Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 4

"...apa yang kau bawa, Nathalia Adelle? "
"...rencana 'kencan' kita yang disusun oleh Harita Koushiki, Kujou Tenn. "

Tenn memijit dahinya, menatap lelah setumpuk kertas yang dipeluk oleh Nathalia.
Astaga. Mengapa si Gadis 'tim sukses' itu sangat berlebihan?
Mereka hanya akan berjalan-jalan bersama seharian. Hanya itu.

Tapi mengapa rencana perjalanan mereka melebihi proposal pengajuan tour konser yang akan dilakukan TRIGGER selama seminggu penuh?

Raut wajah Nathalia tak jauh berbeda, bonus sekarang kerutan hadir didahi gadis berparas ayu itu. Rasa geli memenuhi dirinya ketika membaca judul tumpukan kertas yang ia peluk.

Rencana perjalanan cinta penuh kasih sayang TennLia ♡♡ ”

Ukh... Bagaimana bisa Harita menuliskan judul semenggelikan ini?

"...aku lupa jika dia gadis ajaib dengan jalan pikiran tak tertebak. "

Nathalia bergumam pelan, berusaha melupakan judul menggelikan yang baru saja ia baca. Membalikkan halaman judul, Nathalia membaca cepat lembaran pertama.

Sedikit rasa terkejut mampir.
Nathalia tak menyangka dibalik judul menggelikan rencana ini, penyusunan tempat dan berbagai macam halnya sangat mudah dipahami. Mulai dari jam buka dan tutup, fasilitas, dan lain sebagainya.
Belum lagi nama-nama tempat diurutkan abjad, sempurna.

"Oh. Pekerjaan bagus, hanya saja dia terlalu 'ajaib' "

Nathalia menoleh cepat, paras Tenn yang sedang memperhatikan rencana perjalanan yang ia genggam tertangkap maniknya.
Berita bagusnya wajahnya dan wajah Tenn cukup dekat.

"Ada apa? "

Nathalia menormalkan raut wajahnya, bertingkah seolah tak terjadi apa-apa. Mengenyahkan getaran yang mulai muncul tak sopan dari dadanya.

"Bukan apa-apa. Jadi kita akan pergi kemana, Kujou Tenn? "

Manik merah muda mirip pupil kucing itu melepaskan kontak mata, kembali menatap rencana perjalanan yang digenggam Nathalia.
Jemari telunjuk milik Tenn menunjuk sederet nama tempat beserta alamatnya.

Tenn mendongak, kembali melakukan kontak mata dengan Nathalia.
Nathalia mengangguk pelan, memilih memutuskan kontak mata dengan menatap tempat yang ditunjuk oleh Tenn.

"Pilihan yang bagus, Kujou Tenn. "

'•'

"...tak kusangka disini benar-benar indah, kerja bagus gadis 'tim sukses' "

Nathalia menggeleng pelan, sedikit merasa kasihan dengan Harita yang mendapat julukan tak elit dari pemuda berambut merah muda yang berdiri disampingnya.

"Kau benar. Danaunya sangat indah. "

Nathalia memandang danau yang berada dihadapannya. Airnya yang tenang bergerak perlahan karena hembusan angin alam.
Rambut silvernya yang tergerai mulai melambai, menari bersama angin yang berhembus.

"Kau tak ingin duduk? "

Nathalia menundukkan kepala, menatap Tenn yang duduk direrumputan hijau yang terjaga keasriannya.
Gadis itu mendudukkan diri, tepat disamping Tenn yang memandang danau.

Suasana tenang tanpa orang lain dan kebisingan kota, aroma khas rerumputan tercium, suara gemerisik daun.
Nathalia benar-benar menikmati sajian alam yang indah namun jarang disadari oleh manusia.

Tas mungil yang ia bawa dibuka untuk mengeluarkan buku yang sengaja ia bawa.
Tak lengkap rasanya keluar tanpa membawa kertas bertuliskan kisah yang dibundel menjadi satu itu.

Perlahan jemarinya membuka sampul tebal yang menutupi isi buku, mencari bagian mana yang terakhir ia baca. Tak lama ia mulai larut dalam kisah apik yang dirajut oleh sang penulis.
Lembar demi lembar dibalik, manik membaca dalam hening.
Terus berulang sampai ia dikejutkan oleh sesuatu.

Kepala seseorang tiba-tiba bersandar ke pundaknya.
Nathalia tersentak, ia tahu siapa yang menyandarkan kepala ke pundaknya.
Siapa lagi kalau bukan pemuda berambut merah muda, Kujou Tenn.

Dengkuran pelan tertangkap indera pendengaran Nathalia, kepala itu bergerak sedikit seakan mencari tempat ternyaman.
Rambut merah mudanya terasa mengelitik namun lembut disaat bersamaan.

Nathalia tak berani menoleh, buku yang ia genggam dibawa kedepan wajah. Tangannya terasa gemetaran, entah karena apa.
Kini perasaannya semakin tak karuan, ternyata pilihan menuju danau yang tenang ini menjadi pilihan paling berbahaya.

Tbc

_____________________________

Nanananana~~
/goyang-goyang

Dikit lagi ayo bisa~
/pake nada reff lagu 'No Sacrifice.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro