Draco Malfoy Birthday!
Okay, sebelum kita memulai cerita ini, Happy Birthday Draco!!🎉🎉🎉
Karena hari ini tanggal 5 Juni, yakni hari ultahnya Draco, sembari menunggu part 4 Shiro mau publish nih special part buat merayakan ultahnya Draco!!
Enjoy!
SPOILER ALERT!!!
"Owee!! Owee!!"
Lyra mengerjapkan matanya ketika mendengar suara tangisan bayi. Ia langsung turun dari tempat tidur lalu keluar dari kamar tidurnya bersama Draco. Kakinya melangkah ke ruangan yang berada di sebelah kamar tidur mereka. Begitu pintu ruangan dibuka, suara tangisan bayi jelas memenuhi ruangan itu.
Lyra langsung mengangkat bayi itu dari keranjang bayi dengan hati-hati lalu menimang-nimangnya.
"Ssh... Jangan menangis, Aquarius.. Apa kamu lapar?"
Aquarius, nama bayi itu, masih menangis kencang. Lyra lalu membuka kancing atas piyamanya untuk menyusui Aquarius. Ternyata, Aquarius memang lapar. Setelah meminum ASI, Lyra menepuk-nepuk pelan punggung Aquarius sampai ia bersendawa.
"Nah, sekarang tidur dulu ya, Aqua,"ucap Lyra lalu mengecup pelan dahi anaknya kemudian menaruhnya lagi ke dalam keranjang bayi.
"Mum?"
Suara anak laki-laki terdengar dari arah pintu. Lyra kemudian membalikkan badannya dan menemukan anak laki-lakinya, Scorpius berdiri dengan tangan memegang daun pintu.
"Scorpie, apa yang kau lakukan disini, hm? Ayo tidur,"ucap Lyra sembari tersenyum lembut pada Scorpius.
"Tadi aku mendengar suara tangisan bayi, makanya aku bangun,"jelas Scorpius dengan wajah setengah mengantuk.
"Nah, Aqua sudah tidur, jadi Scorpie tidur dulu ya?"ucap Lyra lagi sembari menggendong Scorpius menuju kamarnya.
Scorpius menguap kecil dalam gendongan Lyra, kemudian bertanya dengan suara pelan,"Dad mana?"
Lyra mengusap pelan rambut pirang platina Scorpius yang ia warisi dari ayahnya, kemudian menjawab pertanyaan Scorpius,"Dad sedang sibuk bekerja, besok pasti pulang kok. Nah, sekarang Scorpie tidur ya."
Lyra meletakkan Scorpius di tempat tidur lalu mengecup dahi anak laki-lakinya itu.
"Good Night, Mum.."
"Good Night, Scorpie..."
Lyra kemudian menutup pintu kamar Scorpius perlahan lalu menuju kamarnya sendiri.
***
Pagi telah tiba, Lyra bangun lebih awal seperti biasanya, lalu menguap pelan. Matanya mengerling ke arah kalender dan tersenyum ketika melihat tanggal dengan lingkaran merah di sekelilingnya.
Tanggal 5 Juni, hari ulang tahun Draco, pria yang kini menjadi suaminya, dan ayah dari anak-anak mereka.
Lyra segera beranjak dari tempat tidurnya lalu menuju dapur. Seorang peri rumah terlihat sedang memasak sarapan.
"Gideon, aku akan pergi ke dunia muggle pagi ini. Tolong jaga anak-anak ya,"ucap Lyra sembari mengecek bahan-bahan makanan yang kurang di kulkasnya.
Tunggu, kulkas? Ya, sejak perang berakhir, keluarga Malfoy sekarang sudah lebih mentoleransi keberadaan muggle, bahkan menggunakan barang-barang muggle yang memang lumayan berguna.
Gideon meng-iya-kan permintaan Lyra dengan sopan, setelah itu Lyra langsung keluar dari ward Malfoy Manor untuk ber-apparate menuju salah satu gang kecil di London.
Ia sudah mengganti bajunya menjadi gaun sederhana ala muggle, tentunya ia juga membawa uang Poundsterling yang sudah ia tukar beberapa hari lalu di Gringgots. Lyra kemudian segera menuju supermarket yang direkomendasikan Harry karena katanya, bahan makanan di sana adalah yang terlengkap di kota London.
Lyra kemudian membeli beberapa bahan kue seperti telur, tepung terigu, dan lain-lain. Rencananya, Lyra ingin membuat kue tart sendiri untuk ulang tahun Draco.
Senyuman mengembang terulas di bibirnya ketika memilih bahan-bahan makanan.
Ketika hendak membayar, Lyra malah mendapat sambutan yang menyebalkan.
"Nona sangat cantik,"ucap kasir itu sambil memindai barcode barang-barang yang dibeli Lyra.
"Terima kasih,"balas Lyra sembari tersenyum kecil.
Kebetulan supermarket sedang sepi karena baru saja dibuka. Kasir itu sengaja memperlambat proses pemindaian barcode.
"Oh ya, boleh saya minta nomor telepon Nona? Siapa tahu kita cocok,"ucap kasir itu dengan senyuman aneh.
Lyra segera memasang wajah masam. Ia sudah tahu kemana arah pembicaraan ini, menurut perkataan Hermione, kalau misalnya ada orang yang meminta nomor telepon artinya mereka ingin berkencan dengan Lyra.
"Maaf, saya sudah menikah,"ucap Lyra dingin sembari menunjukkan cincin pernikahannya.
Kasir itu langsung terlihat kesal lalu memindai cepat-cepat barang-barang yang dibeli Lyra. Lyra kemudian pergi dari tempat itu dengan kesal, ia tak akan berbelanja di supermarket itu lagi.
***
Lyra tersenyum ketika melihat Scorpius berlari memeluknya yang baru saja memasuki rumah.
"Scorpie sudah mandi dan sarapan?"tanya Lyra.
Scorpius mengangguk semangat lalu tersenyum lebar.
"Mum, ayo main bareng Scorpie!"ajaknya.
Lyra kemudian mengusap rambut Scorpius gemas.
"Nanti dulu, Mum mau mengecek kondisi Aqua dulu. Setelah itu kita main ya?"
Scorpius mengangguk lagi lalu beranjak menuju karpet di tengah ruangan untuk kembali bermain. Lyra meletakkan barang belanjaan yang ia beli ke atas meja lalu naik ke lantai atas. Sebuah senyuman terukir di bibirnya saat melihat Aqua yang masih tertidur.
Namun begitu Lyra hendak beranjak keluar, Aqua tiba-tiba menangis. Ia segera menghela napas pelan kemudian mengangkat Aqua dan menggendongnya menuju kamar mandi di lantai bawah.
"Zetta!"
POP!
Seorang peri rumah yang mengenakan gaun putih muncul di hadapan Lyra sambil membungkukkan badannya anggun.
"Yes, master."
"Tolong siapkan air mandi untuk Aqua,"ucap Lyra.
"Akan segera saya siapkan."
Lalu Zetta menghilang. Lyra menuju ke kamar mandi dan menemukan bathtub kecil Aqua sudah terisi dengan air hangat juga busa-busa sabun, lengkap dengan bebek berwarna kuning yang mengapung di atas permukaan air. Lyra segera memandikan Aqua ( setelah mengganti popoknya tentu saja ) yang sesekali tertawa sembari memainkan air busa.
Setelah selesai memandikan Aqua dan mendandaninya menjadi seorang bayi yang manis, Lyra menggendong Aqua menuju ruang tamu untuk mengajaknya bermain bersama Scorpius.
Scorpius terlihat antusias bermain dengan adik perempuannya, tentu saja Lyra juga ikut senang melihat kedua anaknya akrab seperti itu. Tak terasa matahari semakin meninggi, jam sudah menunjukkan pukul 11, dan tiba-tiba Lyra mengingat kalau ia belum sarapan sama sekali.
"Scorpie, tolong jaga Aqua dulu, ya. Mum mau makan dulu,"ucap Lyra yang disambut anggukan antusias Scorpius.
Lyra segera mengunyah pancake-nya dengan cepat, takut Scorpius kewalahan menjaga Aqua. Dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati keduanya tertidur dengan damai. Lyra tersenyum lembut melihat mereka Scorpie dan Aqua yang terlihat begitu manis lalu membawa mereka menuju kamar masing-masing.
Lyra memutuskan untuk membuat kue tart untuk ulang tahun Draco, mumpung kedua anaknya sedang tidur. Senyuman terpatri di wajah cantiknya ketika ia membuat kue tart untuk suami tercintanya, lalu membayangkan reaksinya begitu menerima kue ini.
Ia memasak kue selama 4 jam, cukup lama memang, karena Lyra sendiri masih belum terlalu familiar dengan peralatan masak muggle. Scorpius sudah bangun dari jam 2 tadi, dan begitu bangun ia langsung ikut memasak kue dengan antusias.
"Nah, sekarang tinggal tunggu Dad-mu pulang,"ucap Lyra sambil melihat kuenya puas.
Ketika hendak memasukkan kuenya ke dalam kulkas, suara ketukan di jendela mengejutkan Lyra.
"Scorpie, bisa tolong ambil surat atau barang yang dibawa burung hantu itu?"
Scorpius mengangguk lalu mengambil sebuah surat yang berada di cengkraman burung hantu itu. Begitu surat diambil burung hantu itu pergi begitu saja. Scorpius mengeluarkan isi surat itu dan memberikannya pada Lyra. Kue yang dipegang Lyra langsung jatuh ke lantai.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat lembaran foto yang berisi foto Draco, suaminya, mencium Astoria Greengrass, mantan tunangan suaminya. Mata Lyra berkilat berbahaya ketika melihat foto itu.
"Aku pulang!"
Suara Draco terdengar dari ruang tamu. Scorpius langsung berlari menghampiri ayahnya yang baru saja pulang dari dinas 4 hari-nya lalu bermain dengan mainan baru yang dibelikan Draco. Draco melangkah menuju dapur dan menemukan Lyra sedang berdiri sambil memegang sebuah foto juga kue yang terjatuh di lantai.
"Wah, apa itu kue untukku, love? Sayang sekali jatuh,"ucap Draco kemudian hendak mengecup pipi Lyra.
Lyra langsung menjauhkan pipinya dari bibir Draco kemudian menatapnya dingin. Tangannya terangkat dan menunjukkan sebuah foto berisi gambar Draco sedang mencium bibir Astoria.
"Apa ini, Draco Lucius Malfoy?"tanya Lyra dengan senyum lebar di bibirnya.
Draco membulatkan matanya ketika melihat foto itu lalu menghela napas ketika melihatnya.
"Ya ampun... Dasar Daphne,"gunam Draco.
Lyra mengernyitkan dahinya ketika mendapati reaksi Draco.
"Apa maksudmu?"
Draco kemudian mengambil foto itu dan membakarnya. Lyra berteriak protes ketika Draco membakar foto itu, tapi Draco membalas protesannya cepat-cepat,"Tenang saja, Lyra. Itu foto palsu. Daphne iseng mengedit foto Astoria dan pacarnya menjadi fotoku dengan Astoria menggunakan teknologi muggle yang entahlah apa itu namanya, lalu hendak memberikannya agar pacar Astoria cemburu. Tapi sepertinya owl itu nyasar."
Lyra menyipitkan kedua matanya lalu memandang Draco tajam.
"Serius?"
"Serius, kau bisa melakukan The Unbreakable Vow denganku kalau tak percaya,"ucap Draco sambil mengangkat kedua tangan.
Lyra kemudian menghela napas pelan sebelum tersenyum manis.
"Happy Birthday, Dray! "Ucap Lyra sembari mengecup pipi Draco.
"Apa itu benar-benar kue untukku?"tanya Draco.
Lyra melirik kue yang sudah hancur itu dengan senyum kikuk, kemudian mengangguk perlahan.
"Iya, sebenarnya. Tapi jatuh karena aku terlalu marah saat melihat foto ini."
Draco mencolek sedikit krim kue yang menempel di papan tempat kue diletakkan.
"Enak, kok. Thank you, love. Untuk semua yang telah terjadi, untuk selalu setia, untuk melahirkan anak-anak kita, untuk selalu percaya padaku,"ucap Draco kemudian mengecup bibir istri tercintanya.
Pipi Lyra langsung memerah malu kemudian menepuk pelan pundak Draco.
"Aku masih saja meleleh saat mendengarnya,"bisik Lyra.
Draco tertawa kecil yang kemudian disusul dengan tawa kecil Lyra juga.
Well, setelah berbagai penderitaan, mereka layak menerimanya. Happy Ending.
END
Yeah, aku tahu ini telat 1 hari T~T padahal draf nya udah Shiro ketik dari pagi kemaren. But, yeah, thanks for reading and see you next chapter, bye bye!!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro