akhir kisah kita (pt.2)
Ketika yang sudah diperjuangkan tidak bisa tercapai, ketika yang sudah di harapkan tidak akan menjadi kenyataan, ketika yang sudah di impikan hanya mimpi semata...
Midam mengempas semua barang yang berada di depannya, termasuk sebuah vas bunga pemberian ibunya,
Dia menanggis sekencang-kencangnya,
Tanpa dia sadari, dia mengambil pecahan kaca vas itu, kemudian menyandangkannya kepada wajahnya,
Wajahnya rusak, dengan hanya sebuah kaca, dia menusuknya semakin kencang sampai membuatnya teriak tidak karuan,
Tapi setelahnya dia bisa menghembuskan nafas terkahirnya, dengan lebih tenang...
...
Minhee menyesali semuanya, mengenai Yunju, mengenai masa lalunya ya... semuanya yang bisa disesali
Minhee mengurung dirinya di kamar, dia keluar dari pekerjaannya, menutup diri dari semua orang termasuk kerabat dan keluarganya,
Menyendiri adalah hal yang terbaik untuknya meskipun sekarang Minhee berada di kondisi mirip seperti orang gila yang butuh pengobatan,
Untuk bertemu semua orang rasanya mengerikan, seperti Minhee telah berbuat salah kepada semua orang,
...
"Udah bagus kamu cerai sama si Minhee nggak jelas itu. Baguslah kalau dia ngaku ternyata dia emang ayahnya Yunju."
Dongpyo tidak menjawab perkataan ibunya, dia hanya diam dan meminum segelas teh yang ia buat,
"Kamu emang udah nggak cinta dia kan?"
"Udahlah, lagi males bahas Minhee." Dongpyo meletakkan gelasnya kemudian pergi ke dalam kamarnya.
Setelah masuk ke kamarnya, Dongpyo segera melihat foto figura yang berada di sebelah kasurnya,
Foto Minhee dan Dongpyo lengkap dengan baju pengantin dan senyun yang merekah pada wajah mereka...
Dongpyo mengangkat foto itu, kemudian menangis dan melempar foto itu ke bawah,
Kenangan itu sudah menjadi sebuah serpihan yang tidak berguna,
...
"Minkyu? Kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Wonjin, yang sekarang sudah resmi menjadi istri Minkyu.
"Ya..." Minkyu meninggalkan Wonjin di ruangan itu kemudian Minkyu keluar dari rumah dan naik ke mobilnya untuk segera berangkat menuju kantornya,
"Hati-hati ya! Jangan ngebut-ngebut!" Seru Wonjin tepat sebelum pintu mobil itu ditutup.
Minkyu tidak bisa fokus menyetir, dia teringat Yohan, Yohan selalu muncul dalam pikirannya,
Minkyu yang dulunya adalah seorang 'ibu' bagi Hyeonjun sekarang sudah berpindah kodrat menjadi 'ayah' oleh karena penikahannya dengan Wonjin,
Tapi bagaimana bisa seorang pemimpin keluarga menjadi selemah ini? Hanya karena...
Seorang Kim Yohan?
...
Seobin menyesal, ingin mengembalikan waktu jika ia bisa,
Pasalnya hari ini adalah hari pernikahannya dengan seseorang wanita yang menjadi ibu Mirae itu,
Dan ibu Seobin keadaannya semakin parah, ia berada di rumah sakit lagi setelah sekian lama kejiwaannya sudah semakin membaik,
Kring... Kring...
Seobin melihat ponsel yang berada di sakunya, kemudian dia melihat ada nama lee Jinhyuk yang terpasang disana,
Ia pikir mungkin Jinhyuk akan menanyakan dimana acara pernikahan Seobin dilaksanakan, pasalnya Seobin juga belum memberi tahu teman-temannya,
"Hallo, Seobin?"
"Iya kak?"
"Lo pasti lagi ada di acara pernikahan lo ya? Jangan dulu deh, gua nggak mau ganggu."
"Gapapa kok kak. Lagipula ini udah selesai dari janji nikah, tinggal acara makan-makan aja."
"Oh... gua mau kasih tau hal yang penting banget. Dan tolong jangan panik karena gua udah ngurus semuanya, lo harus lanjutin pernikahan lo."
"Iya emang kenapa?"
"Midam... bin..."
"Kenapa midam?"
"Dia tewas di kamar apartmennya."
Seobin segera melepas tuxedo nya, kemudian berlari secepat mungkin untuk bertemu Midam, dia tidak peduli dengan pesta pernikahannya,
Dan saat Seobin sampai disana, benar saja sudah banyak petugas medis dan kepolisian yang menunggu disana,
Yang dikatakan Jinhyuk benar...
Seobin harap ini hanya sebuah mimpi
Walau itu bukan
...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro