Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Fin

"Kau gugup? "

Nathalia mengangguk perlahan, wajahnya yang biasanya tenang kini tergambarkan raut cemas. Kedua tangannya yang berbalut sarung tangan putih saling meremas. Menyalurkan rasa gundah yang ia rasakan.

Harita terkikik geli, gadis itu menyampirkan helaian rambutnya kebelakang daun telinga. Rambut sebahu lebih sedikitnya digelung keatas rapi, pin bunga disisi sebelah kanan rambutnya menambah ayu penampilannya.

"Tetap tenang, Lia-chan~ Ini hanya upacara pernikahanmu, kok~"

Nathalia menggigit perlahan bibirnya yang sudah dipoles lipstik. Rasanya tangannya ingin meluncur kedahi lebar Harita untuk memberi sedikit pembelajaran. Hitung-hitung mungkin jalan pikirannya yang 'ajaib' akan mulai sembuh.

Sayangnya gugup mencegahnya untuk melakukan itu.

Harita berdiri dari duduknya, berjalan mendekat menuju Nathalia yang berada didepan cermin. Kedua tangan memegang pundak Nathalia, Harita tersenyum lebar pada bayangan dirinya dan Nathalia yang terpantul pada cermin.

"Dengar. Ini hari bahagiamu, jadi tersenyumlah dan tunjukkan kebahagianmu. Enyahkan segala keraguan dan gundah. Aku yakin Lia-chan bisa melakukan segalanya dengan lancar. "

Nathalia menutup mata, menarik napas perlahan lalu menghembuskannya. Benar. Ia harus tenang, kecemasan dan gundah ini harus ia enyahkan.
Pelan namun pasti, kecemasannya mulai reda. Kini pikirannya terasa lebih jernih.

"Lebih tenang, Lia-chan? "
"Ya. Terima kasih, Harita Koushiki. "

Harita mengangkat jempolnya lalu melepaskan pegangannya pada pundak Nathalia.
Sebelah tangannya berada dipinggang, tersenyum lebar kearah Nathalia yang bangkit dari duduknya.

"Sudah waktunya, ayo! "

Nathalia tersenyum tipis, kedua tangannya mengangkat sedikit gaun putih indah yang ia kenakan.
Rambut perak panjangnya kini disanggul rapi dan tertutupi tudung pengantin putih.
Mahkota mungil memperindah tampilan Nathalia, tak lupa sepatu berwarna senada dikenakannya.

"Terima kasih atas segala bantuanmu. "

Nathalia berucap sambil mengandeng tangan Harita. Gadis berambut hitam itu tertawa ringan, mengangguk perlahan.

"Terima kasih kembali, itu sudah menjadi tugas. Senang bisa mengantarkan mempelai wanita secantik dirimu, Lia-chan! "

Nathalia ikut tertawa ringan, menatap kedepan.

Pintu berwarna putih tepat berada dihadapan mereka, Nathalia sekali lagi menarik napas dan menghembuskannya. Dalam satu kali aba-aba pintu mulai terbuka, ruangan aula yang sudah disulap menjadi tempat prosesi upacara pernikahan tertangkap oleh manik Nathalia.
Harita melangkah, begitu juga dengan Nathalia.

Sang pembawa acara memberikan pengumuman tentang kedatangan mereka. Tepat saat memasuki ruang prosesi, Harita melepaskan rangkulannya.
Melambaikan tangan lalu duduk bersama dengan para hadirin yang menatap kagum Nathalia.

Nathalia menangkap gestur mulut Harita yang berkata 'semangat'
Tersenyum tipis, Nathalia kemudian kembali menatap kedepan. Lantai yang dipijakinya sudah terlapisi karpet beludru merah yang terasa empuk.

Pandangannya tak sengaja bertabrakan dengan pemuda berambut merah muda berjas putih yang tengah tersenyum teduh didepan sana. Nathalia mulai melangkah, senyum mulai ia kembangkan.

Satu yang ia rasakan sekarang, rasa bahagia.

"TENN!!! AKU KESAL KARENA KAU MELANGKAHIKU TAPI SEMOGA KAU BAHAGIA, ANAK KECIL SETAN!! "
"Ga-gaku... Tenanglah... Hapus air matamu menggunakan ini... "
"TENN-NII!!! KAU TAMPAN SEKALI!!! KAKAK IPARKU JUGA CANTIK SEKALI!!! "
"Nanase-san?! "

Tenn dan Nathalia tersedak, untunglah keduanya tak batuk-batuk yang membuat prosesi pernikahan mereka semakin kacau dan konyol.
Keduanya masih menatap, kini Tenn mengembangkan senyumannya yang paling lebar dan bahagia.
Nathalia juga, tawa kecil muncul dari bibirnya.

Tak apa lah ada insiden seperti ini, bisa jadi insiden ini adalah cerita lucu yang akan diceritakan dilain hari, kan?

Bahkan mungkin, kisah singkat yang mereka lewati selama seminggu pertemuan mereka sebelumnya karena percobaan pemerintah adalah kisah yang lucu namun mendebarkan disaat bersamaan.

'Semoga kita bahagia selalu, tentu hanya bersamamu. '

Lihat? Harapan mereka berdua serasi, kan?

Baiklah.

Mari kita tutup kisah singkat terburu namun manis ini dengan kedua pasangan kita, Tenn dan Nathalia yang berdiri berhadapan.
Siap mengucap janji pernikahan sekali yang begitu sakral.

Fin

_________________________________

TAMAT GES TAMAT!!!

UWOUGH!!!

OTSUKARE BUAT PARA AUTHOR YANG IKUTAN PROJECT INI, UHUHU!!!
/jejeritan, lempar-lempar kerdus brutal.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro