Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 5

"Hm~ Jadi bagaimana, Ku-san. Lia-chan?~ "

Tenn berdeham, sedikit melirik Nathalia yang memakan pelan kue yang dipesannya dengan garpu. Kembali tatapannya menuju Harita yang sedang menumpukan dagu dengan dua tangan yang berada diatas meja, tersenyum lebar dengan pandangan mata jenaka.

"...Kita lanjutkan sampai menikah. "
"UHUK–"

Harita yang semula memasang wajah jahil seketika memasang wajah terbengong dengan mulut terbuka.
Otaknya seketika berhenti bekerja sementara, terlalu lambat untuk memproses perkataan 'luar biasa' yang baru saja dipaparkan oleh Tenn.

Tenn menoleh, menggeser minuman miliknya kepada Nathalia yang terbatuk-batuk.
Sebelah tangannya menepuk dan mengelus punggung Nathalia perlahan.
Tak lupa Tenn mengumamkan kata 'Maaf' dengan lembut.

Harita 'ngelag'.
Apa yang baru saja terjadi kemarin?
Ia tertinggal berita apa?

"Apa maksudmu berkata seperti itu, Kujou Tenn? "

Nathalia menatap nyalang, ia tak mempedulikan rasa sesak yang masih terasa didadanya. Ia harus meluruskan ucapan ambigu yang baru saja diucapkan oleh pemuda disampingnya.

Tenn meletakkan kembali gelas minumannya yang telah habis kesamping. Lalu secara tiba-tiba mendekatkan wajahnya kearah Nathalia dengan senyuman menawan miliknya.

"Jika aku berkata 'aku telah jatuh padamu ' apa sudah cukup menjelaskan segala, Nathalia Adelle? "

Kelu dan mati rasa. Itu yang dirasakan oleh lidah Nathalia. Otaknya kosong, tak mampu membalas perkataan Tenn yang terlalu mengejutkannya.

"Tolong!!! Ada perempuan yang pingsan disini!!! Siapapun panggilkan ambulans!!! "

Bukan. Bukan Nathalia yang pingsan, ia masih kuat. Perkataan Tenn masih bisa ia tahan. Masih bisa. Ia yakin itu.

"...jadi? Mau melanjutkan ini sampai kita menikah? "

Baik.

Nathalia sepertinya sudah pada batasnya, kurang ajar sekali Kujou Tenn yang tiba-tiba mengambil tangannya, mengecupnya perlahan lalu tersenyum teduh.

Nathalia menyerah. Debaran ini tak bisa ia sangkal lagi.
Konyolnya ia berdebar karena pemuda yang baru ia temui seminggu ini.

'~'

'Aku tak apa Lia-chan– Kau pulanglah bersama Ku-san. Hati-hati dijalan~'

Nathalia membaca pesan yang dikirimkan oleh Harita.
Karena terlalu fokus dengan pesona Tenn, ia sampai tak menyadari Harita hampir 'mati'
Tapi sepertinya hal buruk itu tak terjadi, pesan singkat ini bisa sedikit melegakan jiwanya.

Tak lucu saja ia tak sengaja membunuh orang dengan cara bermesraan.

"...Ap–"

Nathalia menutup mulutnya, meruntuki pikiran konyol yang baru saja lewat.
Panas dipipi mulai menyerang, Nathalia mulai berusaha menenangkan diri, ia handal dalam urusan ini.

Tapi mengapa ia tak kunjung tenang?

Nathalia mendongak, menatap pohon Sakura yang bermekaran indah. Beberapa kelopaknya berguguran, terjatuh perlahan ketanah.
Angin terkadang menerbangkannya perlahan, menambah keindahan guguran kelopak bunga Sakura.

"Ada kelopak sakura dirambutmu. "

Nathalia menahan napasnya. Tangan Tenn yang entah sejak kapan datang, mengambil perlahan kelopak bunga Sakura dari rambut peraknya.

"Terima kasih, Kujou Tenn. "

Tenn hanya mengangguk, ikut menatap pohon Sakura yang bermekaran. Kedua terdiam kembali, mengizinkan sepi merayap diantara mereka.

"Aku harap kita masih bersama dimusim semi selanjutnya. "

Tenn bergumam perlahan, bersama angin yang berhembus. Menutupi gumamannya yang bak bisikan dengan gemerisik daun.
Ia berharap jika gadis perak disampingnya tak mendengar ucapannya.

Tenn merasakan lengan bajunya diremas perlahan, ia menahan napas. Sepertinya harapannya tak terkabul.

"...mohon batuannya, Kujou Tenn. "

Bagus, sekarang wajah pemuda itu merah padam. Sebelah tangan digunakan untuk menutupi parasnya yang memerah. Walau ia tahu jika itu tak ada artinya.

Bagusnya lagi, Tenn menangkap jika paras gadis disampingnya tak jauh berbeda.
Rasa bahagia mulai bermekaran didadanya, bak bunga Sakura dimusim semi.

Tbc

___________________________

Beneran gak selesai tepat waktu dong 😭

Yaudah deh–

Tinggal satu lagi, hiksu :'(

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro