fall of seodam
mungkin dari sekian banyak pasangan, hanya pasangan ini yang belum karam sampai detik ini
ya... lagipula pernikahan mereka baru berjalan selama 3 bulan
"Aku pulang, dam."
"Hello, bin." Midam menyambut Seobin kemudian mengambil jas Seobin dan menggantung jas itu,
"So... how are you? fine kan dirumah?"
"Iya. Kerjaanku tapi masih lumayan banyak."
"Pasti susah ya ngatur kantor sendiri? apalagi kak Wooseok keluar dari kantor..."
"Iya. Semenjak kak Wooseok dan kak Jinhyuk pisah... Kak Wooseok keluar dan semuanya kacau. Utang sana sini dan masalah keuangan biasanya di handle sama kak Wooseok semua. Tapi sekarang... huftt..."
Seobin mengelus punggung Midam "Yang sabar ya, pas kak Seungwoo keluar dari kantor aku semuanya juga berantakan."
"Eh iya, aku mandi dulu ya. Bau kringet yaampun."
"Iya, bin."
Setelah Seobin masuk ke dalam kamar mandi, Midam melihat notifikasi yang terdapat pada ponsel Seobin
saat Midam membuka ponselnya...
MOM
| seobin-ahhh
| ada perempuan yang mau ketemu kamu
| dia bawa anak umur sekitar 13 tahunan
| dia bilang itu anak kamu
| hwi
| yoon byunghwi!
...
"Yaampun, seobin... itu emang siapa sih?" Tanya Midam ketika mereka berdua berada di mobil menuju ke kediaman rumah ibunda Seobin.
"Midam... Kamu tau kan ibu aku itu nggak waras? Dia punya penyakit. Omongannya selalu ngelantur semenjak kakak aku kabur dari rumah."
Midam tidak memberi tanggapan, dia diam saja sambil menunggu mereka menuju tempat tujuan
...
"Ibu! Saya mau anak ibu tanggung jawab sama saya! Udah lama dia tinggalin sayaaa—!!!"
Seobin dan Midam segera keluar dari mobil ketika melihat wanita yang tidak diketahui identitasnya itu menarik-narik tangan ibunda Seobin
"Heh! Kamu jangan sentuh ibu saya!" Teriak Seobin sambil menepis tangan wanita tersebut dari tubuh ibunya.
"Yoon Byunghwi—!"
Midam langsung membuka matanya dengan lebar,
Wanita itu memeluk Seobin dengan erat, bahkan wajah dan ekspresinya sangat kaget
"Maaf... tapi anda siapa ya?" Seobin melepas tangan wanita itu dengan mendorongnya pelan.
"Hwi... Ini aku, pacar kamu waktu itu. Liat ini anak kita, namanya Mirae. Dia udah besar..." Ucapnya sambil mengenalkan anak perempuan yang berada di sampingnya.
"Maaf, kamu salah orang. Ini Byunghwi sekarang namanya Seobin. Tapi dia nggak pernah punya mantan pacar sebelumnya, saya lee Midam, istrinya."
Tiba-tiba wanita itu tertawa terbahak-bahak,
"Jadi semenjak aku hamil kamu malah homoan nggak jelas sama cowo ini? Byunghwi, kamu bajiangan!"
Seobin menjawab "Maaf kamu bener-bener salah orang ya. Tolong jangan ganggu ibu saya lagi."
"Aku nggak mungkin salah. Kamu adalah Yoon Byunghwi yang aku temuin 12 tahun yang lalu di club itu... Aku inget wajahmu!"
Midam mengembalikan semua ingatannya mengenai masa lalunya dengan Seobin,
"Bin... kita pertama kali ketemu juga di club kan? 12 tahun yang lalu persis." Midam ikut membuka suara.
Seobin langsung meneguk salivanya dengan kasar,
"Iya, dam. Itu beneran aku. Tapi kalau sama perempuan murahan ini emangnya siapa? Bisa aja dia cuman ngarang nggak jelas."
"PEREMPUAN MURAHAN!? Kamu yang murahan, Seobin!" Wanita itu meninggikan volume suaranya.
"Mah! Udah mah, cukup! Kalau papa nggak mau tanggung jawab juga nggak masalah." Mirae, gadis cantik itu menimpal perkataan ibunya.
"Nggak akan Mirae. Dia harus tanggung jawab apapun masalahnya!"
"Apa buktinya kalau suami saya benar-benar ayah dari Mirae?" Tanya Midam kepada wanita itu.
"Ini!"
Wanita itu memberikan sebuah voice record,
"Hwi, aku beneran hamil..."
"Jangan bercanda deh, sayang. Kamu nggak mungkin hamil."
"Ini beneran..."
"Nggaklah. Udah tenang aja mungkin hasilnya salah."
"Aku beneran udah tes, semuanya bener."
"Besok kamu tes lagi, pasti ada yang salah sama tes yang tadi."
"Itu hari pertama setelah aku hamil, ini lanjutan voice record keesokan harinya." Wanita itu membuka file yang lainnya.
"Aku beneran hamil. Udah aku kirimkan buktinya ke kamu?"
"Astaga! Kenapa bisa begini sih! Ibu bisa marah sama aku kalau dia tau semuanya!"
"Ya aku nggak tahu, tanggung jawablah!"
"Nggak akan. Maaf ya ini semua emang salah aku, tapi nggak mungkin aku tinggalin ibu aku buat kamu sama anak nggak jelas asalnya itu."
"Kamu ayahnya anak ini! Jangan lepas tanggung jawab dari dia!"
"Maaf, aku nggak bisa bantu apa-apa. Aku nggak akan tanggung jawab, mungkin ini juga terakhir kali kamu panggil aku dengan nama Byunghwi..."
"Halo...? Hwi...? Hwi...!? Hwiii...!"
Midam membuka mulutnya dengan lebar dan memijit pelipisnya, dia tidak percaya dengan hal itu,
"Itu bukan suara ku! Jelas-jelas kalau ini telefon dari 12 tahun yang lalu, mana mungkin masih dia simpen?"
"Aku masih pakai ponsel yang sama seperti dulu. Kembali Byunghwi..."
Midam akhirnya mengela nafas beratnya,
"Kamu akan jadi bajingan yang sebenarnya kalau kamu nggak mau tanggung jawab." Ucapnya dengan santai tapi nadanya meyakinkan.
"Maksud kamu?"
"Kalau kamu lebih pilih aku daripada wanita ini kamu bangsat. Kembali aja sama dia, dia punya anak dan kamu harus tanggung jawab."
"Tapi aku cintanya sama kamu, dam...."
"Nggaklah Seobin... Percuma kamu cinta sama aku, aku nggak akan bisa punya keturunan kan? Kamu sebentar lagi mau jadi ayah, akan jadi sosok yang kuat, tulang punggung keluarga. Kamu harus bisa."
Seobin berusaha menahan air matanya,
"Aku urus surat cerainya besok, aku harap kalian semua segera menyiapkan acara pernikahan dengan baik..."
"... dan jangan pernah undang aku ke pernikahan itu." Timpal Midam.
Midam pergi, tapi Seobin mengejarnya "Dam! Jangan pergi!"
"Thanks, bin. Aku pergi dulu."
Midam pergi berlari entah kemana, Seobin mengejarnya tapi sudah tidak bisa
Hari itu adalah hari terburuk bagi Midam, hari dimana dia merasa semua impiannya bersama Seobin hancur berkeping-keping,
...
seodam karam :)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro