Aku memejamkan mata sesaat, memikirkan apa yang hendak kulakukan sekarang adalah benar. Sesaat aku menarik napas panjang lalu membuka mataku, melihat diriku didepan cermin.

"Pengantin wanita bersiaplah memasuki altar," terdengar suara memanggilku.

Aku menatap cermin, meyakinkan diri untuk terakhir kali dan ayahku masuk untuk membawaku memasuki altar pernikahan. Aku berdiri menatap ayahku dengan senyuman lalu menggandeng tangannya memasuki altar.

Saat itu musik diputarkan, suasana menjadi meriah dengan bunga-bunga yang berhamburan disepanjang karpet merah dan semua tamu undangan melihat kearahku dengan senyum bahagia layaknya suasana pernikahan pada umumnya yang dipenuhi sukacita. Tapi, bagiku pernikahan ini hanya bentuk perlindungan terhadap diriku sendiri.

Aku melihat sahabatku yang sangat mengerti dan tahu dengan jelas masalah yang terjadi padaku sampai hari ini terjadi. Menatap kedepan melihat pria yang akan segera menjadi suamiku dan mencengkram erat lengan ayahku berharap tidak pernah sampai kealtar pernikahan. Tapi aku harus sadar bahwa semua ini tidak bisa dihindari dan hanya ini satu-satunya cara bagiku.

Ayah melepaskan gandengan tanganku lalu menyerahkan pada calon suamiku dengan wajah penuh kepercayaan bahwa pria ini dapat menjagaku dengan baik. Pria itu hanya menatap ayah lalu mengambil tanganku dan dimulailah acara pernikahan. Aku hanya menutup mata untuk menenangkan diri dan menerima kenyataan.

Pria yang kunikahi sebenarnya tidak buruk, lebih tepatnya sempurna. Dia berasal dari keluarga pembisnis terkenal nomor satu yaitu HX Group bernama Han Dong Gun. Seorang pria yang hampir berusia 30 tahun yang memiliki fisik, penampilan serta kekayaan yang luar biasa tentunya.

HX Group bergerak dihampir semua bidang bisnis seperti properti, perbankan, pendidikan, perhotelan, pariwisata, penerbangan dan sebagainya yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi di China. Bisa dibayangkan betapa besar kekayaan yang mereka miliki. Singkatnya, pria yang sekarang menjadi suamiku adalah pria idaman setiap wanita.

Lalu apa masalahku? Mungkin kalian berpikir aku wanita yang paling beruntung saat ini. Tapi kalian salah, karena secara keuangan aku tidak kekurangan. Kalau dilihat dari bisnis keluargaku juga tidak ada masalah, bahkan tanpa HX Group bisnis keluargaku berjalan dengan sangat baik. Seperti yang sudah kujelaskan sebelumnya bahwa aku menganggap pernikahan ini adalah bentuk perlindungan untuk diriku. Jadi bagiku Han Dong Gun adalah pilihan yang tepat untuk menjadi pion.

Aku menghampiri sahabatku dan duduk disebelahnya, kutunjukkan cincin yang terpasang dijari manisku lalu mendesah. Sahabatku menepuk bahuku untuk menenangkan dan berkata "Semua akan membaik jadi bersabarlah."

Tepat saat itu, seorang pelayan menghampiriku lalu memberikan buket bunga mawar merah dengan kartu ucapan. Saat melihatnya, aku hanya terdiam menggenggam erat kedua tanganku karena marah sedangkan sahabatku mengambil buket bunga itu lalu membawa keluar membuangnya. Aku berdiri menyusul dan melihat kartu ucapan yang terbuka dikakiku bertuliskan "Congratulatian dari XK." Aku sadar bahwa dia masih mengawasi aktivitasku.