Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 3

"Ku-san tenang saja! Perkara fans mu sudah kubereskan! Sekarang tinggal kau fokus menjadi pasangan yang manis nan serasi bersama Lia-chan! "

Tenn mengerutkan dahinya ketika mendengar ucapan penuh semangat dari perempuan yang mengaku sebagai 'tim sukses' yang akan menjadikan dirinya dan gadis berambut silver disampingnya pasangan.

Ia jadi sedikit bernapas lega, dari beberapa hari yang lalu sejak ia ditunjuk menjadi salah satu orang yang akan mencoba program pemerintah ini. Ia tak mempersalahkan ia dijadikan 'kelinci percobaan' namun yang selalu berputar diotaknya adalah bagaimana cara menenangkan para fansnya?

Fans mana yang tak menggila atau mengamuk jika idol mereka akan segera menikah?

"Jika aku boleh tahu, bagaimana caramu menenangkan mereka? "
"Mudah! Kubagikan saja fotomu secara gratis! "

Nathalia yang sedang meminum tehnya hampir saja tersedak, untunglah ia berhasil diri agar minuman yang ia minum tak menyebabkan batuk dan membuatnya malu.

Ia mengeluarkan sapu tangan dari kantongnya lalu menyapukan perlahan kedepan mulutnya.
Sedikit melirik kearah Tenn yang bergetar badannya.
Kembali tawa ingin ia semburkan ketika melihat raut wajah Tenn yang menurutnya konyol.

Tentu dia mati-matian menahan tawanya, cukup menertawakannya dalam hati.

"...anda hanya bercanda, kan? "
"Hm? Tentu saja! Jangan kau bawa serius, Ku-san! Ahahaha! "

Tenn menahan napasnya sambil meremas perlahan celana yang dipakainya. Berusaha tak mengamuk, emosinya naik turun hanya karena berbicara beberapa detik dengan gadis 'tim sukses' yang tengah tertawa tanpa beban.

Tenn bersumpah lebih baik berbicara dengan Gaku daripada dengan gadis 'tim sukses' ini
Ia tak sudi memanggil dengan nama, kepalang kesal dan gondok karena tingkah gadis berambut hitam sebahu lebih sedikit itu.

Harita berdeham, memasang wajah serius andalannya ketika sedang bekerja. Tangan lentiknya mengeluarkan beberapa lembar kertas dan laptop dari tas yang dibawanya. Dua kertas digeserkan kearah Tenn dan Nathalia.

"Silahkan tanda tangani kedua surat ini, Kujou-san. Nathalia-san. "

Keduanya secara bersamaan mengangkat kedua alis sambil memasang ekspresi yang sama.
Tenn dan Nathalia tersentak kaget ketika meja yang mereka tempati dipukul keras oleh Harita yang menundukkan kepala dengan badan bergetar.

"Mohon maaf. Bisa simpan dahulu kecocokan kalian berdua? Mari kita fokus dahulu dengan dua dokumen dan rencana selanjutnya. "

Tenn memasang wajah tak terima, semakin tak mengerti jalan pikiran gadis 'tim sukses' didepannya.

"Yang tak fokus itu kau. Ah..."

Tenn dan Nathalia berkata secara bersamaan. Keduanya menoleh lalu kembali menatap satu sama lain. Mengerutkan dahi dengan ekspresi kebingungan.

"...aku menyerah. Bisa mati jika begini caranya, AAAAAAA!!! "
"Harita Koushiki? "

Harita berulang kali membenturkan kepalanya ke meja, membuat laptop yang berada diatas meja bergeser beberapa senti dari tempat awal. Tak menjawab panggilan dari Nathalia.
Nathalia semakin tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis didepannya ini.

"Mama. Kakak itu kenapa? "
"Saya gila karena dua orang manis ini, AAAAAAA!!! "

Tenn dan Nathalia membaca dokumen yang berada diatas meja. Berpura-pura tak melihat tingkah Harita yang semakin tak mencermin seseorang yang bekerja untuk pemerintah.

Ajaibnya ia benar-benar orang yang bekerja dipemerintah terlepas dari tingkahnya yang 'ajaib'

Harita menepuk-nepuk pipinya sendiri, berusaha mengembalikan kewarasannya yang diterpa angin puting beliung.

"Baik. Maaf atas ketidaknyamanannya, mari kita kembali membicarakan topik yang baru saja terputus tadi. "

Nathalia masih membaca lembaran kertas yang berada ditangannya. Ia tak masalah dengan poin-poin yang tertulis dilembaran kertas itu. Terlihat tak mencurigakan, jadi tak masalah jika ia menandatanganinya.

"Silahkan bolpointnya. "

Harita menyerahkan bolpoint kepada Nathalia, gadis berambut silver itu menandantangani cepat ditempat yang sudah disediakan. Nathalia kemudian menyerahkan bolpoint itu kearah Tenn yang masih membaca lembaran kertas miliknya.

"Kujou Tenn. "

Tenn menoleh, Nathalia menggerakkan bolpoint yang tergenggam ditangannya. Memberi gestur untuk segera mengambil bolpoint itu.

"Terima kasih. "

Nathalia hanya mengangguk pelan mendengar gumaman Tenn. Menyerahkan kertas miliknya kearah Harita yang memandangnya dengan senyuman tipis.
Tak lama Tenn juga menyerahkan kertas miliknya, membuat kedua kertas perjanjian itu berada dalam genggaman tangan Harita.

"Aku yakin kalian akan menjadi pasangan paling manis yang pernah ada, aku merasakan hal itu. "

Harita berucap sambil mengembangkan senyum paling lebar dan tulus miliknya.

Nathalia hanya terdiam, tak bisa menjawab ucapan dari Harita. Ia tak akan tahu apa yang akan terjadi, tapi mengecap ia dan pemuda berambut merah muda disampingnya sebagai pasangan yang serasi terdengar konyol.

Ayolah. Mereka baru saja bertemu beberapa jam yang lalu.

"Terima kasih kuharap ucapanmu benar adanya, Gadis 'tim sukses' ."
"Ya! Itu pasti! Soalnya– Tunggu?! Kau memanggilku apa tadi, Ku-san?! "

Nathalia melebarkan kedua maniknya, memasang raut terkejut. Menatap penuh tanda tanya pemuda yang duduk disampingnya.

Bagaimana bisa ia berkata dengan ringannya?

Lalu...

Mengapa ia tak bisa mengendalikan ekspresi wajahnya. Dan sialnya sekarang wajahnya terasa memanas.
Rasa panas itu semakin menjadi ketika Tenn balik menatapnya lalu tersenyum lembut.

Ah. Nathalia merasa ada yang salah dengan dirinya.

Tbc

___________________________

NO SACRIFICE!!!
WOOOOO OOO WOOOO!!!
/ajeb-ajeb bareng ama Harita, pake kacamata item.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro