry aku bawa balik Charlotte dan Oswald :)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro